2.1.2.3 Komponen konatif
Komponen konatif adalah komponen sikap yang berupa kesiapan seseorang untuk berperilaku yang berhubungan dengan objek sikap.
Misalnya: Uang adalah sesuatu yang berharga, orang menyukainya, dan berusaha bertindak untuk mendapatkan gaji besar.
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Walgito 2003:130, antara lain adalah:
a. Faktor fisiologis
Faktor fisiologis seseorang akan ikut menentukan bagaimana sikap seseorang dalam hal ini faktor umur dan kesehatan. Umumnya orang muda bersikap lebih
radikal daripada yang lebih tua, sedangkan pada orang dewasa sikapnya lebih moderat. Masalah umur akan berpengaruh pada sikap seseorang. Orang yang sakit
akan lebih tergantung daripada orang yang sering tidak sakit. b.
Faktor pengalaman langsung terhadap objek sikap Sikap seseorang terhadap objek sikap akan dipengaruhi oleh pengalaman
langsung orang yang bersangkutan dengan objek sikap tersebut. Misalnya, orang yang mengalami peperangan yang sangat mengerikan akan mempunyai sikap
yang berbeda dengan orang yang tidak mengalami peperangan terhadap objek sikap peperangan. Orang akan punya sikap negative atas dasar pengalamannya.
c. Faktor kerangka acuan
Kerangka acuan merupakan merupakan faktor yang penting dalam sikap seseorang karena kerangka acuan ini akan berperan terhadap objek sikap. Bila
kerangka acuan tidak sesuai dengan objek sikap, maka orang akan mempunyai sikap yang negatif terhadap objek tersebut.
d. Faktor komunikasi sosial
Faktor komunikasi sosial sangat jelas menjadi determinan sikap seseorang dan faktor ini banyak diteliti. Komunikasi sosial yang berwujud informasi dari
seseorang kepada orang lain dapat menyebabkan perubahan sikap yang ada pada diri orang yang bersangkutan.
Azwar 2010:30-36 berpendapat faktor-faktor yang mempengaruhi sikap, antara lain adalah sebagai berikut:
a. Pengalaman pribadi
Pengalaman yang telah dialami dan sedang dialami ikut membentuk dan memberi pengaruh terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu
dasar terbentuknya sikap. Seseorang harus mempunyai pengalaman berkaitan dengan objek psikologis yang kemudian akan membentuk sikap positif maupun
negatif yang juga tergantung pada faktor lain. Middlebrook 1974 dalam Azwar 2010:31 Mengatakan bahwa tidak adanya pengalaman sama sekali dengan suatu
objek psikologis cenderung akan membentuk sikap negative terhadap objek tersebut. Pembentukan kesan atau tanggapan terhadap objek merupakan proses
kompleks dalam diri individu yang melibatkan individu yang bersangkutan, situasi dimana tanggapan terbentuk dan atribut atau ciri-ciri objektif yang dimiliki
oleh stimulus. Pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat dalam pembentukan sikap. Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman
pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional karena dalam situasi yang melibatkan emosi penghayatan akan pengalaman akan lebih
mendalam dan lebih lama berbekas. b.
Pengaruh orang lain yang dianggap penting Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis
atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.Kecenderungan ini dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan menghindari konflik
dengan orang yang dianggap penting.Pada masa kanak-kanak, orang tua biasanya menjadi figure yang paling berarti bagi anak.Interaksi antara anak dan orang tua
merupakan determinan utama sikap anak. Sikap orang tua dan sikap anak cenderung selalu sama sepanjang hidup Middlebrook 1974 dalam Azwar
2010:32. c.
Pengaruh kebudayaan Kebudayaan memberi pengaruh besar terhadap pembentukan sikap. Budaya
yang mempunyai norma yang longgar bagi pergaulan heteroseksual, sangat mungkin mempunyai sikap yang mendukung kebebasan pergaulan heteroseksual.
Burrhus Frederic Skinner menekankan pengaruh lingkungan termasuk kebudayaan dalam membentuk pribadi seseorang. Kepribadian menurut Skinner
merupakan pola perilaku yang menggambarkan sejarah reinforcement yang dialami Hergenhahn dalam Azwar 2010:34. Pola sikap dan perilaku dikarenakan
mendapat reinforcementpenguatan, ganjaran dari masyarakat untuk sikap dan
perilaku tersebut.Kebudayaan menanamkan garis pengarah sikap terhadap berbagai masalah tanpa disadari.
d. Media massa
Media massa sebagai sarana komunikasi memberi pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Tugas pokok media massa adalah
sebagai penyampai informasi, media massa juga membawa pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Media massa meskipun
tidak memberi pengaruh sebesar interaksi individual secara langsung, namun dalam pembentukan sikap, peranan media tidak kecil artinya. Salah satu bentuk
infromasi sugestif dalam media massa yaitu iklan selalu dimanfaatkan dalam dunia usaha guna meningkatkan penjualan atau memperkenalkan produk baru.
Informasi dalam iklan selalu berisi sisi positif mengenai produk sehingga menimbulkan pengaruh afektif yang positif pula.
e. LembagaPendidikan dan Lembaga Agama