Pendekatan Tematik dalam Rencana Pembelajaran

212 pendidik PAUD harus menyusun rencana pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak.

1. Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan Rencana Pembelajaran

a. Perkembangan Anak

Perkembangan anak merupakan aspek yang paling utama yang harus diperhatikan pendidik PAUD dalam membuat perencanaan pembelajaran. Aspek-aspek perkembangan dan tugas-tugas perkembangan sebagai acuan pencapaian dalam melaksanakan pembelajaran bagi anak usia dini. Dalam membuat perencanaan pembelajaran kemampuan anaklah yang menjadi ukuran, bukan hasil dari suatu kegiatan. Salah satu contoh perencanaan yang memperhatikan perkembangan anak adalah tema-tema yang dibangun bersumber dari kehidupan anak. Misalnya: keluarga, binatang, teman, mobil, truk, makanan favorit, dan semua yang mereka alami sendiri dalam hidup mereka. b. Pengelompokan Faktor kedua yang mempengaruhi perencanaan adalah pengelompokan. Pengelompokan dapat dilakukan berdasarkan usia anak, kemauan dan minatnya. Namun seorang pendidik PAUD harus mampu menelusuri minat anak, kemampuan anak serta motivasi anak saat mengikuti kegiatan. Ketika pendidik PAUD menyiapkan berbagai aktivitas dalam setiap sentra, pendidik hendaknya memperhatikan dan mengarahkan anak dengan menata lingkungan main berdasarkan tiga jenis main main sensori, main peran dan main pembangunan. Jumlah anak di setiap sentra sebaiknya tidak terlalu banyak. Rasio pendidik dan anak dalam satu kelompok adalah 1:6 untuk usia 2-3 tahun dan 1:10 untuk anak usia 3-6 tahun. Dengan memperhatikan perbandingan jumlah pendidik PAUD dan anak maka setiap anak akan merasa terlayani. c. Perbedaan Individual Anak Setiap anak berbeda dalam kebutuhan dan minatnya. Berdasarkan pengetahuan ini, pendidik PAUD merumuskan tujuan belajar untuk masing-masing murid. Untuk anak yang satu, tujuannya adalah partisipasi dalam kegiatan di dalam kelas dan belajar bernegosiasi dengan anak lain. Untuk anak yang lain tujuannya adalah berhitung hingga sepuluh dan lebih aktif dalam diskusi di waktu makan dan dalam kegiatan kelompok. Perkembangan sosial, emosional, kognitif, berbahasa, kebiasaan dan lainnya harus menjadi bahan pertimbangan.

d. Catatan Pengamatan Kemajuan Individu

Pengamatan dan catatan pendidik PAUD sangat berharga untuk perencanaan. Catatan mengenai perkembangan setiap anak akan sangat berguna. Pengamatan harus berkelanjutan supaya setelah satu sasaran tercapai dapat dilanjutkan dengan yang lain.

