BAB II IDENTIFIKASI DAN ANALISIS HASIL PENGAWASAN
A. IDENTIFIKASI HASIL PENGAWASAN
Berdasarkan hasil laporan kepengawasan pada akhir tahun pelajaran 20132014, permasalahan kepengawasan terhadap satuan pendidikan di Kabupaten Grobogan dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
. 1. Pembinaan
a. Guru masih kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran. b. Guru masih kesulitan dalam melaksanakan proses pelaksanaan pembelajaran
dengan pendekatan scientifik. c. Guru masih belum banyak yang menggunakan media dan sumber belajar
d. Guru masih sedikit yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar e. Guru masih belum efektif dalam membimbing dan melatih peserta didik pada
kegiatan ekstra kurikuler. f.
Guru masih kesulitan dalam menggunakan tehnologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran
g. Guru masih kesulitan dalam menyusun instrumen penilaian. h. Guru masih kesulitan mengadakan penilaian hasil belajar.
i. Guru masih belum banyak yang memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan
mutu pendidikan dan pembelajaranpembimbingan j.
Guru masih kesulitan dalam melakukan refleksi hasil-hasil yang dicapai.
2. Pemantauan
Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar PTK, standar sarana prasarana, standar
pengelolaan di sekolah, standar pembiayaan, dan standar penilaian yang mana hasilnya dapat dimanfaatkan untuk persiapan akreditasi sekolah.
a. Pemantauan Pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan
1 Standar Isi
; semua sekolah telah memiliki kurikulum sekolah tetapi penyusunan dan pemenuhan kelengkapan dokumennya belum memadai,
sebagian besar tidak sesuai dengan target waktu, substansinya masih perlu dikembangkan
legalitaspengesahan dokumen belum mencapai 100. Sesuai
Keputusan Gubernur Jawa Tengah semua sekolah di Jawa Tengah melaksanakan muatan lokal wajib Bahasa Jawa, namun guru yang mengajarkan
Bahasa Jawa baik guru kelas sebagian besar kurang kompeten. Muatan lokal
12
lain di Kab. Grobogan yang telah ditetapkan sebagai muatan lokal wajib yaitu Pertanian, sedangkan muatan lokal pilihan Bahasa Inggris.
2 Standar Proses; pelaksanaan proses PAIKEM perlu terus ditingkatkan sebab
masih banyak pendidik yang terikat pada kondisi pola pembelajaran pasif dan tidak kreatif. Pengembangan diri yang dipilih oleh masing-masing sekolah
cukup bervariasi, sesuai dengan program yang ditetapkan dan daya dukung yang dimiliki, yakni antara lain kegiatan PRAMUKA, olahraga, kesenian, TIK.
Persepsi sebagian sekolah terhadap pelaksanaan pengembangan diri masih dianggap sama dengan ekstrakurikuler pada kurikulum sebelumnya. Perlu
pengarahan lebih jauh agar seluruh sekolah memahami ketentuan yang berlaku, bahwa pengembangan diri termasuk komponen kurikulum, sehingga
pengelolaannya harus sama dengan komponen kurikulum lainnya mata pelajaran dan muatan lokal.
3 Standar Kompetensi Lulusan; kajian dan analisis terhadap SKL
Permendiknas RI No. 23 tahun 2006 perlu terus ditingkatkan, sekalipun persentase lulusan seluruh sekolah telah mencapai 100, tetapi kualitas prestasi
lulusan sebagian besar masih rendah.
4 Standar Penilaian Pendidikan; sistem penilaian yang dilaksanakan oleh
pendidik secara teknis pada umumnya telah memenuhi ketentuan, tetapi secara operasional belum memenuhi pengembangan sistem penilaian berbasis
kompetensi terutama dalam pencapaian ketuntasan belajar. Nilai hasil belajar sebagai simbol penguasaan kompetensi belum cukup valid dan akuntabel,
sebagai akibat belum terlaksananya authentic assessment secara akurat. Ulangan tengah semester telah dilaksanakan satu kali dalam tiap
semester. Pengadaan dan penggandaan soal dikelola Dinas Pendidikan Kabupaten, namun pengawasan, dan koreksi dilakukan oleh setiap sekolah
disertai dengan proses pendampingan oleh pengawas sekolah. Pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan dari hasil ulangan harian dan hasil ulangan
tengah semester, pada umumnya masih perlu ditingkatkan. Pelaporan hasil ulangan penilaian pada umumnya hanya dilakukan pada akhir semester,
sehingga kurang signifikan untuk menunjang upaya perbaikan dan pengayaan pencapaian kompetensi dasar oleh peserta didik.
13
Ujian Sekolah telah dilaksanakan sesuai Permendiknas RI dan Prosedur Operasi Standar POS dari BSNP. Sebelum ujian dilaksanakan semua sekolah
telah mempersiapkan kompetensi peserta ujian dengan jalan memberikan uji coba tryout beberapa kali sesuai kemampuan masing-masing sekolah. Dinas
Pendidikan Kabupaten telah mengahantir pelaksanaan kegiatan tryout dari
sekolahgugus sekolah masing-masing.
3. Penilaian Kinerja Guru