95 • Penduduk sekitar relokasi
Frequencies N
Interaksi sosial sesudah relokasi – Interaksi sosial sebelum relokasi
Negative Differences
a
Positive Differences
b
Ties
c
Total 4
6 20
30
a. Interaksi sosial sesudah relokasi Interaksi sosial sebelum relokasi.
b. Interaksi sosial sesudah relokasi Interaksi sosial sebelum relokasi.
c. Interaksi sosial sesudah relokasi = Interaksi sosial sebelum relokasi.
Interaksi sosial merupakan indikator kesuksesan relokasi. Dari sampel yang diuji terdapat jumlah sampel yang mengalami perubahan ada 10 responden, yang
menurun sebanyak 4 responden 40 , yang mengalami kenaikan 6 responden 60 , dan sampel yang tetap sebanyak 20 responden. Dari hasil pengujian
didapat nilai p-value = 0,754 0,05 artinya tidak terdapat kecenderungan yang signifikan bahwa persepsi terhadap interaksi sosial naik atau turun,
kecenderungan keduanya sama.
Test Statistics
b
Interaksi sosial sesudah relokasi – Interaksi sosial sebelum relokasi
Exact Sig. 2-tailed ,754
a
a. Binomial distribution used b. Sign Test
4.2 Pembahasan
4.2.1 Potensi Kabupaten Indramayu
Indramayu adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Pesisir Utara Jawa Barat. Didirikan Oleh Raden Aria Wiralodra, putra Tumenggung Gagak Singalodra dari
Bagelen Jawa Tengah, pada hari Jumat Kliwon, I Muharram, 934 H atau 1 Sura 1449 S,
96 yang menurut kalender masehi adalah tanggal 7 Oktober 1527, Titimangsa tersebut resmi
ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Indramayu. Wilayah Kabupaten Indramayu memiliki luas 204.011 ha dengan panjang pantai
114 km dan banyak ditumbuhi hutan mangrove. Indramayu dikenal sebagai lumbung padi, mengingat 58,27 dari luas wilayahnya merupakan areal persawahan, dikenal
juga sebagai produsen ikan laut, karena dari seluruh produksi ikan laut Jawa Barat sepertiganya berasal dari Indramayu.
Selain terkenal sebagai penghasil buah mangga yang merupakan trademark, Indramayu juga memiliki potensi wisata yang lengkap, baik wisata alam, wisata ilmu
pengetahuan dan teknologi IPTEK, wisata agro dan wisata rohani, serta potensi seni dan budaya yang beraneka ragam misalnya upacara adat ngarot, nadran, ngunjung, sintren,
tarling, dan genjring akrobat. Untuk mencapai kesejahteraan masyarakatnya dilakukan melalui tiga fungsi
utamanya, yaitu fungsi pelayanan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. Ketiga fungsi ini akan berjalan dengan baik bila memenuhi berbagai
syarat yang dijadikan input dalam proses fungsi Pemerintahan tersebut. Penyelenggaraan pemerintahan daerah yang modern ditandai dengan komitmen
yang disusun melalui pengkajian mendalam terhadap kondisi Indramayu dengan berbagai lingkungan strateginya, telah terlihat dari visi, misi dan program kerja jangka pendek
pada kurun waktu 2005 - 2010. Berangkat dari permasalahan pokok yang dihadapi, dipadukan dengan aspirasi
dan harapan yang berkembang di masyarakat, serta diperkuat oleh visi dalam membangun Indramayu pada tahun 2005-2010, yaitu : Terwujudnya Masyarakat
Indramayu Yang Religius, Maju, Mandiri, dan Sejahtera. Sebagai langkah operasional yang telah ditetapkan, telah disusun misi yang
diyakini dapat memecahkan permasalahan pokok yang dihadapi Kabupaten Indramayu, adalah :
1 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia berbasis nilai agama dan budaya.
2 Meningkatkan kinerja pemerintahan daerah yang mandiri dan bebas KKN.
3 Pemantapan struktur perekonamian masyarakat dan pengembangan potensi daerah.
97 4
Pemerataan dalam peningkatan sarana dan prasarana wilayah serta prasarana dasar pemukiman.
5 Meningkatkan pendapatan asli daerah.
6 Menciptakan pelestarian lingkungan hidup.
7 Meningkatkan ketentraman dan ketertiban.
Sebagai implementasi dan penjabaran dari misi, maka telah disusun program kerja pembangunan, yaitu :
1 Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia berbasis nilai agama dan budaya.
