Pengamanan Wilayah Perbatasan India Kerjasama Bilateral

51 naungan Kementerian Dalam Negeri. Sebagai bagian dari pendekatan komperhensif dalam pengelolaan perbatasan. 28 Pemerintah India menyadari bahwa dalam mengelola perbatasan Negara terdapat 4 elemen penting yang harus dilakukan oleh pemerintah, yakni menjaga guarding, membuat regulasi, dan membentuk mekanisme kelembagaan bilateral untuk menyelesaikan perselisihan dan menghindari konflik wilayah dengan Negara tetangga. Pengelolaan kawasan perbatasan yang komperhensif sangat penting untuk keamanan nasional, oleh karena itu diperlukan koordinasi dan tindakan terpadu dari pejabat adminstratif, diplomatik, keamanan, intelejen, hukum, dan regulasi ekonomi serta lembaga Negara untuk mengamankan perbatasan dan melindungi kepentingan Negara. 29

2.2.1.2 Pengamanan Wilayah Perbatasan India

Mulai tahun 2001, pasukan penjaga perbatasan BSF Border Security Force ditetapkan sebagai pasukan yang bertanggung jawab atas keamanan perbatasan India – 28 Pushpita Das, ed., India’s Border Management : Select Document. http:www.idsa.insitesdefaultfilesbook_IndiasBorderManajement.pdf. Diakses pada 21 Juni 2013. 29 Anul Report 2007-2008 India Assessment, Chapter III : “Border Management”. http:www.satp.orgsatprogtpcountriesindiadocumentpapersmha07-08.pdf, hlm.29 Diakses pada 16 Juni 2013. 29 Pushpita Das, ed., India’s Border Management : Sele 52 Pakistan dan India Bangladesh, Assam Rifles AR ditugaskan untuk menjaga perbatasan India – Myanmar, sedangkan Indo – Tibet Border Police ITBP menjadi perbatasan India – China, dan Sahastra Seema Bal SSB bertugas menjaga perbatasan India – Nepal dan India Bhutan. 30 Untuk mengelola perbatasan secara efektif maka perlu untuk melakukan pengawasan secara teratur melalui patrol perbatasan. Petugas patrol dikirim untuk berkeliling desa – desa perbatasan dan memantau secara teratur pos – pos lintas perbatasan BOPsBorder Out Post. Saat ini perbatasan India – Pakistan memiliki 609 BOPs, Indo – Nepal 403 BOPs, Indo – Bhutan 127 BOPs, dan Indo – Bangladesh 802 BOPs. Perlu diketahui bahwa jarak antara pos – pos perbatasan ini adalah 2,5 km. Pemerintah India telah berencana untuk menambah jumlah BOPs sebanyak 509 BOPs yang akan di bangun di sepanjang perbatasan India – Pakistan 126 BOPs dan India – Bangladesh sebanyak 383 BOPs. Selain BOPs di darat, pemerintah India Juga berencana membangun 9 BOPs “Mengambang” di sepanjang sungai dan anak sungai yang ada di perbatasan 30 Pusphita Das, ed., Op. cit., hlm. 18-19 53 India – Pakistan, dan 7 BOPs “Mengambang” di Sepanjang Perbatasan India – Bangladesh. BOPs mengambang ini akan difungsikan sebagai pos pemeriksaan dan membantu menjaga perbatasan internasional. 31

2.2.1.3 Kerjasama Bilateral

Untuk memfasilitasi dialog bilateral mengenai masalah – masalah yang menjadi perhatian bersama Negara – Negara tetangga, khususnya mengenai pengelolaan perbatasan, pemerintah India memiliki sebuah sistem kelembagaan yang berbentuk pertemuan khusus antara Home Secretary, Komandan Wilayah Perbatasan, dan Kelompok Kerja Bersama dalam Pengelolaan Perbatasan. Masalah yang umum dibahas dalam pertemuan kelompok khusus ini adalah aksi pemberontakan dan penyelundupan di sepanjang perbatasan Indo – Myanmar, yang akan dibahas secara regular oleh Kantor Konsulat Asing Foreign Office Consultations FOC pada tingkat Sekretaris Luar Negeri di pihak India dan Deputi Kementerian Luar Negeri di Pihak Myanmar. 31 Pusphita Das, Reforming The National Security System-Recommendations of Group of Minister, Chapter V : Border Management, http:www.idsa.insitesdefaultfilesbook India’s Border Management, hlm.257. 54 National Level Meetings NLMs atau Pertemuan Tingkat Nasional dan Sektoral Level Meetings LSM atau Pertemuan Tingkat Sektoral juga berlangsung di bawah arahan Menteri Dalam Negeri dan Sekretariat Bersama Kementerian Dalam Negeri. Tujuan pertemuan ini adalah untuk menjaga perdamaian dan ketenangan di sepanjang perbatasan. 32 Untuk mencapai tujuan kedua Negara telah sepakat untuk mencegah pelanggaran yang disengaja antara satu sama lain di wilayah teritori Negara oleh pasukan keamanan dan juga untuk memantau dan mengekang semua kegiatan illegal dan negatif seperti gerakan gerilyawan yang melintas secara illegal, perdagangan narkotika dan orang – orang yang terlibat dalam kejahatan tersebut. 33

2.2.1.4 Program Pembangunan Area Perbatasan