Kebijakan Pemerintah Pusat HERMAN KHAERON

34 1 Pendekatan kegiatan pembangunan masyarakat seringkali dilaksanakan melalui top down intervention dan yang sifatnya sangat sentralistik, mengabaikan bottom-up intervention . 2 Pembangunan masyarakat seringkali dilaksanakan dengan pendekatan proyek . Kelemahan pendekatan ini adalah: pertama, kurang memperhatikan kegiatan tindak lanjut pasca proyek; kedua, lebih berorientasi pada kepuasan pelaksana, dan bukan kepada manfaatnya bagi masyarakat; dan ketiga, lebih mengutamakan target fisik jangka pendek, dibandingkan dengan manfaat dan dampaknya terhadap kemandirian masyarakat untuk pembangunan yang berkelanjutan sustainable self propelling development . 3 Adanya asumsi-asumsi yang salah terhadap kelompok sasaran, seperti : - Anggapan bahwa masyarakat itu bodoh, tidak mau maju, dan miskin - Anggapan bahwa yang baru selalu lebih baik dan cukup dengan peniruan model yang ada dan telah berhasil. 4 Terlalu menggunakan parameter-parameter ekonomi dan kurang memanfaatkan ukuran-ukuran nonekonomi. 5 Perangkap kecongkakan intelectual intelectual pride, yang tercermin pada: pertama, ketertutupan kegiatan untuk mengaitkan dan melibatkan pihak lain yang sebenarnya memiliki tanggung jawab dan kepentingan yang sama terhadap pembangunan masyarakat; dan kedua, kealpaan tentang kaitan kegiatan sistem pembangunan masyarakat dalam arti luas.

2.8 Kebijakan Pemerintah Pusat

Problema pembangunan sektor kelautan dan perikanan menunjukkan adanya kompleksitas permasalahan yang cukup komprehensif. Pembangunan sektor kelautan dan perikanan juga harus dapat melihat perspektif sektor ini secara komprehensif. Dilihat dari aspek pengelolaan misalnya terjadi peningkatan menuju kondisi yang lebih baik, dibandingkan sebelum adanya Departemen Kelautan dan Perikanan. Lahirnya Undang- Undang No.31 Tahun 2004 tentang Perikanan yang lebih luas cakupannya dibandingkan dengan Undang-Undang Perikanan sebelumnya dan berbagai kebijakan serta program yang menyentuh kepentingan nelayan kecil DKP, 2005. 35 Pembangunan sektor kelautan dan perikanan memerlukan berbagai upaya terobosan, kebijakan yang berpihak kepada industri dalam negeri serta perencanaan strategik yang tepat. Arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan mengacu kepada agenda dan prioritas pembangunan nasional Kabinet Indonesia Bersatu dalam kerangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM tahun 2004 – 2009, yakni : 1 mewujudkan Indonesia yang aman dan damai; 2 mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis; 3 mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera. Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM sektor kelautan dan perikanan mengacu pada 3 tiga pilar utama Pembangunan Nasional, yaitu : 1 Pro Poor; 2 Pro Job; dan 3 Pro Growth. Visi pembangunan kelautan dan perikanan adalah : “ Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang lestari dan bertanggung jawab bagi kesatuan serta kesejahteraan anak bangsa’. Sedangkan misi pembangunan kalautan dan perikanan sebagaimana diamanatkan pada Undang-Undang 31 tahun 2004 tentang Perikanan adalah DKP, 2005 : 1 Meningkatkan taraf hidup nelayan kecil dan pembudidaya ikan. 2 Meningkatkan penerimaan dan devisa negara. 3 Mendorong perluasan kesempatan kerja. 4 Meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber protein ikan. 5 Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya ikan. 6 Meningkatkan produktivitas mutu, nilai tambah, dan daya saing. 7 Meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk industri pengolahan ikan 8 Mencapai pemanfaatan sumberdaya ikan, lahan pembudidaya ikan, dan lingkungan sumberdaya ikan secara optimal. 9 Menjamin kelestarian sumberdaya ikan, lahan pembudidaya ikan, lahan, dan tata ruang. Adapun tujuan pembangunan kelautan dan perikanan DKP, 2005 adalah : 1 Meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya ikan, serta masyarakat kelautan dan perikanan lainnya melalui peningkatan kesempatan kerja dan produktivitas; 2 Meningkatkan kontribusi sektor kelautan dan perikanan dalam perekonomian nasional seiring dengan pengurangan tingkat kemiskinan; 3 Mewujudkan kondisi lingkungan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkualitas menuju pembangunan yang berkelanjutan. 36 Sedangkan sasaran pembangunan kelautan dan perikanan adalah : 1 Meningkatkan usaha dan kualitas sumber daya manusia; 2 Meningkatkan kontribusi sektor kelautan dan perikanan dalam perekonomian nasional; 3 Menurunya tingkat kerusakan dan tingkat pelanggaran pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan. Penjabaran dari sasaran yang hendak di capai dalam pembangunan kelautan dan perikanan terwujud dari indikator makro pada tahun 2009, DKP 2005 yaitu : 1 Meningkatkan rata-rata pendapatan kelompok sasaran program menjadi Rp. 1,5 juta per bulan. 2 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan 75 ribu orang dalam 5 tahun dan 7500 orang aparatur. 3 Produksi perikanan sebesar 9,7 juta ton. 4 Ekspor hasil perikanan sebesar US 7,9 milyar. 5 Konsumsi ikan 32,3 kgkapitatahun. 6 Penyediaan kesempatan kerja kumulatif, perikanan tangkap sebesar 3,7 juta orang, perikanan budidaya sebesar 6,5 juta orang. 7 Jangkauan program pengentasan kemiskinan sebesar 18 populasi masyarakat pesisir 21 juta orang. 37 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian