Perilaku Konsumen Landasan Teori

4 Empati empathy, berarti bahwa perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman. 5 Bukti fisik tangibles, berkenaan dengan penampilan fisik fasilitas layanan, peralatanperlengkapan, sumber daya manusia, dan materi komunikasi perusahaan.

6. Perilaku Konsumen

Menurut James F. Engel dalam buku perilaku konsumen Prabu, 2009:3, perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Zaltman dan Wallendrof dalam Prabu, 2009:3 menjelaskan bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan dan sumber-sumber lainnya. Loudon dan Della Bitta dalam Nurfaldi, 2010 mengemukakan bahwa perilaku konsumen merupakan proses pengambilan keputusan dan kegiatan individu secara fisik dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mendapatkan barang dan jasa. Sedangkan The American Marketing Association dalam Setiadi, 2003:3 mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut : perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Tiga elemen utama analisis konsumen yaitu afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungan. Afeksi dan kognisi mengacu pada tipe tanggapan internal psikologis yang dimiliki konsumen terhadap rangsangan lingkungan dan kejadian yang berlangsung. Dalam bahasa yang sederhana, kognisi melibatkan pemikiran, sementara afeksi melibatkan perasaan. a. Kognitif Kognisi Kognitif atau kognisi adalah penggunaan pemikiran logis yang terjadi pada saat konsumen akan melakukan pembelian. Kognisi mengacu pada proses mental dan struktur pengetahuan yang melibatkan dalam tanggapan seseorang terhadap lingkungannya. Yang termasuk di dalamnya adalah pengetahuan yang didapat orang dari pengalamannya dan yang tertanam dalam ingatan mereka. Termasuk juga di dalamnya proses psikologis yang terkait dengan pemberian perhatian dan pemahaman terhadap aspek-aspek lingkungan, mengingat kejadian masa lalu, pembentukan evaluasi, dan pembuatan keputusan pembelian. Aspek – aspek kognisi ini sendiri adalah proses berpikir, dimana proses kognisi lainnya dilakukan secara tak sadar dan otomatis. Manusia telah mengembangkan sistem kognitif dengan sangat canggih yang mengungkapkan proses mental yang lebih tinggi untuk pengertian, penilaian, perencanaan, penetapan, dan berpikir. 1 Pengertian : mengintreprestasikan atau menetapkan arti khusus lingkungan seseorang. 2 Penilaian : menetapkan apakah sesuatu aspek lingkungan atau perilaku pribadi seseorang adalah baik atau buruk, positif atau negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan. 3 Perencanaan : menetapkan bagaimana cara memecahkan suatu permasalahan atau mencapai suatu tujuan. 4 Penetapan : membandingkan alternative pemecahan suatu masalah dari sudut pandang sifat yang relevan dan mencari alternative terbaik. 5 Berfikir : aktifitas kognitif yang muncul disepanjang proses pengertian, penilaian, perencanaan, dan penetapan. b. Afektif Afeksi menujukkan penggunaan emosi dan perasaan pada saat konsumen akan melakukan keputusan pembelian. Sedangkan tanggapan – tanggapan afeksi beragam dalam penilaian positif atau negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan dan dalam intensitas atau tingkat pergerakan badan. Jenis tanggapan afektif, Orang dapat mengalami empat jenis tanggapan afektif yaitu emosi, perasaan tertentu, suasana hati, dan evaluasi. Keempat jenis afektif tersebut memiliki perbedaan dalam tingkatan keterlibatan gerakan badan atau intensitas yang menyertai ketika mengalami keempat afeksi tersebut. Semakin kuat tanggapan afektif semakin dapat tanggapan tersebut melibatkan tanggapan fisiologis sesuatu yang ada di dalam badan seperti meningkatkan tekanan darah atau debaran jantung, dan lain-lain. Perasaan tertentu melibatkan reaksi fisiologis yang tidak begitu gencar. Suasana hati yang melibatkan intensitas perasaan yang paling rendah cenderung merupakan suatu afektif yang kabur. Dan akhirnya evaluasi terhadap produk atau konsep lainnya seringkali adalah tanggapan afektif yang lemah yang diikuti oleh tingkat gerakan yang rendah. Perilaku konsumen terdiri dari beberapa tahap, yaitu : 1 Tahap Perolehan acquition : mencari dan membeli. 2 Tahap konsumsi consumption : mengevaluasi dan menggunakan. 3 Tahap Pasca Beli dispotition : tindakan setelah produk digunakan.

7. Kepuasan Konsumen