WORKSHOP MOBIL MODIFIKASI DI SURABAYA.

(1)

LAPORAN TUGAS AKHIR

WORKSHOP MOBIL MODIFIKASI

DI SURABAYA

Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Tugas akhir (S-1)

`

Diajukan oleh :

WAHYUDI

0951010002

Dosen Pembimbing : IR. EVA ELVIANA, MT AMI ARFIANTI, ST, MT

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2013


(2)

TUGAS AKHIR

WORKSHOP MOBIL MODIFIKASI

DI SURABAYA

Dipersiapkan dan Disusun Oleh:

WAHYUDI

0951010002

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Pada Tanggal : 24 Mei 2013

Pembimbing Utama : Penguji I :

Ir. Eva Elviana, MT. Ir. Erwin Djuni Winarto, MT.

NPT. 3 6604 94 0032 1 NPT. 3 6506 99 0166 1

Pembimbing Pendamping : Penguji II

Ami Arfianti ST, MT. Ir. Muchlisiniyati Safeyah, MT.

NPT. 3 6911 97 0158 1 NPT. 3 6706 94 0034 1

Penguji III

Dyan Agustin ST, MT. NPT. 3 7708 04 0203 1 Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S-1) Tanggal : 7 Juni 2013

Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur ditujukan kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat dan ridho-Nya, sehingga penyusunan Laporan Tugas Akhir yang berjudul

WORKSHOP MOBIL MODIFIKASI DI SURABAYA ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik ( S-1 ) Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“ Jawa Timur di Surabaya.

Bersama ini penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ir. Nanik Ratni Jar, M. kes. Selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Jawa Timur.

2. Dr. Pancawati Dewi, MT selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Jawa Timur.

3. Dyan Agustin, ST. MT. selaku Ketua Lab Studio Tugas Akhir.

4. Ir. Eva Elviana, MT. Selaku dosen pembimbing utama, terima kasih banyak atas bimbingannya.

5. Ami Arfianti ST, MT. Selaku dosen pembimbing pendamping, terima kasih banyak atas bimbingannya.

6. Ir. Erwin Djuni W. MT, Ir. Mushlisiniyati Safeyah, MT dan Dyan Agustin ST, MT Selaku Dosen Penguji. Terima kasih atas semua kritik dan sarannya.

7. Terima Kasih kepada kedua orang tua, Kakakku Hariyanto, dan saudara-saudara saya yang selama ini selalu memberi semangat.

8. Terima kasih buat temen-temen yang ada di Studio Tugas Akhir Maulana, Danny, Mas Verry, Mas Moni, Mas Haris (icun), Mas Rico, Istiara, Fina, Feria, Satriyo, Teguh yang berjuang semua di Tugas Akhir.

9. Terima kasih kepada teman-teman Arsitektur khususnya angkatan 2009 atas kekompakannya dan takkan terlupakan seumur hidupku.


(4)

10.Terima kasih kepada Mas Rosi yang berada di perpustakaan FTSP sudah banyak membantu dalam pengerjaan Laporan Tugas Akhir.

11.Terima kasih kepada semua angkatan Arsitektur UPN “Veteran” Jatim

yang sudah banyak membantu.

12.Teman-teman kos yang ada di MAIN 8 terima kasih atas kerja samanya

selama kita menuntun ilmu di UPN “Veteran” Jatim.

13.Terima kasih kepada seseorang yang tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan yang tiada henti dan kesabaran sebagai pelampiasan amarah.

14.Kepada Papi Junaed dan Mami yang banyak memberikan tenaga lewat makanannya yang uenak dan kelonggarannya lewat bayarnya.

15.Semua rekan-rekan di Jurusan Teknik Arsitektur UPN “Veteran” Jawa Timur dan semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu karena keterbatasan tempat.

Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih dan mohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat banyak kesalahan baik yang disengaja maupun tidak dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.

Semoga Laporan Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, dan bisa didapatkan hasil yang maksimal nantinya.

Surabaya, 24 Mei 2013

Penyusun


(5)

WORKSHOP MOBIL MODIFIKASI DI SURABAYA

Wahyudi 0951010002

ABSTRAK

Perkembangan otomotif di Surabaya terutama pada bidang modifikasi cukup menjanjikan sebagai prospek yang baik. Hal ini terlihat dengan semakin meningkatnya penggemar mobil modifikasi yang dipakai sebagai transportasi pribadi, dan banyak diselenggarakannya pameran tentang modifikasi mobil. Tujuan dirancangnya Workshop Mobil Modifikasi di Surabaya ini yaitu untuk memajukan dunia otomotif khususnya mobil modifikasi agar dunia mobil modifikasi tidak tertinggal oleh kemajuan zaman.

Perencanaan Workshop Mobil Modifikasi ini dibuat sebatas penyelesaian secara Arsitektural dengan segala aspek dasarnya, melalui penekanan pada aspek

building design. Workshop Mobil Modifikasi di Surabaya memberikan suatu

fasilitas yang dapat mendukung aktifitas di dalamnya. Penentuan jenis fasilitas yang akan dibangun didasarkan atas kebutuhan dan jenis aktifitas yang ada di dalam bangunan.

Mobil merupakan unsur pembentuk terpenting,oleh sebab itu mobil menjadi pedoman dalam rancangan ini. Tema diambil dengan ide awal mencari hal yang

terkait dengan modifikasi, maka diambil tema yaitu “Transformasi” karena dalam

modifikasi selalu mengalami perubahan bentuk. Tema rancangan menggunakan pendekatan rancang Arsitektur Hi-tech (Richard Roger) dengan metoda Tangible

Methapore (Anthony C. Antoniades).

Workshop Mobil Modifikasi di Surabaya menerapkan bangunan “single

building” yang memiliki 2 lantai dengan mengambil unsur Arsitektur Hi-tech. Kekuatan desain pada bangunan menggunakan material-material Hi-tech dan menggunakan warna-warna cerah sesuai dengan karakter dari warna-warna mobil modifikasi, hal ini diterapkan sebagai vokal poin agar mempunyai daya tarik.


(6)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar... i

Daftar Isi... iii

Daftar Diagram ... vii

Daftar Tabel... viii

Daftar Gambar... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Tujuan dan Sasaran Perancangan ... 3

1.3.Batasan dan Asumsi ... 3

1.4.Tahapan Perancangan ... 4

1.5.Sistematika Pembahasan ... 6

BAB II TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN ... 7

2.1. Tinjauan Umum... 7

2.1.1. Pengertian Judul ... 7

2.1.2. Studi Literatur ... 7

2.1.2.1 Dasar-Dasar Penentuan Fasilitas Workshop... 8

2.1.2.2 Tinjauan Tentang Sirkulasi Showroom... 8

2.1.2.3 Bengkel Modifikasi ... 10

2.1.2.4 Sektor-sektor Mobil Modifikasi ... 13

2.1.2.5 Aliran-aliran Mobil Modifikasi ... 17

2.1.3. Studi Kasus... 21

2.1.3.1 Honda Surabaya Center (HSC)... 21

2.1.3.2 Bengkel Damar Modifikasi (BDM) ... 29

2.1.4. Analisa Hasil Studi... 34

2.2. Tinjauan Khusus Perancangan... 36

2.2.1. Penekanan Perancangan... 36

2.2.2. Lingkup Pelayanan... 36


(7)

2.2.4. Perhitungan Luasan Ruang ... 39

2.2.5. Program Ruang ... 43

BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN ... 44

3.1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi ... 44

3.2. Penetapan Lokasi ... 44

3.3. Kondisi Fisik lokasi ... 50

3.3.1. Existing Site ... 52

3.3.2. Aksesibilitas ... 53

3.3.3 Potensi Lingkungan Sekitar ... 54

3.3.4 Infra Struktur Kota ... 56

3.3.5 Peraturan Wilayah Setempat ... 57

BAB IV ANALISA PERANCANGAN ... 58

4.1. Analisa Site ... 58

4.1.1 Analisa Aksebilitas ... 58

4.1.2 Analisa Iklim ... 59

4.1.3 Analisa Lingkungan Sekitar ... 61

4.1.4 Analisa Zonning ... 64

4.2. Analisa Ruang ... 65

4.2.1 Organisasi Ruang ... 66

4.2.2 Hubungan Ruang dan Sirkulasi ... 68

4.2.3 Diagram Abstrak ... 69

4.3. Analisa Bentuk dan Tampilan ...70

4.3.1 Analisa Bentuk Massa Bangunan ...70

4.3.2 Analisa Tampilan ...72

BAB V KONSEP PERANCANGAN ... 74

5.1Tema Rancangan ... 74

5.1.1 Pendekatan ... 74

5.1.1.1Fakta ... 74

5.1.1.2Issue ... 75

5.1.1.3Goal ... 75


(8)

5.1.1.5Penetuan Tema Rancangan ... 76

5.2Konsep Rancangan ... 76

5.2.1 Konsep Bentuk Massa Bangunan ... 76

5.2.2 Konsep Tampilan ... 77

5.2.2.1Teori Metafora ... 77

5.2.2.2TeoriArsitektur Hi-tech ... 79

5.2.3 Konsep Entrance ... 79

5.2.4 Konsep Zonning ... 80

5.2.5 Konsep Sirkulasi ... 80

5.2.6 Kosep Orientasi Massa Bangunan ... 82

5.2.7 Konsep Ruang Luar ... 83

5.2.8 Konsep Struktur dan Material ... 84

5.2.9 Konsep Ruang Dalam ... 84

5.2.10 Konsep Utilitas ... 85

5.2.10.1 Konsep Pembuangan Sampah dan Limbah ... 85

5.2.10.2 Konsep Pembuangan Air Hujan ... 85

5.2.11 Konsep Mekanikal Elektrikal ... 86

5.2.11.1 Konsep Penghawaan ... 86

5.2.11.2 Konsep Pencahayaan ... 87

5.2.11.3 Konsep Pencegahan Bahaya Kebakaran ... 87

5.2.11.4 Konsep Instalasi Penangkal Petir ... 88

5.2.11.5 Konsep Sistem Akustik/Peredam Bunyi ... 89

BAB VI APLIKASI PERANCANGAN ... 90

6.1 Aplikasi Bentuk Massa Bangunan ... 90

6.2 Aplikasi Tampilan ... 90

6.3 Aplikasi Entrance ... 92

6.4 Aplikasi Zonning ... 92

6.5 Aplikasi Sirkulasi ... 93

6.6 Aplikasi Orientasi Bangunan ... 94


(9)

6.9 Aplikasi Ruang Dalam ... 96 DAFTAR PUSTAKA ... 98 LAMPIRAN ... 99


(10)

DAFTAR DIAGRAM

1. Diagram 2.1 Sirkulasi dan aktifitas showroom ... 26

2. Diagram 2.2 Sirkulasi dan aktifitas pengelola ... 26

3. Diagram 2.3 Sirkulasi dan aktifitas kendaraan ke bengkel ... 27

4. Diagram 2.4 Sirkulasi dan aktifitas karyawan khusus bengkel ... 27

5. Diagram 2.5 Sirkulasi dan aktifitas kendaraan baru ... 28

6. Diagram 4.1 Organisasi Ruang Fasilitas Workshop ... 66

7. Diagram 4.2 Organisasi Ruang Fasilitas Bengkel ... 67

8. Diagram 4.3 Organisasi Ruang Fasilitas Suku Cadang ... 67

9. Diagram 4.4 Organisasi Ruang Fasilitas Kantor Pengelolah ... 68

10.Diagram 5.1 Sirkulasi pengunjung ... 82

11.Diagram 5.2 Skema Sistem Drainase Air Hujan ... 86


(11)

DAFTAR TABEL

2. Tabel 1.1 Penyelenggaraan pameran mobil modifikasi... 1 3. Tabel 1.2 Event pameran mobil modifikasi di Jawa Timur ... 2 4. Tabel 2.1 Analisa Hasil Studi ... 35 5. Tabel 2.2 Aktivitas Pemakaian Bangunan dan Kebutuhan ruang .... 37 6. Tabel 2.3 Analisa Kebutuhan Luas Bangunan ... 39 7. Tabel 2.4 Program ruang ... 43 8. Tabel 3.1. Penilaian terhadap beberapa kriteria penentuan lokasi ... 49


(12)

DAFTAR GAMBAR

1.

Gambar 2.1 Diagram Use Case Showroom Mobil ... 8

2.

Gambar 2.2 Sistem sirkulasi mobil secara paralel ... 9

3.

Gambar 2.3 Sistem sirkulasi mobil secara sejajar ... 9

4.

Gambar 2.4 Standart ruang bengkel ... 11

5.

Gambar 2.5 Aktifitas Bengkel ... 12

6.

Gambar 2.6 Modifikasi mobil ... 14

7.

Gambar 2.7 Modifikasi sektor body kit ... 14

8.

Gambar 2.8 Modifikasi sektor kaki (Velg) ... 16

9.

Gambar 2.9 Modifikasi aliran Racing Style ... 17

10.

Gambar 2.10 Modifikasi aliran Elegant/Minimalist Style ... 18

11.

Gambar 2.11 Mobil dengan modifikasi beraliran VIP ... 18

12.

Gambar 2.12 Mobil van yang dimodifikasi aliran VIP ... 19

13.

Gambar 2.13 Mobil modifikasi aliran JDM ... 19

14.

Gambar 2.14 Mobil modifikasi aliran Extreme ... 20

15.

Gambar.2.15 Tampak bangunan HSC ... 21

16.

Gambar.2.16 Interior bangunan HSC ... 22

17.

Gambar.2.17 Interior ruang perbaikan (bengkel) dan ruang suku cadang...23

18.

Gambar.2.18 Bengkel HSC ... 23

19.

Gambar. 2.19 Struktur kolom bangunan HSC ... 24

20.

Gambar.2.20 Interior Ruang tunggu dan Ruang antrian ... 25

21.

Gambar.2.21 BDM (Bengkel Damar Modifikasi) ... 29

22.

Gambar.2.22 Mobil Taft GT 4x2 1989 dimodifikasi ... 29

23.

Gambar.2.23 Proses pembongkaran bodi mobil ... 30

24.

Gambar.2.24 Proses pemisahan bodi dengan rangka mobil ... 30


(13)

27.

Gambar.2.27 Proses pengecatan rangka dan radiator ... 31

28.

Gambar.2.28 Pemasangan mesin pada rangka mobil ... 32

29.

Gambar.2.29 Proses pengemalan spakbor ... 32

30.

Gambar.2.30 Proses pengguntingan seng untuk spakbor ... 33

31.

Gambar.2.31 Proses pemasangan spakbor ... 33

32.

Gambar.2.32 Hasil akhir mobil Taft ... 34

33.

Gambar 3.1 Peta Garis Lokasi Site ... 45

34.

Gambar 3.2 Peta Garis Surabaya Timur ... 46

35.

Gambar 3.3 Lokasi site II Jl.Tempurejo ... 47

36.

Gambar 3.4 Lokasi site III Jl. Babatan Pantai Utara ... 48

37.

Gambar 3.5 Lokasi site Jl.Kenjeran, Surabaya Timur ... 50

38.

Gambar 3.6 Peta Garis Lokasi Tapak ... 51

39.

Gambar 3.7 Lokasi Site Jl. Kenjeran ... 52

40.

Gambar. 3.8 Jenis Kendaraan Yang Melewati Site ... 53

41.

Gambar. 3.9 Lokasi Site Lahan Kosong ... 53

42.

Gambar 3.10 Akses Pencapaian Lokasi Site ... 54

43.

Gambar 3.11 Peta Garis Lingkungan Sekitar ... 55

44.

Gambar 3.12 Jalan Di Depan Lokasi Site ... 56

45.

Gambar 4.1 Analisa Main Entrance ... 59

46.

Gambar 4.2 Penyinaran matahari ... 59

47.

