tampak tanda-tanda penuaan, baik secara fisik maupun psikologis sehingga mengakibatkan perubahan-perubahan dalam hidup mereka.
Kusumo Putro Suardiman, 2011:3 menyebutkan bahwa proses menua adalah proses alami yang disertai adanya penurunan fisik, psikologis, maupun
sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Artinya, penurunan fisik mempengaruhi psikis maupun sosial, sementara penurunan psikis mempengaruhi
fisik dan sosial serta sebaliknya.Dengan demikian, pandangan tersebut dapat membawa dampak pada perkembangan masa lansia seseorang.Artinya, kita dapat
mendeskripsikan bahwa perkembangan masa lansia merupakan tahapan akhir dari siklus perkembangan manusia.Hal ini disebut juga sebagai periode penutup dalam
rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari usia enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan adanya perubahan fisik dan psikologis yang
semakin menurun pada seseorang. Proses menua pada perkembangan masa lansia adalah proses alamiah yang disertai menurunnya perkembangan manusia.
B. Tahap Perkembangan Kaum Lansia
Perkembangan masa lansia yang dikemukakan di atas, dapat diuraikan berdasarkan watak, usia, dan segi ekonomis. Hal ini memperjelas makna dan
hakikat lansia sesungguhnya. Benar bahwa tahap perkembangan kaum lansia secara umum dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yakni 1 Dewasa lanjut
untuk usia 45 – 54 tahun, 2 Pra lansia untuk usia 55 – 59 tahun, dan 3 Lansia
60 tahun ke atas. Namun, secara terperinci, hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Perkembangan Kaum Lansia Berdasarkan Wataknya
Prof. Dr. Utoyo Sukaton mengatakan bahwa kondisi kaum lansia banyak tergantung pada watak, pengalaman hidup, kondisi fisik, sosial ekonomi dan
lingkungan. Kaum lansia juga dapat dicirikan dalam empat tipe, yakni: a. Tipe Optimis adalah tipe kaum lansia yang santai, riang the rocking chairman
atau the rocking chairwomen; b. Tipe militant,yaitu tipe kaum lansia yang serius the armoured man;
c. Tipe pemarah yang gampang frustasi the angry man; d. Tipe putusasa:tipe kaum lansia yang benci pada dirinya sendiri, ingin mati saja
the self hating manwomen.
2. Perkembangan Kaum Lansia Berdasarkan Usia
Badan Kesehatan Dunia WHO Ciptaprawiro, 1990 menetapkan, pembagian umur kaum lansia meliputi empat tingkatan, yaitu:
a. Werdha Madya Middle Age untuk umur 45-59 tahun b. Werdha Utama Elderly untuk umur 60-70 tahun
c. Werdha Prawasana Old untuk umur 75-90 tahun d. Werdha Wasana Very Old untuk usia 90 tahun ke atas.
Hal tersebut senada dengan Prayitno 1994 bahwa pembagian umur lansia meliputi empat tingkatan, yaitu:
a. Usia pertengahan middle age untuk usia 60-64 tahun b. Yunior old untuk usia 65-74 tahun
c. Usia tua old untuk umur 75-89 tahun
d. Sangat tua very old untuk usia 90 tahun ke atas Sedangkan, Hurlock 2002: 241 menjelaskan bahwa tahap terakhir dalam
perkembangan lansia dibagi menjadi: usia lanjut dini yakni 60 – 70 tahun, dan
lansia 70 tahun hingga akhir hidup seseorang, orang tuamuda atau usia tua usia 65
– 74 tahun dan orang tua yang tua atau usia tua akhir 75 tahun ke atas dan orang tua lanjut 85 tahun atau lebih dari orang-orang dewasa lanjut yang lebih
muda. Kaum lansia tidak identik dengan kelemahan, kepikunan, kesepian, dan
sakit-sakitan. Ilmu pengetahuan yang luas dan semangat untuk belajar terus- menerus akan menjadi bekal yang sangat bermanfaat dalam mengisi sisa hidup di
hari tua.
3. Perkembangan Kaum Lansia Berdasarkan Bidang Ekonomis
Suardiman 2011: 11 menyatakan bahwa secara ekonomis, kaum lansia dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitu:
a. Kelompok kaum lansia yang sudah uzur, pikun senile yaitu mereka yang sudah tidak mampu lagi untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
b. Kelompok kaum lansia yang produktif, yaitu mereka yang mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Kelompok kaum lansia yang miskin destitute, yaitu termasuk mereka yang secara relatif tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, seperti pekerjaan
atau pendapatan yang tidak dapat menunjang kelangsungan hidupnya Wirakartakusumah, 1994 dalam Suardiman, 2011: 12.
UUD RI No. 13 tahun 1998 Suardiman, 2011: 2 mengutip tentang kesejahteraan kaum lansia terdapat dalam pasal 1 ayat 2 menyatakan, bahwa yang
dimaksud dengan kaum lansia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas. Pasal 5 ayat 1 disebutkan bahwa, kaum lansia mempunyai hak yang sama dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kemudian, dalam pasal 6 ayat 1 menyatakan, bahwa lansia mempunyai kewajiban yang sama dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan
kaum lansia merupakan periode dimana seseorang telah mencapai kematangan dalam proses kehidupan, namun telah menunjukkan kemunduran fungsi pada
organ tubuh sejalan dengan bertambahnya waktu dan usia seseorang.Tahap lansia dimulai dari usia 60 tahun sampai meninggal. Tahap ini biasanya ditandai dengan
adanya perubahan baik dari segi fisik maupun psikologis yang semakin menurun, namun kaum lansia tetap memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam
kehidupan sosial.
C. Ciri-ciri Kaum Lansia 1. Kaum Lansia Merupakan Periode Kemunduran