1. Produk
unggulan
Jenis-jenis produk yang dikembangkan oleh masyarakat Bunaken terdiri atas 3 jenis produk yaitu:
a. Produk Kerajinan Tradisional
Produk kerajinan tradisional yang berkembang di pulau Bunaken sangat terkait dengan potensi sumberdaya alam dan aset pariwisata.
Produk ini juga didukung oleh bahan baku yang mudah diperoleh dan tersedia disekitar pulau. Hal ini dicirikan dari produk para pengrajin yang
umumnya menggunakan potensi alam setempat seperti kayu, kerang-
kerang mati, dan tempurung kelapa yang jumlahnya cukup banyak. b. Produk Makanan Olahan
Produk makanan olahan yang dijual di daerah ini berasal dari sumber perikanan hasil tangkapan sekitar pulau dan non perikanan
hasil pertanianperkebunan. Hasil perikanan yang dimanfaatkan umumnya diolah menjadi makanan seperti bakso ikan, otak-otak, atau
nugget ikan, sedangkan hasil pertanianperkebunan. Seperti kelapa, sukun, dan pisang biasanya juga diolah menjadi kue kering atau basah,
keripik dan sebagainya.
c. Produk Sablon Kaus
Karena keterbatasan bahan baku dan sarana prasarana pendukung, banyak pengusaha dalam bidang cinderamata kaus cenderung hanya
menjadi pedagang produk jadi bukan buatan sendiri. Mereka membeli Kaus atau stiker atau produk sablon lainnya dari Kota Manado. Sama
dengan produk kerajinan target pasarnya adalah wisatawan. Usaha ini kurang berkembang karena para wisatawan yang datang ke Pulau
Bunaken umunya melalui Kota Manado terlebih dahulu dan memebeli produk sablon di Kota Manado yang kualitas dan harganya lebih
kompetitif. Karena kendala inilah para pedagang produk sablon biasanya juga bergabung dengan pedagang kerajinan tangan.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan pendekatan MCA, diperoleh hasil bahwa produk usaha unggulan Fungsi NilaiFN = 4,333 diikuti oleh
produk makanan olahan FN = 4 dan kemudian produk sablon FN = 0:
PRODUK UNGGULAN
4.333333333 4
4.5 4
3.5
Kerajinan
3
Sablon
2.5
Fungsi Nilai
Makanan Olahan
2 1.5
1 0.5
1
Produk
Gambar 6. Grafik Hasil Perhitungan MCA untuk memperoleh Produk
Unggulan.
2. Jenis Usaha Unggulan
Perhitungan MCA juga digunakan untuk mengidentifikasi bentukjenis usaha unggulan. Berdasarkan data kuisioner dan identifikasi di lapangan,
bentuk jenis usaha yang dilakukan oleh masyarakat dapat digolongkan menjadi 3 tiga tipe usaha mikro, yaitu:
• Usaha
Mandiri, yaitu usaha skala mikro yang dimiliki dan dikelola secara
pribadi oleh perorangan atau keluarga, modal usahanya juga diusahakan sendiri, karena cenderung bersifat hanya untuk menambah pendapatan
sehari-hari saja. • Usaha secara berkelompok yaitu usaha mikro yang dimiliki dan dikelola
secara bersama-sama dalam suatu kelompok kerja, yang memiliki bidang usaha yang sama, modal usaha ditanggung bersama begitu juga
keuntungannya. Karena modal kerja ditanggung bersama maka resikonya cenderung lebih kecil dari usaha mandiri, walaupun besarnya modal
usaha juga terbatas pada kemampuan tiap anggota kelompok. Biasanya usaha ini keberlangsungannya tergantung dari baik atau tidaknya
pengurus kelompok mengelola anggotanya. • Usaha dengan bermitra kemitraan yaitu usaha dalam bentuk kemitraan,
biasanya merupakan usaha yang kondisi produksinya sudah lebih kontinu, target pasarnya sudah ada, dan membutuhkan modal yang lebih besar