Gambar 4.3 Analisa pergerakan angin ... 60

48.

Gambar 4.4 Proses kerja wind break... 61

49.

Gambar 4.5 Auto 2000 Kenjeran ... 61

50.

Gambar 4.6 Sirkuit Kenjeran Park ... 61

51.

Gambar 4.7 Tol Suramadu ... 62

52.

Gambar 4.8 Analisa View ... 62

53.

Gambar 4.9 Analisa Kebisingan ... 63


(14)

55.

Gambar 4.11 Analisa Zonning ... 64

56.

Gambar 4.12 hubungan ruang dan sirkulasi ... 68

57.

Gambar 4.13 Ananlisa Diagram Abstrak Lantai 1 ... 69

58.

Gambar 4.14 Ananlisa Diagram Abstrak Lantai 2 ... 70

59.

Gambar 4.15 Analisa bentuk massa bangunan ... 70

60.

Gambar 4.16 Bentuk massa bangunan ... 71

61.

Gambar 4.17 HSC ... 72

62.

Gambar 4.18 Rotunda Germany ... 72

63.

Gambar 4.19 Mercdes Benz Germany ... 73

64.

Gambar 5.1 Konsep bentuk massa bangunan ... 76

65.

Gambar 5.2 Tangible Methapore Mobil ... 78

66.

Gambar 5.3 Konsep Tampilan ... 78

67.

Gambar 5.4 Konsep Entrance ... 79

68.

Gambar 5.5 Konsep Zonning ... 80

69.

Gambar 5.6 Sirkulasi Kendaraan ... 81

70.

Gambar 5.7 Orientasi massa bangunan ... 83

71.

Gambar 5.8 Ruang luar workshop ... 83

72.

Gambar 5.9 Selasar Showroom ... 83

73.

Gambar 5.10 Dinding glass woll ... 84

74.

Gambar 5.11 Skema sistem instalasi penangkal petir ... 88

75.

Gambar 6.1 Aplikasi bentuk massa bangunan ... 90

76.

Gambar 6.2 Ide bentuk bamper mobil ... 91

77.

Gambar 6.3 Ide bentuk aerodinamic mobil ... 91

78.

Gambar 6.4 Ide bentuk spoiler mobil ... 91

79.

Gambar 6.5 Aplikasi Entrance ... 92

80.

Gambar 6.6 Aplikasi Zonning ... 93

81.

Gambar 6.7 Aplikasi sirkulasi ... 93


(15)

83.

Gambar 6.9 Aplikasi ruang luar ... 95

84.

Gambar 6.10 Potongan A-A ... 95

85.

Gambar 6.11 Denah lantai I ... 96

86.

Gambar 6.12 Aplikasi ruang dalam ... 96


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Perkembangan Surabaya disektor otomotif dan juga pada bidang modifikasi cukup menjanjikan sebagai prospek yang cerah. Hal ini terlihat dengan semakin

meningkatnya pengguna mobil sebagai transportasi pribadi, dan banyak

diselenggarakannya pameran tentang kegiatan modifikasi otomotif.

Perkembangan modifikasi didasarkan pada penyaluran hobi bagi pemilik mobil Surabaya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya event-event pameran modifikasi yang diselenggarakan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang berpartisipasi dalam dunia otomotif khususnya modifikasi. Sejak diadakan event modifikasi pada tahun 2007 hingga 2012 mengalami pelonjakkan jumlah peserta modifikasi secara signifikan.

No. Tahun

Peserta Modifikasi Majalah

Mobil

Majalah Tren Modifikasi

Majalah Oto Plus

Majalah Oto Tren

1. 2007 135 150 150 240

2. 2008 150 175 185 250

3. 2009 180 180 200 270

4. 2010 280 185 215 288

5. 2011 430 190 230 296

6. 2012 510 180 240 282

Rata-rata

Kenaikan 72,2 6 17 8,4

Rata-rata per tahun 25,9


(17)

Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa tahun ke tahun minat masyarakat semakin tinggi sehingga jumlah kontes modifikasi yang semakin banyak dan disertai perkembangan peserta menjadikan bengkel-bengkel modifikasi semakin banyak dan menjamur di wilayah Surabaya dan sekitarnya (Sumber : Data

majalah-majalah modifikasi 2012). Disamping itu pula juga didukung semakin

tingginya minat masyarakat yang ingin memodifikasi kendaraan mereka sebagai suatu identitas dan gaya hidup. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.2 yang mempunyai banyak event-event pameran mobil modifikasi.Mereka tidak ingin memiliki kendaraan yang sama dengan orang lain meskipun dengan merk dan jenis yang sama.

Tahun Bulan Total

Event

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

2006 5 7 11 13 15 14 12 9 4 5 10 13 118

2007 5 8 7 5 13 11 14 16 3 4 9 12 107

2008 4 7 13 11 14 15 13 11 0 19 18 11 136

2009 6 7 9 7 14 8 10 11 5 14 17 12 120

2010 7 6 11 15 13 9 7 3 6 13 11 9 110

2011 8 4 12 15 17 13 17 0 15 18 16 14 149

2012 6 5 7 14 13 13 3 3 8 9 5 8 94

Total 834

Rata-rata perbulan 10

Sumber : IMI (Ikatan Motor Indonesia) 2012

Secara umum keberadaan workshop mobil modifikasi akan menghasilkan sebuah mobil yang disajikan untuk memberikan sebuah sentuhan dan nuansa yang lain serta kenyamanan bila berada di dalam mobil atau sedang mengendarai mobil tersebut, maka perlu direncanakan suatu wadah modifikasi yang dapat melayani penggemar mobil untuk modifikasi asesoris, sparepart, serta untuk memodifikasi mobil, yang mana lokasinya di kota Surabaya dengan menghadirkan suasana dan nuansa yang agak berbeda. Selain itu workshop modifikasi ini membutuhkan lahan yang cukup luas dengan tersedianya fasilitas-fasilitas yang ada.


