4.4.2 Gambaran Sikap Karyawan bersuku Jawa terhadap Rekan Kerja
BerbedaSuku
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian terhadap rekan kerja berbeda suku menurut karyawan bersuku Jawa terdiri dari 4 empat penilaian
yang berbeda, penilaian tersebut antara lain: 4.4.2.1
Bisa bersosialisasi Penelitian ini menunjukkan karyawan bersuku Jawa menilai rekan kerja
yang berbeda suku di tempat kerja bisa bersosialisasi dengan baik jawaban responden sebesar 4.671 dari total jawaban yang bisa dianalisis. Bratawijaya
1997:81 mengatakan bahwa budaya orang Jawa dapat dimaknai rukun agawe santoso,kerah agawe bubruh, artinya kerukunan akan memperkokoh persaudaraan
sehingga dapat menangkal gangguan-gangguan yang datang baik dari dalam maupun dari luar. Prinsip kerukunan hidup, bertujuan mencegah munculnya
konflik karena bila terjadi konflik bagi masyarakat Jawa akan berkesan mendalam dan selalu diingat atau sukar untuk melupakan.
4.4.2.2 Bisa bekerja sama
Praktek gotong royong merupakan wujud dari kerukunan, dengan gotong royong dapat menimbulkan sikap saling membantu dan melakukan pekerjaan
secara bersama demi kepentingan seluruh desa. Orang Jawa juga tidak jemu-jemu menunjuk pada keunggulan musyawarah kalau dibandingkan dengan cara Barat
dalam mengambil keputusanHildred Geertz dalam Suseno 1988: 38. Gotong royong dalam pandangan karyawan bersuku Jawa inilah yang dimaksudkan
dengan kerja sama. Sikap karyawan bersuku Jawa terhadap rekan kerja berbeda
suku sebesar 8.478.
4.4.2.3 Relatif tidak ada masalah
Karyawan bersuku Jawa menilai perbedaan suku tidak menjadi masalah.Hasil penelitian ini menunjukkan penilaian karyawan bersuku Jawa
terhadap rekan kerja yang berbeda relatif tidak masalah sebesar 20.934, yang terdiri dari aspek pekerja keras, dan saling menghormati.Menurut, Anderson 2000
dalam Endraswara 2003:40 orang Jawa telah mengakui sikap savoirvivre atau lapang dada. Karena sikap lapang dada inilah karyawan bersuku Jawa dapat
menerima dan menghormati karyawan bersuku lain di lingkungan kerjanya. 4.4.2.4
Tidak berpengaruh Penelitian ini menunjukkan karyawan bersuku Jawa menilai perbedaan
suku tidak berpengaruh pada pekerjaan jawaban responden sebesar 65.917.Budaya orang Jawa, kerukunan terlihat dari rukun agawe santoso,kerah
agawe bubruh, artinya kerukunan akan memperkokoh persaudaraan sehingga dapat menangkal gangguan-gangguan yang datang baik dari dalam maupun dari
luar Bratawijaya 1997:81. Perbandingan sikap terhadap rekan kerja yang berbeda suku antara suku
Jawa, temuan pada karyawan bersuku Jawa dan teoritemuan barat menunjukkan ada kesamaan dan perbedaan dalam bersikap terhadap etnissuku lain. Pandangan
orang Jawa terhadap etnis lain didasari atas dasar tepa selira, gotong royong dan egaliter. Sikap orang Jawa terhadap etnissuku lain cenderung positif, masyarakat
suku Jawa dikenal sebagai masyarakat yang tepa selira, lapang dada dan egaliter
terhadap suku bangsa lainnya yang ada di Indonesia. Hasil penelitian pada karyawan bersuku menunjukkan permasalahan suku bukan menjadi alasan
bersikap pada rekan kerja yang berbeda suku. Jawaban pada karyawan bersuku antara lain bisa bersosialisasi, bisa bekerja sama, relatif tidak masalah dan tidak
berpengaruh. Perbandingan sikap antara karyawan bersuku Jawa terhadap rekan kerja berbeda suku dengan teori Barat adalah sebagai berikut:
Tabel 4.34 Perbandingan Sikap Antara Karyawan bersuku Jawa dengan Teori Barat terhadap Rekan Kerja berbeda Suku
No Budaya Jawa
Temuan Penelitian TeoriTemuan Barat
1 Tepa Selira
Bisa bersosialisasi Mendiskriminasi Jackman 1977
2 Lapang dada
Bisa bekerja sama Permusuhan Krueger
Pischke 1997 dalam Dustmann
Preston 2001
3 Egaliter tidak
membedakan kesukuan dan
kebangsaan Endrasawara
2003:40 Relatif tidak ada masalah
Toleran Dustmann Preston 2001
4 Rukun Endraswara
2003:39 Tidak berpengaruh
Antipati Jackman 1977
Respon Jawaban karyawan bersuku Jawa menunjukkan perbedaan suku tidak menjadi dasar karyawan suku Jawa menilai rekan kerja. Pendapat dari barat,
baik dari teori maupun temuan penelitian menunjukkan sikap terhadap etnissuku atau dalam dunia barat lebih sering mengacu pada ras mengatakan etnis minoritas
seringkali menjadi salah satu sumber permusuhan Krueger Pischke 1997 dalam Dustmann Preston 2001 yang berujung pada kekerasan fisik. Temuan
Jackman 1977 menunjukkan masih adanya sikap rasis terhadap ras kulit hitam di Amerika. Dustman dan Preston 2001 berpendapat lain, sikap terhadap etnis lain
terutama pada etnis minoritas menunjukkan ada sikap toleran terhadap etnis lain. Dustman dan Preston 2001 menunjukkan persamaan pada karyawan bersuku
Jawa. Sikap bisa bersosialiasi, bisa bekerja sama, relatif tidak masalah dan tidak berpengaruh pada karyawan bersuku Jawa menunjukkan adanya toleransi pada
karyawan bersuku Jawa terhadap rekan kerja yang berbeda suku. Teoritemuan barat lain pada tabel 4.33 menunjukkan perbedaan dengan temuan pada karyawan
bersuku Jawa.
4.4.3 Gambaran Sikap Karyawan bersuku Jawa terhadap Rekan Kerja