BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Perusahaan
The Body Shop International plc, atau lebih dikenal dengan The Body Shop didirikan oleh Dame Anita Roddick pada 26 Maret 1976 dengan berpusat
di Brighton, Inggris, Britania Raya. Anita Roddick memulai The Body Shop semata-mata untuk menciptakan mata pencaharian untuk dirinya dan kedua
putrinya, disaat Gordon Roddick sang suami melakukan perjalanan keliling Amerika. Ia sama sekali tidak terlatih dan tidak mempunyai pengalaman dan
trik bisnis, yang ia miliki hanyalah nasihat dari Gordon untuk melakukan penjualan sebanyak £300 selama seminggu. Anita melihat kewiraswastaan
sebagai kelangsungan hidup, dan percaya bahwa hal tersebut memelihara pikiran kreatif.
Menjalankan tokonya yang pertama telah mengajarkan bahwa bisnis bukanlah tentang ilmu finansial tapi juga tentang perdagangan, membeli dan
menjual, dan tentang menciptakan sebuah produk atau layanan yang bagus sehingga orang-orang mau membayar untuk mendapatkannya. Saat ini The Body
Shop telah memiliki lebih dari 2.500 toko di 65 negara dan telah menghasilkan lebih dari 1.200 produk.
57
B. Perkembangan The Body Shop Indonesia
The Body Shop di Indonesia berdiri pada tanggal 12 Desember 1992 dengan pemegang hak waralaba PT. Monica Lestari dan PT. Monica Hijau
Lestari dan pertama kali membuka tokonya di negara Indonesia di daerah Pondok Indah mall. The Body Shop Indonesia mengeluarkan produk yang sama
dengan The Body Shop yang terdapat di Internasional, dengan kemasan yang sama, bahan formula yang sama, macam-macam rasa atau pilihan yang sama
dan lain-lain. Sebesar 95 produk The Body Shop yang dijual di Indonesia didatangkan langsung dari Inggris dan untuk produk skin care dari Jepang,
mengingat negeri ini memiliki standar terbaik di dunia untuk produksi perawatan wajah.
The Body Shop menaruh perhatian yang dalam terhadap perempuan. Menurut The Body Shop, tidak ada standar untuk kecantikan karena setiap
perempuan dilahirkan dengan keunikan dan keistimewaan, serta berhak mengungkapkan potensi yang ada dalam diri mereka.
Dalam praktik bisnisnya, The Body Shop di Indonesia tidak memanfaatkan iklan atau promosi yang berlebihan. The Body Shop di Indonesia
melandaskan pola pikir yang sederhana yakni perusahaan akan tumbuh bila konsumennya sejahtera, kemudian akan bertumbuh lagi jika konsumennya dapat
menularkan rasa sejahteranya kepada calon konsumen lainnya. Pada akhirnya, perusahaan akan bertumbuh lagi dalam jangka panjang jika selain konsumen,
lingkungannya juga sejahtera.
Berdasar hal ini, maka berbeda dari produk kosmetik lainnya, The Body Shop di Indonesia tidak mengindikasikan produknya untuk mengubah
pelanggan menjadi orang lain, melainkan untuk menjadi yang terbaik dari dirinya. Hal ini didukung dengan bantuan karyawan The Body Shop di Indonesia
yang memberikan total solution bagi konsumennya. Para karyawan ini mendorong konsumen dengan memberi informasi produk yang sesuai dan dapat
memecahkan masalahnya.
Gambar IV.1 Logo The Body Shop
C. Visi Misi The Body Shop