d. Mensukseskan pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 900:2000 dan
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 400:996 serta Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja SMK.
e. Melaksanakan seluruh peraturan yang berlaku terhadap operasional
perusahaan dalam rangka memenuhi kepatutan etika bisnis dan kerja. f.
Mempertanggungjawabkan kinerja perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.
5. Direktur Produksi
Tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut: a.
Menetapkan upaya strategi dan kebijakan Bidang Produksi serta mengevaluasi pelaksanaannya.
b. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis work system Bidang
produksi untuk mewujudkan Best Practices. c.
Mengendalikan biaya produksi serta investasi saranaprasarana produksi pada tingkat yang efektif dan efisien.
d. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan inovasi di Bidang Produksi.
e. Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksanaan operasional bidang
produksi. f.
Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 900: 2000 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 400 : 996.
g. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Penilaian Karya
SPK bagi SDM Bidang produksi. h.
Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative Total Quality Management TQM, Quest for Innovation.
Universitas Sumatera Utara
6. Direktur Keuangan Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan Bidang KeuanganAkuntansi
Pemasaran serta mengevaluasi pelaksanaannya. b.
Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisniswork system Bidang KeuanganAkuntansiPemasaran untuk mewujudkan The Best Total Cost.
c. Memelihara keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan.
d. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Assets Management secara
berkesinambungan untuk menghindari erosi kapital. e.
Mengendalikan dan mengevaluasi biaya produksi melalui pemanfaatan Activity Based Costing ABC dengan sasaran harga pokok FOB ≤ 78 dari
nilai penjualan. f.
Memelihara Cash Reserve requirement sebesar 2 dua bulan kebutuhan dana operasional.
g. Menyediakan sumber dana bagi pengembangan perusahaan dan kebun
masyarakat disekitar Unit Kerja. h.
Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistim Penilaian Karya SPK bagi SDM KeuanganAkuntansiPemasaran.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian Jumlah Produksi “Analisis Peningkatan Jumlah Produksi dapat didefenisikan sebagai semua
rincian yang dianalisis baik itu pengeluaran atau penjualan yang dapat meningkatkan jumlah barang dan jasa untuk memperoleh faktor-faktor produksi
dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan produksi yang baik bagi perusahaan” sukirno, 2005:208.
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Produksi adalah
usaha perusahaan yang baik secara langsung maupun tidak langsung untuk medapatkan perubahan yang lebih baik dalam meningkatkan jumlah produksi,
dalam menghasilkan barang dan jasa supaya lebih berguna untuk memenuhi suatu kebutuhan manusia.
Kebutuhan yang semakin bertambah perlu diimbangi dengan peningkatan atau perluasan produksi, baik jumlah maupun mutunya. Analisis Faktor yang
Mempengaruhi Jumlah produksi Peningkatan mutu dan jumlah hasil produksi dapat dilakukan dengan cara indentifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, dan
rasionalisasi.
Menurut Sofyan Assauri 2005: 7 produksi didefinisikan sebagai berikut : “Peningkatan Jumlah Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan
menambah kegunaan utility sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi dalam ilmu ekonomi berupa tanah, tenaga
kerja, dan skill organization, managerial, dan skills.
18
Universitas Sumatera Utara
Sehingga dapat di simpulkan bahwa Peningkatan Jumlah Produksi merupakan suatu kegiatan untuk mentran-formasikan faktor-faktor produksi, sehingga dapat
meningkatkan atau menambah faidah bentuk, waktu dan tempat suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia yang diperoleh melalui pertukaran. Luas
produksi yang terlalu besar dapat berakibat pengeluaran biaya yang terlalu besar, pemakaian bahan baku yang besar pula dan akhirnya memberikan akibat akan
merosotnya harga jual. Sedangkan luas produksi yang terlalu kecil mengakibatkan perusahaan tersebut tidak mampu memenuhi permintaan pasar atau pelanggan,
sehingga pelanggan tersebut pindah ke produk perusahaan lain yang menjadi pesaing perusahaan tersebut.
B. Jenis-jenis Peningkatkan Jumlah Produksi