Konsep Pencegahan Bahaya Kebakaran Konsep Instalasi Penangkal Petir

87 pamer mobil modifikasi. Sedangkan untuk fasilitas kantor pengelola menggunakan sistem AC Split yang ditempel pada dinding kantor pengelola.

5.2.11.2 Konsep Pencahayaan

Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan ruang dalam. Ruang yang telah dirancang tidak dapat memenuhi fungsinya dengan baik apabila tidak disediakan akses pencahayaan. Dalam pola kerjanya, pencahayaan di bagi menjadi 2 yaitu: - Pencahayaan Kerja Task Lighting: Pencahayaan fungsional untuk kerja visual tertentu, biasanya disesuaikan dengan standart kebutuhan penerangan bagi jenis kerja yang bersangkutan. Pencahayaan jenis ini di pergunakan pada tempat workshop mobil modifikasi dan ruang pengelola apabila keadaan gelap. - Pencahayaan Aksen Accent Lighting: Pencahayaan yang secara khusus diarahkan ke obyek tertentu untuk memperkuat penampilannya. Pencahayaan jenis ini digunakan pada setiap jenis mobil modifikasi yang dipamerkan untuk menambah kesan mewah dan dapat menarik pengunjung.

5.2.11.3 Konsep Pencegahan Bahaya Kebakaran

Workshop ini merupakan bangunan dengan fungsi bangunan umum yang melibatkan banyak pelaku aktifitas, maka haruslah direncanakan keamanan terhadap bahaya kebakaran dengan digunakannya sistem pencegah kebakaran yang dapat mengamankan mobil modifikasi yang mudah terbakar. Adapun pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya kebakaran antara lain: - Merencanakan pintu darurat dan sirkulasinya umtuk pintu keluar apabila terjadi kebakaran. - Menyediakan peralatan pemadam kebakaran pada tempat-tempat umum yang mudah dilihat dan ditemukan, seperti: - Fire extinguiser khususnya di ruang dapur caffetaria, mekanikal elektrikal atau ruang-ruang yang terdapat aliran listrik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 88 - Fire Hydrant yang ditempatkan pada ruang luar dengan sumber air pompa yang telah dibuat.

5.2.11.4 Konsep Instalasi Penangkal Petir

Setiap bangunan harus memiliki sistem penangkal petir, tidak terkecuali pada bangunan Workshop Mobil Modifikasi ini, hal ini sangat diperlukan apabila terjadi arus pendek dari petir yang menyambar bangunan. Sistem penangkal petir pada bangunan ini menggunakan sistem radio aktif, terdiri dari komponen: a. Elektrode Udara disekeliling elektrode akan di ionisasi, akibat pancaran partikel alpa dari. Elektrode akan terus menerus menciptakan arus ion. b. Coaxial cabel Untuk menghindari kerusakan benda-benda akibat muatan listrik petir yang menuju tanah maka coaxial cabel dibungkus pipa isolasi. Metode tahanan langsung dari muatan listrik petir ke dalam tanah menyebabkan seluruh unit mempunyai potensial yang sama dengan bumi. Sehingga benda-benda yang berada disekitar sistem akan aman. c. Pentanahan Saat petir mengenai electroda maka muatan negatif akan menetralkan muatan. Cara pemasangan ketiga sistem adalah titik puncakkepala dari alat penangkal petir dihubungkan dengan pipa tembaga menuju ke dasar tempat sebagai pentanahan yaitu pipa tembaga tersebut harus mencapai tanah berair. Oleh Elektrode Gambar 5.3 Skema Sistem Instalasi Penangkal Petir Sumber: Analisa Penulis 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 89 karena itu, tempat-tempat tesebut harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak menggangu keindahan bangunan dan tetap berfungsi baik terhadap penanggulangan bahaya petir.

5.2.11.5 Konsep Sistem AkustikPeredam Bunyi