G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas
Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar, 2000.
Menurut Hadi 1995, suatu alat ukur dianggap baik dalam mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan
penelitian jika alat tes tersebut memiliki validitas yang tinggi. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.
Validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi skala dengan analisis rasional profesional judgement,
yaitu penilaian validitas terhadap suatu alat ukur yang diberikan oleh orang-orang yang dianggap ahli dan profesional di bidangnya, dalam
hal ini adalah dosen pembimbing Azwar, 2003.
2. Seleksi Item
Seleksi item dilakukan dengan cara melihat koofesien korelasi tiap item yaitu dengan mengkorelasikan skor masing-masing item
dengan skor total keseluruhan item. Besarnya koefesien korelasi item total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan tanda positif
atau negatif. Semakin mendekati angka 1 yang bertanda positif maka daya diskriminasi itemnya semakin baik. Sebagai kriteria
seleksi item berdasarkan korelasi item total maka biasanya diberikan batasan rix 0,30. Jadi item yang memiliki korelasi item total
minimal 0,30 dianggap layak menjadi sebuah item Azwar, 2003. Teknik korelasi item yang digunakan dalam penelitian ini adalah
formula koefesien korelasi produk moment Pearson. Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS
for windows 15. Dari pengolahan data tersebut terdapat 11 item yang gugur. Korelasi item berkisar antara 0,300 – 0,645. Item-item yang
gugur tabel 4 antara lain: 6, 7, 17, 20, 36, 52, 57, 60, 64, 65, 70.
Tabel 4. Distribusi Item setelah uji coba
No
Sikap Perilaku Metroseksual
Total Gaya Hidup
Penampilan Diri Perawatan Diri
Fav Un fav
Fav Un fav
Fav Un fav
1.
Kognitif
1, 19, 37, 55
10, 28, 46, 64
2 , 20 ,
38, 56 11, 29,
47,65 3, 21,
39, 57 12, 30,
48, 66 20
32.78
2.
Afektif 13, 31,
49, 67 4, 22,
40, 58 14, 32,
50, 68 5, 23,
41, 59 15, 33,
51, 69 6
, 24, 42, 60
22 33,33
3.
Konatif 7
, 25, 43, 61
16, 34, 52
,70 8, 26,
44, 62 17
, 35, 53, 71
9, 27, 45, 63
18, 36 ,
54, 72 19
33,33 11
9 11
10 11
9 61
100
Item setelah uji coba digunakan dalam penelitian, karena menggunakan metode item terpakai. Jadi item-item yang sahih atau
tidak gugur, langsung digunakan untuk penelitian. Distribusi skala sikap setelah dilakukan uji coba menjadi sebagai berikut :
Keterangan yang diberi tanda adalah item gugur
Tabel 5. Distribusi Item Skala Sikap Masyarakat Terhadap
Kaum Metroseksual No Sikap
Indikator Perilaku Metroseksual Total
Gaya Hidup Penampilan Diri
Perawatan Diri Fav
Un fav Fav
Un fav Fav
Un fav 1
Kognitif 1, 19,
37, 55 10, 28,
46, 2 , 38,
56 11, 29,
47, 3, 21,
39, 12, 30,
48, 66 20
32.78
2 Afektif
13, 31, 49, 67
4, 22, 40, 58
14, 32, 50, 68
5, 23, 41, 59
15, 33, 51, 69
24, 42, 22
33,33
3 Konatif
25, 43, 61
16, 34, 8, 26,
44, 62 35, 53,
71 9, 27,
45, 63 18, 54,
72 19
33,33 11
9 11
10 11
9 61
100 3. Reliabilitas
Alat ukur penelitian juga harus teruji reliabilitasnya. Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang
mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya
karena perbedaan skor yang terjadi antar individu lebih ditentukan oleh faktor error kesalahan dari pada faktor perbedaan yang
sesungguhnya Azwar, 1999. Reliabilitas dinyatakan oleh koefesien reliabilitas rxx3 yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai
dengan 1,00 berarti semakin tinggi koefesien reliabilitas. Sebaliknya, semakin rendah koefesien reliabilitas mendekati angka
0, semakin rendah reliabilitasnya. Jadi tujuan dari pengujian reliabilitas adalah untuk melihat sejauh
mana alat ukur yang digunakan dalam penelitian memberikan hasil ukur yang konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap
hal yang sama. Reliabilitas skala pada penelitian ini adalah 0,941. Diukur dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, program
SPSS versi 15.00 for windows.
4. Metode Analisis Data