36
2. Hasil Pengujian a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran skor pada kelompok sampel mengikuti distribusi normal. Jika p
0,05 maka sebaran skor dinyatakan normal. Sebaliknya jika p 0,05 maka sebaran skor dinyatakan tidak normal.
Uji normalitas dilakukan dengan one sample Kosmogorov- Smirnov dengan program SPSS 15.00 for Windows. Hasil uji
normalitas menghasilkan probabilitas sebesar 0,117. Hal tersebut berarti bahwa p 0,05 sehingga distribusi skor adalah normal.
Tabel 10. Uji Normalitas
Skor Kosmogorov-Smirnov
1,191
Asymp. Sig. 2-tailed
0,117
b. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan penelitian deskriptif dengan perhitungan
program SPSS for windows versi 15.00, menunjukkan mean empirik lebih kecil dari pada mean teoritik 146,5 152,5. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok penelitian lebih kecil dari rata-rata teoritik, maka dapat diartikan bahwa secara umum
subjek dari penelitian ini memiliki sikap yang negatif terhadap kaum metroseksual.
37
Tabel 11. Deskripsi Data Penelitian
Keterangan Teoritik
Empirik
N
100
Minimum 61
98
Maksimum
244 241
Mean
152,5 146,41
SD 30,5
21,39
Median
147
Modus
153
Range 143
Varians 457,881
c. Uji t
Uji perbedaan atau uji t untuk melihat signifikansi perbedaan antara mean empirik dan mean teoritik dari sikap
masyarakat terhadap kaum metroseksual. Jika p ≥ 0,05 maka antara
mean empirik dan mean teoritik tidak ada perbedaan yang signifikan. Sebaliknya, jika p 0,05 maka mean empirik dan mean
teoritik ada perbedaan yang signifikan. Pengujian ini menggunakan one sample T-test melalui
program SPSS ver 15.00 for widows. Hasil uji perbedaan menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,005 p 0,05, sehingga
antara mean empirik dan mean teoritik ada perbedaan secara signifikan. Artinya sikap masyarakat negatif secara signifikan
terhadap kaum metroseksual.
38
Tabel 12. Uji t Mean Empirik dan Mean Teoritik
One-Sample Statistics
N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
VAR00062 100
146.4100 21.39815
2.13981
d. Analisis Secara Khusus
1 Aspek Sikap a Aspek Kognitif
Pada aspek kognitif, mean empirik = 47,08 mean teoritik = 50, dan hasil uji t yang menunjukkan nilai t = -
0,846 dengan p = 0,00 p 0,05. Secara signifikan terdapat perbedaan antara mean teoritik dengan mean empiris,
artinya pada aspek kognitif, sikap subjek negatif secara signifikan terhadap kaum metroseksual
One-Sample Test
-2.846 99
.005 -6.09000 -10.3359
-1.8441 VAR00062
t df
Sig. 2-tailed Mean
Difference Lower
Upper 95 Confidence
Interval of the Difference
Test Value = 152.5
39
Tabel 13. Hasil Analisis Teoritik dan Empirik
Aspek Kognitif Teoritik
Empirik N
100 100
Minimum
20 29
Maximum
80 80
Mean
50 47,08
Std. deviasi
10 7,75
b Aspek Afektif Dari hasil analisis diketahui bahwa mean empirik =
53,11 mean teoritik = 52,5 dan hasil analisis uji –t diperoleh skor t = 0,736, dan p = 0,464 p 0,05, artinya
tidak ada perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan mean empiris. Pada aspek afektif, sikap masyarakat
tidak dapat dipastikan apakah memiliki sikap positif atau negatif terhadap kaum metroseksual.
Tabel 14. Hasil Analisis Teoritik dan Empirik
Aspek Afektif Teoritik
Empirik N
100 100
Minimum
21 33
Maximum
84 85
Mean
52,5 53,11
Std. deviasi
10,5 6,98
c Aspek Konatif Pada aspek konatif, mean empirik = 46,20 mean
teoritik = 50, hasil uji – t diperoleh skor t = - 5,437 dengan p = 0,000 p 0,05. Berdasarkan hasil tersebut mean
40
empirik berbeda dengan mean teoritik secara signifikan. artinya pada aspek konatif, sikap subjek negatif secara
signifikan terhadap kaum metroseksual
Tabel 15. Hasil Analisis Teoritik dan Empirik
Aspek Konatif Teoritik
Empirik N
100 100
Minimum
20 28
Maximum
80 76
Mean
50 46,20
Std. deviasi
10 6,98
2 Indikator Kaum Metroseksual a Gaya Hidup
Pada indikator gaya hidup, mean empirik = 45,69 mean teoritik = 50, dan hasil uji – t diperoleh skor p =
0,000 p 0,05 dengan t = -5,784. Berdasarkan hasil tersebut terdapat perbedaan secara signifikan antara mean
teoritik dengan mean empirik, artinya sikap subjek negatif secara signifikan terhadap gaya hidup kaum metroseksual.
Tabel 16. Hasil Analisis Teoritik dan Empirik
Indikator Gaya Hidup Teoritik
Empirik N
100 100
Minimum
20 29
Maximum
80 77
Mean
50 45,69
Std. deviasi 10
7,452
41
b Penampilan Diri Pada indikator penampilan diri, mean empirik =
51,28 mean teoritik = 52,5, dan hasil uji -t diperoleh skor t = -1,638 dengan p = 0,105 p 0,05. Berdasarkan hasil
tersebut, tidak ada perbedaan secara signifikan antara mean teoritik dan mean empirik. Artinya sikap subjek terhadap
penampilan diri kaum metroseksual tidak dapat dipastikan apakah positif atau negatif.
Tabel 17. Hasil Analisis Teoritik dan Empirik
Indikator Penampilan Diri Teoritik
Empirik N
100 100
Minimum
21 28
Maximum 84
80
Mean 52,5
51,28
Std. deviasi 10,5
7,449 c Perawatan Diri
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mean empirik = 47,01 mean teoritik = 50 dengan uji-t menghasilkan
skor t = -3,797 dan p = 0,000 p 0,05. Berdasarkan hasil tersebut terdapat perbedaan yang signifikan antara mean
empirik dan mean teoritik, artinya sikap subjek negatif secara
signifikan terhadap
perawatan diri
kaum metroseksual.
42
Tabel 18. Hasil Analisis Teoritik dan Empirik
Indikator Perawatan Diri Teoritik
Empirik N
100 100
Minimum
20 28
Maximum
80 80
Mean
50 47,01
Std. deviasi
10 7,87
e. Analisis Tambahan