• Meningkatkan pemahaman dan pengalaman ajaran dan nilai-nilai moral keagamaan.
• Menciptakan iklim yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya syiar islam. • Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat.
• Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. • Meningkatkan keterampilan, keahlian dan perlindungan tenaga kerja serta etos
kerja masyarakat. • Meningkatkan budaya dan prestasi olahraga.
• Meningkatkan aktivitas dan kreatifitas pemuda. • Menumbuhkan minat, bakat dan perhatian masyarakat terhadap seni budaya.
• Meningkatkan kesadaran berpolitik masyarakat. • Memantapkan pelaksanaan pembangunan berbasis gender.
2 Meningkatkan kinerja pemerintah daerah yang mandiri dan bebas KKN
• Mengoptimalkan mekanisme perencanaan pembangunan daerah. • Mengoptimalkan koordinasi antar satuan kerja perangkat daerah.
• Mengoptimalkan pemberantasan korupsi. • Menyiapkan produk hukum daerah dalam mengantisipasi perubahan peraturan
perundang undangan nasional. • Menyiapkan produk hukum daerah dalam mengantisipasi perubahan peraturan
perundang undangan nasional. • Meningkatkan koordinasi dengan aparat penegak hukum.
98 • Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan personil perangkat daerah serta badan
usaha milik daerah. • Menyederhanakan prosedur pelayanan publik peningkatan pelayanan prima.
3 Pemantapan struktur perekonomian masyarakat dan pengembangan potensi daerah
• Meningkatkan produktifitas pertanian dalam arti luas berbasis lahan dan teknologi.
• Memantapkan kinerja agrobisnis berbasis wilayah andalan dan komoditi unggulan.
• Meningkatkan produksi kehutanan dan perkebunan yang berbasis ekologi. • Meningkatkan hasil produksi industri berbasis pertanian dan perikanan.
• Meningkatkan produksi hasil pertambangan yang berbasis sosial dan pelestarian
lingkungan hidup. • Membangun dan mengembangkan sarana dan prasarana perekonomian.
• Menciptakan iklim yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya arus
investasi. • Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana clan prasarana obyek wisata.
• Meningkatkan akses permodalan bagi usaha kecil dan menengah. • Mengembangkan sentra dan cluster pertumbuhan ekonomi berdasarkan potensi
sumberdaya alam dan potensi lokal • Menciptakan kelancaran arus distribusi barang perekonomian dan pengamanan
stabilitas harga pangan. • Membangun hubungan kemitraan antar pelaku ekonomi dalam daerah dan antar
daerah. 4
Memerataan dalam peningkatan sarana dan prasarana wilayah serta prasarana dasar pemukiman.
• Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur sumberdaya air dan irigasi. • Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur transportasi darat dan
perhubungan laut. • Meningkatkan cakupan pelayanan prasarana dan sarana dasar permukiman.
99 • Meningkatkan kerjasama antara pemerintah dan swasta dalam penyediaan
perumahan. • Meningkatkan cakupan jaringan distribusi listrik perdesaan dan energi alternatif.
Strategi yang digunakan dalam melaksanakan pembangunan sosial budaya adalah penguatan desentralisasi peningkatan peran masyarakatswasta, pemberdayaan
masyarakatkeluarga, penguatan kelembagaan antar sektor dan antar lembaga. Pembangunan sosial budaya di Kabupaten Indramayu meliputi peningkatan
kesejahteraan sosial kesehatan, peran serta masyarakat, keluarga berkualitas, pemberdayaan perempuan, gardu taskin dan ketahanan masyarakat pelestarian
kebudayaan masyarakat lokal dan pariwisata, kepemudaan dan olah raga, perluasan produktivitas tenaga kerja dan agama.
Arah kebijaksanaan pembangunan sosial budaya di Kabupaten Indramayu adalah sebagai berikut :
1 Mewujudkan kehidupan yang lebih sehat, terutama kelompok masyarakat miskin dan
anak terlanta 2
Memantapkan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial. 3
Menciptakan iklim yang kondusif bagi generasi muda seperti mengaktualisasikan potensi, bakat, minat dan kebebasan mengorganisasikan dirinya sebagai wahana
pendewasaan Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mutlak adanya potensi dan
peluang investasi. Sebagai gambaran peluang dan investasi Kabupaten Indramayu
sebagaimana dibawah ini.
