Lokasi dan Waktu Penelitian Narasumber

Menurut Malhotra 2005, p89 metode deskriptif adalah satu jenis riset yang mempunyai tujuan utama menguraikan sesuatu-biasanya karakteristik atau fungsi pasar. Bila dikaitkan dengan masalah pokok, peneliti akan menguraikan bagaimana strategi D’cost dalam meningkatkan brand awareness konsumennya. Ciri lain metode deskriptif adalah titik berat pada observasi dan suasana alamiah.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan, beserta jalan dan kotanya. Penelitian ini akan mengambil lokasi di gerai mandiri dan outlet D’cost di daerah Kayoon dan Royal Plaza, Surabaya. Gerai Kayoon berada di pusat kota dan berdekatan dengan kantor pemerintahan dan rumah makan lain yang menawarkan variasi masakan. Lokasi tersebut strategis dan tehubung dengan jalan besar yang selalu ramai dilalui pengguna jalan. Gerai outlet yang berada di Royal Plaza merupakan gerai outlet pertama di Surabaya. Gerai ini mampu menarik pengunjung dengan tempat yang cukup luas. Gerai outlet dapat menarik konsumen tidak hanya anak muda, tetapi juga keluarga yang sedang berbelanja. Pemilihan gerai – gerai ini mampu mewakili gerai – gerai D’cost lain yang berada di Surabaya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Waktu penelitian adalah waktu yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data. Peneliti akan melakukan pengumpulan dan pengolahan data selama bulan Mei dan Juni 2013. Dalam kurun waktu dua bulan peneliti akan melakukan observasi dan wawancara mendalam pada narasumber di D’cost Kayun dan Royal Plaza.

3.3 Narasumber

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan narasumber untuk mendapatkan data. Peneliti akan memilih informan yang sesuai dengan masalah yang diteliti. 1. Key informan Key informan merupakan kunci informasi yang memiliki pengetahuan lebih dan mendalam mengenai permasalah yang akan diteliti oleh peneliti. Pertimbangan – pertimbangan yang .perlu diperhatikan dalam memilih key informan menurut Bungin 2001, p101: a. Orang yang bersangkutan memiliki pengalaman pribadi sesuai dengan permasalah yang diteliti. b. Orang yang berangkutan sehat jasmani dan rohani. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. c. Orang yang bersangkutan bersifat netral dan tidak memihak kemanapun. d. Usia orang yang bersangkutan telah dewasa. e. Orang yang bersangkutan memiliki pengalaman yang luas mengenai permasalahan yang sedang diteliti. Narasumber yang diteliti dan penelitian ini adalah store manager D’cost Kayun yaitu Bapak Yan Agathon yang mengetahui bagaimana strategi komunikasi merek D’cost dalam membangun brand awareness konsumen. Pemilihan ini disebabkan karena beliau memegang tanggung jawab mengenai operasional dan mengetahui strategi brand communication D’cost. 2. Informan Menurut Moleong 2002, p132, informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberi informasi tentang suatu situasi dan kondisi latar penelitian. Untuk mengetahui mengenai strategi komunikasi merek pada konsumen, peneliti juga akan menjadikan konsumen D’cost sebagai informan. Konsumen D’cost yang dimaksud memilki kriteria sesuai yang diinginkan peneliti. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Kriteria – kriteria yang sesuai dengan peneliti inginkan adalah; 1. Jenis kelamin laki – laki dan perempuan 2. Umur 19 – 55 tahun ke atas 3. Pekerjaan : Mahasiswa, karyawan, dan Ibu rumah tangga. Disini peneliti tidak menanyakan mengenai tingkat kasadaran merek pelanggan melainkan bagaimana komunikasi me rek D’cost kepada konsumennya. Peneliti melakukan wawancara terhadap Ibu Lintang dan Saiful konsumen D’cost Royal Plaza dan Nur Lestari dan Elia konsumen D’cost Kayun. Masing – masing informan merupakan konsumen lama dan baru yang dipilih oleh peneliti dalam memperoleh informasi mengenai strategi brand communication D’cost dalam membangun brand awareness rumah makannya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Advertising Terhadap Pembentukan Brand Awareness Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian Produk Pocari Sweat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

14 58 108

Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Tas Sophie Martin Terhadap Kesediaan Membayar Harga Premium (Studi Kasus Pada BC Rosida Medan).

3 49 104

Pengaruh Celebrity Endorser Igor Saykoji Terhadap Brand Awareness Pada Kartu IM3 (Studi Kasus Karyawan Sogo Department Store Sun Plaza, Medan)

3 52 107

Analisis pengaruh Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Association, Dan Brand Loyalty terhadap keputusan pembelian pada produk pasta gigi 'Pepsodent (studi kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

6 41 167

THE INFLUENCE OF BRAND AWARENESS, PERCEIVED BRAND QUALITY, BRAND ASSOCIATION AND BRAND LOYALTY TOWARD CUSTOMER PURCHASE DECISION TO CHOOSE GARUDA INDONESIA AIRLINES (CASE STUDY: CUSTOMER GARUDA INDONESIA IN JABODETABEK)

0 7 124

Ekuitas Merek Bank Syariah di Kalangan Mahasiswa Program Studi Muamalat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 11 151

STRATEGI KREATIF EVENT FLASHMOB MIZONE DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

0 3 107

STRATEGI BRAND COMMUNICATION DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS (Studi Kualitatif Strategi Brand Communication dalam Membangun Brand Awareness Rumah Makan Seafood D’cost Surabaya).

1 1 106

PENGARUH BRAND AWARENESS, SOCIAL BRAND AWARENESS, BRAND PERCEIVE QUALITY, BRAND USAGE, BRAND PERFORMANCE, INNOVATION DAN GREEN COMMUNICATION AWARENESS DALAM MEMBANGUN PERSEPSI TERHADAP MEREK TERBAIK PRODUK ELEKTRONIK (Analisis Structural Equation Modeling

0 0 21

STRATEGI BRAND COMMUNICATION DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS (Studi Kualitatif Strategi Brand Communication dalam Membangun Brand Awareness Rumah Makan Seafood D’cost Surabaya)

0 0 18