(18)

Kejadian yang harus dikaji dan dilihat sebagai sesuatu yang positif. Paling tidak merangsang kreativitas menjadi lahan bisnis yang dapat mendatangkan keuntungan dan tentu saja membuka lapangan kerja. Karena itu perlu adanya suatu wadah yang dapat menyediakan segala kebutuhan-kebutuhan untuk mendapatkan asesoris yang tepat dengan tidak hanya mengandalkan produk-produk impor saja sehingga dapat menciptakan kreatifitas anak bangsa dan membuka lapangan kerja yang sangat besar.

1.2. Tujuan dan Sasaran Perancangan

Tujuan dirancangnya workshop mobil modifikasi :

o Memajukan dunia otomotif dan dunia mobil modifikasi pada khususnya

agar dunia mobil modifikasi tidak tertinggal oleh kemajuan zaman.

o Menghadirkan satu alternatif baru untuk konsumen penggemar otomotif

khususnya mobil modifikasi dengan menghadirkan workshop sebagai tempat pembuatan bahan asesoris dan mobil yang akan di modifikasi.

o Menciptakan lapangan kerja baru bagi mekanik dan desainer mobil

modifikasi

Sasaran dirancangnya workshop mobil modifikasi :

o Menciptakan suatu wadah sebagai Workshop Mobil Modifikasi yang

memadai dengan informasi dalam setiap perkembangan produknya.

o Memberikan sebuah fasilitas pameran atau sarana bagi masyarakat

Surabaya yang ingin memodifikasi mobilnya.

o Menyediakan salah satu tempat penjualan mobil (showroom), sparepart

serta asesoris bagi masyarakat umum di Surabaya.

1.3 Batasan dan Asumsi

Pada workshop mobil modifikasi ini kegiatan yang dipamerkan untuk mobil-mobil yang sudah dimodifikasi. Batasan untuk mobil modifikasi sendiri terdapat 3 kategori modifikasi yaitu :


(19)

o Modifikasi perubahan aksesoris mobil / kombinasi pernak pernik.

o waktu operasional workshop mobil modifikasi dilakukan 12 jam yaitu

antara jam 10.00WIB - 22.00 WIB. Beberapa hal yang dapat diasumsi adalah :

o Kepemilikan bangunan diasumsikan sebagai milik swasta, sehingga

fungsi bangunan dan nilai ruang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

o Daya tampung workshop mobil modifikasi ( diasumsikan dapat

menampung kebutuhan sampai 10 tahun ke depan, sehingga bisa dihitung kapasitasnya dengan mengacu pada bab 1.

1.4 Tahapan Perancangan

Untuk merealisasikan gagasan tersebut di atas menjadi sebuah rencana dan rancangan fisik yang baik, maka di dalam penyusunannya dilakukan beberapa proses atatu tahapan, yaitu :

1. Interpretasi Judul

Menjelaskan tentang judul yang telah disusun.

2. Pengumpulan Data

Merupakan langkah awal untuk mengumpulkan data-data, baik yang bersifat fisik meupun non fisik. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, survey lapangan, studi kasus, serta wawancara dengan pihak yang terkait. Sedangkan data-data yang berpengaruh atas berkaitan erat dengan perencanaan obyek Workshop Mobil Modifikasi di Surabaya nantinya adalah :

o Survey lapangan atau studi kasus terhadap obyek yang sejenis aktifitasnya,

yang telah ada baik di Surabaya maupun di kota lainnya.

o Survey terhadap perkembangan teknologi modifikasi otomotif baik dari segi

kemajuan teknologi mesin, keindahan bodi maupun pendukungnya terutama keselamatan pengendara.


(20)

Data yang dikumpulkan berupa penggunaan material, bentuk bangunan, penataan interior bangunan, pencahayaan alami, pencahayaan buatan, serta struktur bangunan yang akan dipaka untuk acuan dalam merancang.

1. Menyusun Azas dan Metoda Perancangan

Pengumpulan data-data dari berbagai macam literatur yang menunjang teori dan konsep rancangan, barupa buku, majalah modifikasi, koran modifikasi dan lain-lain atau melakukan peninjauan langsung dengan bangunan sejenis yang sudah ada.

2. Konsep dan Tema Perancangan

Tahap konsep perancangan merupakan salah satu hal yang menjadi acuan dalam menetapkan rancangan. Konsep diterapkan pada rancangan sehingga hasil dari rancangan tersebut tidak berbeda dengan maksud dan tujuan rancangan. Tema merupakan gaya (Style) rancangan yang akan diterapkan pada obyek bangunan yang sesuai dengan Konsep dan tema rancangan.

3. Gagasan Ide

Merupakan olah pikir dari suatu hal sehingga dapat menimbulkan suatu bentuk yang sesuai dengan konsep dan tema perancangan.

