Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka dalam penelitian ini adalah sebagai acuan berfikir secara ilmiah dalam rangka untuk pemecahan masalah. Pada kajian pustaka ini, dimuat beberapa pendapat para pakar dan ahli.

2.1.1 Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Dalam bahasa inggris PTK dapat diartikan dengan Classroom Action Research, disingkat CAR. Namanya sendiri sebenarnya sudah menunjukan isi yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian pula yang dapat diterangkan. 1 Penelitian : kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2 Tindakan : suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. 3 Kelas : sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seseorang guru atau dapat diartikan kelas sebagai tempat berlangsungnya pembelajaran. Menurut Zainal Aqib, 2008:12 Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian penelitian tindakan kelas merupaka suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dilakukan dan terjadi dalam sebuah kelas . Ada beberapa alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan profesionalisme seorang guru. 1 PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap tehadap dinamika pembelajaran di kelas. Para guru menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang ia dan muridnya lakukan. 2 PTK dapat meningkatkan kinerja seorang guru sehingga menjadi guru yang lebih professional. Guru tidak lagi sebagai praktisi yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi. Dengan melaksanakan tahap tahapan dalam PTK guru mampu memperbaiki proses pembelajaran malalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi dikelasnya. 2.1.2 Pengertian Belajar Kegiatan belajar tidak hanya di lingkungan sekolah tapi bisa juga di lingkungan keluarga dan masyarakat karena belajar merupakan proses dari tidak tahu menjadi tahu baik secara sengaja maupun tidak disengaja, contoh yang disengaja adalah ketika kita belajar di sekolah sedangkan untuk yang tidak disengaja adalah pengalaman yang kita dapat menurut Slameto 2003:2 merumuskan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar dimaknai sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkunganya. Perubahan yang terjadi pada diri seseoarang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan diartikan sebagai belajar. Menurut Husdarta dkk 2000:2 belajar dimaknai sebagai proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkunganya. Tingkah laku ini mencakup aspek pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotor dan sikap afektif. Berdasarkan pada pengertian belajar diatas pada prinsipnya tujuan belajar yaitu perubahan tingkah laku, hanya yang berbeda dalam hal atau usaha pencapaiannya. Perubahan tingkah laku tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a Perubahan terjadi secara sadar Berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu sekurang-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya perubahan pada dirinya. Misalnya menyadari bahwa pengetahuannya, kecakapannya, dan kebisaannya bertambah. b Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi pada diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan yang berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau belajar berikutnya. c Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Perubahan dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari yang sebelumnya. Perubahan itu bersifat aktif yaitu bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu itu sendiri. d Perubahan dalam belajar bersifat sementara Perubahan yang bersifat sementara atau temporer tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar. Perubahan dalam belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya, kecakapan anak dalam memainkan piano setelah belajar, tidak akan hilang begitu saja setelah belajar melainkan akan terus berkembang jika terus dipergunakan atau dilatih. e Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahan ini berarti tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar kepada perilaku yang benar-benar disadari. f Perubahan mencakup aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh oleh seseorang melalui suatu proses belajar yang meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, maka sebagai hasilnya ia akan menjalani perubahan tingkah lakusecara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya Slameto. 2003:4.

2.1.3 Hasil belajar

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

0 1 30