Kendala Penelitian Koding Proses Penelitian

semula berbeda kategori, pada koding tahap 2 ini dijadikan dalam kategori yang sama yaitu kategori faktor pertemanan. Pada koding tahap 3dilakukan prosedur seperti koding tahap 2, jika sekiranya masih ada beberapa kategori yang bisa dijadikan satu, maka kategori tersebut dapat digabung menjadi satu kategori umum. Proses mengkoding dalam penelitian ini membutuhkan waktu selama ± 1 minggu. Proses koding selesai, dilanjutkan dengan analisis data. Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan melihat jumlah responden yang menjawab pertanyaan dari beberapa kategori yang ada, kategori juga diurutkan sesuai dengan jumlah responden yang menjawab dari mulai terkecil sampai yang terbesar.

4.2.2 Kendala Penelitian

Kendala yang dialami oleh peneliti saat pelaksanaan berlangusng adalah sulitnya mendapatkan data dan jawaban yang lengkap, hal itu karena item pertanyaan yang disajikan dalam angket terlalu banyak yaitu 48 soal, sehingga memungkinkan para responden untuk tidak mengisi dan menjawab lengkap pertanyaan yang tersedia, selain itu kecenderungan menjawab pertanyaan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat sehingga terjadi faking good. Jumlah responden yang banyak yaitu sebesar 700 tujuh ratus orang menyebabkan dalam mengkategorisasikan jawaban responden, peneliti dibantu oleh beberapa rekan yang bertindak sebagai reviewer untuk mengelompokkan jawaban-jawaban responden.

4.2.3 Koding

Koding dilakukan selama beberapa kali tergantung dari keragaman jawaban responden penelitian.Koding dilakukan mulai dari yang sifatnya spesifik menjadi yang lebih umum.Fase ini dilakukan pada semua pertanyaan atau variabel yang ada dalam angket satu persatu. Berikut merupakan langkah-langkah saat proses koding, yaitu: a. Prelimenary coding 1. Ambill jawaban yang sudah di potong kemudian baca isinya. 2. Tempel potongan tersebut di kertas besar kertas plano yang telah tertempel pada dinding yang tersedia. 3. Ambil jawaban lainnya, baca isinya tanpa diinterpretasikan. Buatlah keputusan atas dasar pengetahuanintuisi atau berdiskusi pada rekan sejawat teknik keabsahan data mengenai jawaban responden., tampak samadirasa sama dengan jawaban sebelumnya, jika sama tempelkan jawaban di bawah jawaban yang sama tersebut, namun jika berbeda kategori lain tempel pada bagian lain dari kertas plano. b. Aksial Coding 1. Jawaban yang telah diproses, dianalis lagi jika merasa ada jawaban yang tidak cocok untuk di tempel kategori sebelumnya ataupun tidak cocok untuk menyusun kategori baru, tempatkan jawaban tersebut pada kategori “lain- lain”. Jawaban-jawaban tersebut jangan sampai dibuang karena masih digunakan untuk keperluan menelaah kembali. 2. Jawaban yang sudah terkumpul dalam kategori, kemudian beri “judul” atau “nama” yang dapat mewakili esensi jawaban, untuk memudahkan pengelompokkan berikutnya. Lakukan penelaahan setiap jawaban pada kategori yang sudah diberi “judul” atau “nama” tersebut. 3. Kategorisasi dilanjutkan pada seluruh jawaban responden sampai selesai. 4. Penelaahan kembali jawaban yang berada pada kategori “lain-lain”. Beberapa jawaban sama sekali tidak relevan dengan semua kategori yang ada, jawaban demikian dimasukkan kategori “undefined”, namun ada juga jawaban yang belum dapat dipastikan masuk ke kategori apa biasanya 5-7 dari jawaban keseluruhan. 5. Penelaahan dilakukan ulang pada setiap jawaban di tumpukan kategori. Kategori seperti hilang, tidak lengkap atau kategori lainnya yang tidak memuaskan menuntut peneliti mengadakan tindak lanjut pengumpulan data. 6. Analis harus menelaah sekali lagi seluruh kategori agar jangan sampai ada yang terlupakan.Sebelum penafsiran, penulis wajib mengadakan pemeriksaan terhadap keabsahan data. c. Cross-tabulationadalah proses tabulasi silang antara satu jawaban dengan jawaban yang lain. Proses ini dilakukan untuk menggabungkan jawaban- jawaban yang dianggap sama dari kelompok atau kategori yang ada.

4.3 Temuan Penelitian