4. Pengembangan Rancangan

Merupakan suatu hal yang akan dirancang yang sesuai dengan konsep/tema yang sudah ditentukan.

1.5 Sistematika Pembahasan

Untuk mendapatkan pengertian serta pemahaman materi yang sama tentang workshop mobil modifikasi di Surabaya ini maka penyajian proposal ini menggunakan sistematika penyusunan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang, maksud dan tujuan perencanaan, lingkup perancangan, metode perancangan dan sistem penyusunan laporan yang sesuai dengan judul yang sudah ditentukan.

Bab II Tinjauan Obyek Perancangan, berisi uraian-uraian yang mejabarkan tentang pengertian obyek rancangan, studi literatur, studi kasus dan persyaratan


(21)

proyek atau obyek rancangan. Salah satu studi kasus yang diambil yaitu Honda Surabaya Center (HSC) di Jl. Basuki Rahmad.

Bab III Tinjauan Lokasi Perancangan, berisi uraian-uraian yang menjabarkan tentang tinjauan lokasi proyek atau rancangan, latar belakang pemilihan lokasi perancangan, penetapan lokasi perancagan, data fisik lokasi perancangan yang meliputi aksebilitas, potensi bangunan sekitar, infrastruktur kota, aktifitas dan fasilitas serta persyaratan teknis dan standarisasi. Lokasi perancangan terletak di Jalan Kenjeran, Kelurahan Kalijudan, Kecamatan Mulyorejo yang memiliki luas ±9.873m2.

Bab IV Analisa Perancangan, berisi uraian-uraian yang menjabarkan tentang latar belakang pemilihan tema atau bentuk bangunan, ruang lingkup dan pengertian dalam perancangan arsitektur. Secara garis besar Bab IV berisi tahap penyelesaian atau finishing dari obyek rancangan.

Bab V Konsep Perancangan, tahap ini pendekatan-pendekatan dalam perancangan akan mulai diserasikan dengan pendekatan desain hasil akhir dari perancangan diharapkan akan sesuai dengan gambaran awal bab.

Bab VI Aplikasi Rancang, tahap ini tervisualisasikan dengan bentuk gambar denah, tampak, potongan, lay out plan, serta maket sebagai bentukan 3 dimensi dari rancangan


(22)

BAB II

TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN

2.1 Tinjauan Umum

Tinjauan umum objek perancangan ini akan dibahas mengenai rinci baik itu pengertian, teori-teori dan studi kasus yang mana nantinya akan mendukung laporan ini sebagai tugas dari metoda penelitian.

2.1.1 Pengertian Judul

Untuk mewujudkan atau mentransformasikan gagasan-gagasan yang ada, maka penyusunan mengambil judul obyek adalah “Workshop Mobil Modifikasi di

Surabaya”.

Adapun uraian sebagai pengertian judul di atas sebagai berikut :

Workshop : Bengkel modifikasi atau tempat kerja

Adalah merupakan suatu kegiatan yang terdapat pada suatu tempat, dimana tempat tersebut digunakan sekelompok orang dengan kegiatan rutin.

Mobil Modifikasi : Salah satu alat transportasi manusia beroda empat yang telah dirubah atau merubah dengan proses tertentu.

Di Surabaya : Menunjukkan letak/arah yang berada di Ibu Kota Jawa Timur.

Sedangkan pengertian judul “Workshop Mobil Modifikasi di Surabaya”

adalah wadah atau sarana untuk kegiatan pameran mobil-mobil yang telah dimodifikasi dan tempat perawatan mobil dalam rangka mewujudkan kemajuan di bidang teknologi dan trend modifikasi di Surabaya.

2.1.2 Studi Literatur

Dalam perancangan Workshop Mobil Modifikasi di Surabaya diperlukan adanya sebuah wacana yang diharapkan menjadi acuan dalam proses desain. Pada studi literatur data-data yang diperoleh didapat dari berbagai website otomotif dan


(23)

2.1.2.1 Dasar – Dasar Penentuan Fasilitas Workshop

Penentuan fasilitas pada bangunan workshop mobil modifikasi didasarkan pada permintaan pemilik atau owner yang telah disesuaikan dengan tuntutan kebiasaan pengunjung. Seluruh fasilitas yang dibangun hendaknya mampu untuk memberi kenyamanan bagi para pengunjung. Ditinjau dari pengguna fasilitas tersebut, maka penentuan jenis fasilitas yang akan dibangun didasarkan atas kebutuhan dari seluruh pelaku dalam bangunan ini. Pengelompokkan fasilitas pada bangunan tersebut didasarkan pada sifat dan karakteristik dari fasilitas tersebut, yaitu :

o Publik, fasilitas ini terbuka bagi semua orang yang datang sehingga

harus memiliki akses dari luar.

o Privat, fasilitas ini tidak terbuka untuk umum dan hanya pihak

pengelola saja yang boleh mengakses.

2.1.2.2 Tinjauan Tentang Sirkulasi Showroom

Alur sirkulasi dapat diartikan sebagai tali yang mengikat ruang-ruang hingga saling berhubungan (FDK. Ching):

1. Persyaratan Sirkulasi showroom

Sirkulasi dalam showroom harus memiliki kualitas dan karakteristik sebagai berikut:

 Kemampuan untuk melihat semua atau sebagian besar jalur sirkulasi pada sirkulasi utama showroom.

