90
dilakukannya ratifikasi. Ketidakjelasan batas ZEE tersebut menyebabkan sulitnya penegakan hukum oleh aparat dan
berpotensi untuk menjadi sumber pertentangan antara Indonesia dengan negara tetangga
78
.
3.1.2.3.3 Terbatasnya jumlah aparat serta sarana dan prasarana
Masalah-masalah pelanggaran hukum, penciptaan ketertiban dan penegakan hukum di perbatasan perlu
diantisipasi dan ditangani secara seksama. Luasnya wilayah, serta minimnya prasarana dan sarana telah menyebabkan
belum optimalnya aktivitas aparat keamanan dan kepolisian. Pertahanan dan keamanan negara di kawasan perbatasan saat
ini perlu ditangani melalui penyediaan jumlah personil aparat keamanan dan kepolisian serta prasarana dan sarana pertahanan
dan keamanan yang memadai
79
. 3.1.2.3.4
Terjadinya kegiatan-kegiatan ilegal dan pelanggaran hukum
Sebagai konsekuensi terbatasnya prasarana, sarana dan sumberdaya manusia di bidang pertahanan dan keamanan,
78
ibid
79
Badan Nasional Pengelola Perbatasan BNPP Republik Indonesia, 2011. Desain Besar Grand Design Pengelolaan Batas Wilayah Negara Dan Kawasan Perbatasan Tahun 2011-2025, SERI
BNPP 01S-0111, Jakarta, hlm.9.
91
misalnya aparat kepolisian dan TNI-AL beserta kapal patrolinya, telah menyebabkan lemahnya pengawasan di
sepanjang garis perbatasan di darat maupun perairan di sekitar pulau-pulau terluar. Disamping itu, lemahnya penegakan
hukum akibat adanya kolusi antara aparat dengan para pelanggar hukum, menyebabkan semakin maraknya
pelanggaran hukum di kawasan perbatasan. Sebagai contoh, di kawasan perbatasan darat, berbagai praktek pelanggaran
hukum seperti aktivitas pencurian kayu illegal logging, penyelundupan barang, dan ‘penjualan manusia’ trafficking
person, serta permasalahan identitas kewarganegaraan ganda masih sering terjadi. Demikian pula di kawasan perbatasan
laut, sering terjadi pembajakan dan perompakan, penyelundupan senjata, penyelundupan manusia seperti tenaga
kerja, bayi, dan wanita, maupun pencurian ikan.
3.1.2.3.5 Terbatasnya jumlah sarana dan prasarana perbatasan
PLB, PPLB, dan fasilitas CIQS
Keberadaan Pos Lintas Batas PLB dan Pos Pemeriksaan Lintas Batas PPLB beserta fasilitas Bea Cukai,
Imigrasi, Karantina, dan Keamanan CIQS sebagai gerbang yang mengatur arus keluar masuk orang dan barang di kawasan
92
perbatasan sangat penting. Sebagai pintu gerbang negara, sarana dan prasarana ini diharapkan dapat mengatur hubungan
sosial dan ekonomi antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat di wilayah negara tetangganya. Disamping itu
adanya sarana dan prasarana perbatasan akan mengurangi keluar-masuknya barang-barang illegal. Namun demian,
jumlah sarana dan prasarana PLB, PPLB, dan CIQS di kawasan perbatasan masih minim
80
. 3.1.2.4 Pengelolaan Sumber Daya Alam
3.1.2.4.1 Pemanfaatan potensi Sumber Daya Alam belum optimal