2. Pendekatan Tematik dalam Rencana Pembelajaran

Pendekatan tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang pengembangan. Pembelajaran tidak dilakukan secara terpisah melainkan terintegrasi antara bidang pengembangan yang satu dengan lainnya. Pendekatan tematik sangat tepat dilakukan dalam proses pembelajaran anak usia dini, mengingat pengembangan potensi anak tidak bisa dilakukan secara terpisah. a. Ciri-Ciri Pembelajaran Tematik Pembelajaran dengan pendekatan tematik merupakan salah satu strategi yang cocok dalam menanamkan berbagai konsep yang diperlukan bagi pengembangan anak usia dini, karena pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:  berpusat pada anak 213  memberikan pengalaman langsung pada anak  memadukan seluruh bidang pengembangan  menyajikan konsep dari berbagai bidang pengembangan dalam satu proses pembelajaran  pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan anak. b. Prinsip Pembelajaran melalui Tema Pembelajaran tematik dilakukan melalui tema-tema yang menarik bagi anak, oleh karena itu pembelajaran tematik memilki prinsip-prinsip sebagai berikut:  Menyediakan kesempatan pada untuk terlibat langsung dengan objek yang sesungguhnya.  Menciptakan kegiatan yang melibatkan seluruh indera anak.  Membangun kegiatan dari minat anak.  Membantu anak membangun pengetahuan baru  Memberikan kegiatan dan rutinitas yang ditujukan untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan.  Memenuhi kebutuhan anak akan kebutuhannya untuk kegiatan dan gerak fisik, interaksi sosial, kemadirian, konsep diri yang positif.  Memberikan kesempatan menggunakan permainan untuk mewujudkan pengalaman kepada pemahaman.  Menghargai perbedaan individu, latar belakang, pengalaman di rumah yang dapat dibawa anak ke kelas.  Menemukan jalan untuk melibatkan anggota keluarga dari anak. c. Strategi Pengembangan Tema Dalam mengembangkan tema hal yang penting untuk diperhatikan adalah bagaimana membangun pengetahuan secara menyeluruh. Empat jenis pengetahuan yang dapat dibangun menjadi tema adalah:  Pengetahuan sosial Misalnya: keluarga, rumah, teman, binatang peliharaan, kepedulian diri, pakaian, kesehatan gigi, kendaraan.  Konsep sains ilmu pengetahuan alam Misalnya: tumbuhan, hewan, jenis-jenis burung, air, langit ruang angkasa, batuan, mesin, dinosaurus.serangga.  Konsep matematika Misalnya: bank, toko, kantor pos  Bahasa dan seni Misalnya: cerita, bernyanyi, bermain musik, puisi. d. Peran Tema Tema dalam pembelajaran anak usia dini memiliki peran yang cukup penting karena dengan tema anak akan lebih mudah dalam mengenal suatu konsep pengetahuan. Beberapa kelebihan dalam pembelajaran tematik adalah sebagai berikut: 214  Anak mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu  Anak dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai bidang pengembangan dalam tema yang sama  Pemahaman terhadap materi pengembangan lebih mendalam dan berkesan  Aspek pengembangan bahasa dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dan pengalaman pribadi anak  Anak lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas  Anak lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi yang nyata, misalnya bertanya, bercerita, menulis deskripsi, menulis surat, dan sebagainya untuk mengembangkan keterampilan berbahasa, sekaligus untuk bidang kemampuan lain.  Pendidik PAUD dapat menghemat waktu karena bidang pengembangan yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 kali pertemuan. Waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan. Ketika membangun sebuah tema, pendidik PAUD bisa memulai dengan mendengarkan dan menanyakan kepada anak tentang minat mereka. Pendidik dapat menelusuri minat anak dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan seperti: adakah kejadian di sekolah atau di sekitar rumah yang menarik perhatianmu? Siapa yang baru saja mendapatkan adik? Apakah kamu pernah melihat film Dinosaurus? Atau siapa pada saat liburan kemarin yang pergi ke tempat rekreasi? Berdasarkan jawaban-jawaban anak tersebut pendidik PAUD bisa merencanakan sebuah tema yang akan dibahas pada minggu atau bulan berikutnya. Jangka waktu tiap-tiap tema bergantung kepada minat anak.

G. Tema Dalam Kurikulum

Tema membantu anak untuk belajar tentang dunia sekitar belajar tentang sosial. Tema aakan membuat anak memperoleh informasi dan konsep yang berarti tentang aktivitas yang dilakukan di area minat. Isi dari kurikulum di mulai dari disini dan sekarang, lingkungan yang pertama kali dilihat oleh anak-anak. Guru yang menggunakan kreatif kurikulum memilih tema sesuai dengan apa yang anak ketahui tentang komunitas mereka dan minat dari anak-anak, bukan karena buku kurikulum mendikte bahwa, hari ini adalah waktu untuk anak-anak belajar tentang peternakan. Hal ini berarti bahwa kurikulum yang diambil oelh seorang guru di perkotaan akan berbeda dengan apa yang diambil di daerah pedesaan. Di daerah perkotaan, tema yang cocok mungkin, took di sebelah rumah, karena anak-anak sering ikut orangtuanya belanja kebutuhansehari-hari. Tema ini akan tidak cocok untuk anak- anak di pedesaan. Tema di mulai dengan apa yang anak lihat dan anak tahu setiap hari. Tema binatang di perkotaan mungkin termasuk di dalamnya, kucing, anjing, burung, dll. Tema yang sama di daerah pertanian bisa terdiri dari sapi, kuda, ayam, dan bebek. Guru pada masing-masing lokasi tadi bisa memilih hewan yang cocok untuk ditunjukkan dengan gambar yang dipajang, buku yang dibaca, barang-barang yang mereka taruh di pojok balok, dan aktivitas yang mereka rencanakan. Tema bisa berkembang dari kejadian yang tidak diharapkan yang memberi kesempatan untuk dieksplorasi. Andaikata, sebagai contoh, sebuah proyek bangunansedang