Gambar 2.1 Diagram Use Case Showroom Mobil


(24)

 Kekurangan kemampuan melihat jalur sirkulasi dapat diganti dengan kemampuan untuk menebak dari sebagian jalur yang terlihat.

 Kemampuan mengenali dan memahami jalur sirkulasi dari area penerima.

 Kemampuan melihat obyek-obyek koleksi dan aktivitas dari jalur sirkulasi. 2. Macam-macam Sirkulasi

Sirkulasi ada 2 macam, yaitu: A. Sirkulasi Manusia

Berpedoman pada gerak pelaku kegiatan sesuai dengan kelompoknya. B. Pola gerak mobilitas / alur sirkulasi secara vertikal maupun horizontal dikaitkan dengan mobilitas kendaraan.

3. Macam Sistem Sirkulasi Dalam Showroom A. Sirkulasi Horizontal (mendatar)

 Tempat untuk pameran kendaraan model terbaru (ada tempat untuk berputar)

 Perletakan mobil terletak pada tengah

 Tempat penggunaan untuk ruang pameran

kendaraan padat

 Perletakkan mobil pada ruang pamer terletak di tengah dan sejajar.

Gambar 2.2 Sistem sirkulasi mobil secara paralel

Gambar 2.3 Sistem sirkulasi mobil secara sejajar


(25)

B. Sistem Sirkulasi Vertikal

Sistem ini dipergunakan untuk memperlancar pergerakan manusia maupun mobil ke lantai yang lebih tinggi, melalui tangga dan lift.

4. Persyaratan Sirkulasi Showroom :

Dasar-dasar pertimbangan yang harus diperhatikan dalam merencanakan arus sirkulasi pengunjung dalam ruang pamer ialah :

 Arus sirkulasi pengunjung harus jelas, terarah dan lancar (mudah berorientasi) serta tidak mengganggu pengunjung lain yang sedang menikmati obyek koleksi.

 Besaran ruang disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan pengunjung untuk mengamati obyek koleksi yang dipamerkan serta untuk sirkulasi.

 Semua obyek koleksi masing-masing sub tema harus dapat dilewati sehingga mempunyai nilai yang sama dimata pengunjung.

2.1.2.3Bengkel Modifikasi Bengkel Modifikasi yaitu :

- Tempat merenovasi mobil yang akan dimodifikasi. - Pabrik kecil tempat tukang-tukang bekerja.

- Tempat melakukan suatu kegiatan dengan arah dan tujuan yang pasti. Persyaratan Fasilitas Bengkel Modifikasi :

Bengkel modifikasi memiliki tujuan untuk merenovasi mobil. Dan ada hal-hal yang berbeda yang dituntut dalam sebuah fasilitas bengkel modifikasi yaitu :

1. Kriteria Umum Bengkel modifikasi.

Kecenderungan yang dituntut dari sebuah bengkel modifikasi antara lain sebagai berikut :

- Tersedia ruang bebas kolom menggunakan struktur bentang lebar, pada area showroom dan bengkel.

- Pada area servis berhubungan langsung dengan area terbuka untuk meminimalisasi emisi gas buang kendaraan dalam bangunan.

- Penggunaan sirkulasi satu arah untuk memudahkan keluar masuk kendaraan ke dalam bangunan.


(26)

- Tersedianya fasilitas penunjang yang memadai, mengingat untuk pelayanan renovasi maupun lainnya memakan waktu yang cukup lama. - Ruang cat oven, panjang 7.00 m, lebar 4.00 m, tinggi 2.85 m. Konstruksi

bangunan dalam plat baja yang terisolasi atau peralatan lengkap untuk penyusunan ditempat terbuka. Untuk ukuran stadart besaran ruang bengkel dapat dilihat pada lampiran I :

Gambar 2.4 Standart ruang bengkel Sumber : Neufert Architect Data (2002)


(27)

2. Fasilitas Bengkel.

Orang yang datang ke bengkel bertujuan memperbaiki mobilnya, untuk itu bengkel harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang ada yaitu :

- Gudang suku cadang

- Ruang mekanik

- Ruang tunggu

3. Dasar – Dasar Penentuan Fasilitas Bengkel modifikasi.

Penentuan fasilitas pada bangunan bengkel mobil modifikasi didasarkan pada permintaan pemilik atau owner yang telah disesuaikan dengan tuntutan kebiasaan pengunjung. Seluruh fasilitas yang dibangun hendaknya mampu untuk memberi kenyamanan bagi para pengunjung. Ditinjau dari pengguna fasilitas tersebut, maka penentuan jenis fasilitas yang akan dibangun didasarkan atas kebutuhan dari seluruh pelaku dalam bangunan ini. Pengelompokkan fasilitas pada bangunan tersebut didasarkan pada sifat dan karakteristik dari fasilitas tersebut, yaitu :

- Publik, fasilitas ini terbuka bagi semua orang yang datang sehingga harus memiliki akses dari luar.

- Privat, fasilitas ini tidak terbuka untuk umum dan hanya pihak pengelola saja yang boleh mengakses.