1 Gambaran umum
Kabupaten Indramayu dikenal dengan sebutan “Bumi Wiralodra” merupakan salah satu kabupaten di propinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 204.011 hektar yang
terdiri dari 118.513 hektar areal sawah, hutan 34.299 hektar, lahan industri 3.505 hektar, pemukiman 19.472 hektar, perkebunan 6.058 hektar, tambakrawakolam 16.231 hektar,
lain-lain 5.916 hektar. Jumlah Penduduk Kabupaten Indramayu pada tahun 2005 tercatat 1.697.986 jiwa
dengan komposisi laki-laki 865.682 jiwa dan perempuan 832.304 jiwa, adapun kepadatan
100 rata-rata 820 jiwa per kilometer persegi, dan tercata 99,7 masyarakatnya memeluk
agama Islam, sisanya memeluk agama lain seperti Kristen, Katolik, Budha dan Hindu. Adapun tingkat laju pertumbuhannya tahun 2005 tercatat 4,27.
Tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Indramayu menunjukkan perkembangan yang signifikan, hal ini tentu dapat mendorong partisipasi masyarakat
dalam pembangunan ekonomi di Kabupaten Indramayu. Ada beberapa indikator untuk melihat pertumbuhan ekonomi, yaitu Produk Domestik Regional Bruto atas harga yang
berlaku dan berdasarkan kelompok sektor. 2
Rencana pengembangan wilayah Dalam mewujudkan visi dan misi, Pemerintah Kabupaten Indramayu telah
menetapkan skala prioritas pembangunan berdasarkan latar belakang dan keterkaitan masalah, serta tantangan pembangunan yang ada dengan tetap menjaga kelestarian
sumber daya alam dan lingkungan hidup. Skala prioritas yang dimaksud adalah sebagaimana tercantum dibawah ini
Mewujudkan pemerataan pembangunan dalam sistem sosial dan budaya demokratis.
Meningkatkan kualitas sumberdaya dan kesejahteraan masyarakat.
Mewujudkan supremasi hokum.
Memberdayakan kapasitas kelembagaan masyarakat.
Membangun infrastruktur dasar dan mengembangkan ekonomi lokal berbasis pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan.
Didasarkan pada prioritas pembangunan tersebut , mesin pertumbuhan Kabupaten Indramayu disandarkan pada 6 bisnis inti yaitu Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Agrobisnis, Manufakturing , Minyak dan Gas Bumi, Jasa dan Pelayanan, Perikanan dan Kelautan.
3 Kawasan industri terbatas Balongan
Adanya industri pengilangan Minyak Exor-1 seluas 1.000 Ha di kawasan industri terbatas Balongan merangsang perkembangan industri hilirnya petrokimia. Aglomerasi
ini terjadi karena kedekatan dengan bahan baku yang merupakan faktor penting dalam pernilihan lokasi industri untuk meminimalisasi biaya transportasi. Perkembangan
101 kegiatan industri di kawasan ini memberi efek bagi kegiatan lainnya seperti perdagangan
dan jasa lainnya. 4
Zona industri Pemberlakuan Sistem Perdagangan global dunia, merupakan suatu tantangan dan
sekaligus peluang bagi daerah Indramayu untuk dapat meningkatkan masuknya para calon investor dari berbagai negara. Sehubungan dengan itu, Pemerintah Kabupaten
Indramayu telah menyiapkan suatu kebijakan yang komprehensif dalam rangka pengembangan Hi-tech Industry Manufaktur pada lokasi Zona Industri Indramayu yang
sudah ditentukan, yaitu zona Industri Losarang, Kandanghaur dan Sukra seluas 5.000 ha. Secara geografis, berdekatan dengan Pelabuhan Eretan dan dilalui jalan regional
pantura sehingga diharapkan dapat menampung investasi dan sektor swasta yang akan menanamkan modalnya di kawasan ini, terutama jenis-jenis industri yang memiliki kaitan
erat dengan penggunaan fasilitas pelabuhan yang berorientasi ekspor. 5
Pelayanan prima Untuk mendukung kegiatan investasi pada zona industri yang telah disediakan,
Pemerintah Kabupaten Indramayu telah menetapkan untuk memberikan Pelayanan Prima
, khususnya dalam proses pelayanan perizinan sehingga para calon investor merasa puas.
4.2.2 Pengaruh relokasi terhadap tingkat kesejahteraan