Gambar 2.5 Aktifitas Bengkel sumber : www.google.com (2012)


(28)

2.1.2.4 Sektor-sektor Mobil Modifikasi

Modifikasi mobil terdiri dari berbagai sektor modifikasi tidak harus dilakukan menyeluruh pada semua sektor, melainkan dapat dengan memilih salah satunya. Adapun sektor-sektor tersebut antara lain :

1. Sektor Body Kit

Modifikasi pada sektor ini dapat dilakukan dengan 2 tujuan yang berbeda ataupun kolaborasi antara 2 tujuan tersebut. modifikasi pada sektor ini dapat ditujukan untuk mempercantik atau merubah tampilan eksterior mobil saja serta juga dapat untuk meningkatkan performa dan handing mobil itu sendiri. Alangkah baiknya jika modifikasi tersebut diakukan untuk memenuhi dua tujuan tersebut sekaligus. Namun pada kenyataan saat ini, masyarakat banyak yang hanya mementingkan tampilan saja sehingga modifikasi body kit untuk meningkatkan kemampuan dan handling mobil kurang diperhatikan. Hal ini dapat disebabkan karena jarang dari masyarakat yang menggunakan mobilnya untuk tujuan balap, melainkan banyak dari masyarakat yang lebih mementingkan gaya dan tampilan mobilnya dari pada kemampuan dan handling-nya. Kemampuan dan handling urusan belakang, yang penting keren, begitu anggapan sebagian besar masyarakat umum.

Pemodifikasian body mobil ini dpaat meliputi penambahan atau pemodifikasian berbagai komponen body seperti spoiler atau body kit. Body kit merupakan kumpulan komponen modifikasi eksterior pada sebuah mobil yang biasanya terdiri dari bumper depan, belakang (fender), samping kanan, dan smaping kiri. Modifikasi body kit dengan membuat atau mendesain sendiri tersebut dinamakan custom body modification. Dengan custom body modification ini, dapat memodifikasi tampilan mobil sesuka hati.

Komponen-komponen body kit didesain untuk saling melengkapi satu sama lain dan bekerja bersama-sama sebagai suatu desain yang solid. Namun di samping itu, mix and match body kit sering juga terjadi dimana bagian depan dari suatu body kit dipadukan dengan bagian belakang body kit yang berbeda misalnya.


(29)

Body kit automotif biasanya dapat terbuat dari bahan fiberglass,

polyurethane, atau dapat juga carbon fiber material ringan yang populer.

Polyurethane popular karena ketahanannya terhadap benturan dan tidak mudah

retak. Sedangkan carbon fiber tidak terlalu diminati oleh para modifikator karena dengan harga yang jauh lebih mahal, selisih berat yang didapat tidak terlalu berbeda jauh. Hal itu dapat dilakukan antara lain dengan meambahkan wing (sayap) atau meringankan kendaraan dengan mengganti beberapa komponen-komponen body seperti kap mesin dan kaca spion dengan bahan yang lebih ringan.

Seringkali modifikasi body mobil ini dilakukan untuk mempercantik tampilan mobil. Misalnya pemasangan sir-scoop (lubang angin) yang tidak berfungsi dan sebagainya yang tidak berfungsi untuk meningkatkan kemampuan mobil, bahkan malah dapat menguranginya. Jarang dari body kit produk after-malah menambahkan berat dan meningkatkan hambatan angin sebuah mobil sehingga dapat mengurangi kemampuan mobil secara keseluruhan.

Gambar 2.6 Modifikasi mobil Sumber: Hasil pengamatan lapangan (2012)

Gambar 2.7 Modifikasi sektor body kit Sumber: Hasil pengamatan lapangan (2012)


(30)

Ada juga modifikasi dengan memperlebar jarak antara tapak roda bagian kiri dengan tapak roda bagian kanan mobil dengan memasang spacer pada roda dan wide body kit pada body. Wide body kit merupakan komponen body yang ditambahkan pada mobil berkaitan dengan semakin melebarnya sasis dan jarak bentang tapak roda kiri dan kanan. Modifikasi jenis ini dapat meningkatkan kemampuan menikunb roda kiri dan kanan. Modifikasi jenis ini dapat meningkatkan kemampuan menikung sebuah mobil. Merendahkan pusat gravitasi adalah salah satu tujuan modifikasi body bersamaan dengan modifikasi suspensi kendaraan.

2. Cutting Stiker

Untuk membuat cutting sticker mobil, diperlukan kecermatan dalam pemilihan desain yang sesuai dengan jenis mobil. Supaya bisa jadi sticker yang terlihat bagus di mobil A ternyata setelah dipasang pada mobil B terlihat jelek. Hal ini bisa disebabkan karena desain body dan dimensi kendaraan yang berbeda. Untuk mobil dengan desain body yang kaku atau kotak akan lebih cocok untuk dipasang cutting stiker dengan desain garis-garis yang tegas. Desain garis yang tegas akan memperkuat karakter mobil itu sendiri.

Oleh karena itu, untuk memberikan konsultasi desain cutting sticker yang paling sesuai untuk jenis mobil. Sehingga bisa didapatkan desain cutting sticker yang terbaik untuk mobil yang sesuai dengan konsep desain. Setelah desain jadi, baru sticker dicetak dan siap dipasang pada mobil.

Bahan sticker yang biasa digunakan untuk memodifikasi mobil adalah

sticker ORACAL 651 series Intermediate Cal dimana bahan ini memiliki kekuatan

yang baik, elastis, warna tidak mudah pudar, ketahanan outdoor hingga 5 tahun. Bahan ini juga tidak merusak cat asli mobil apabila sewaktu-waktu sticker dilepas. Beberapa desain cutting stiker pada mobil :


(31)

3. Sektor kaki-kaki (Roda)

Modifikasi pada sektor kaki-kaki ini biasanya dilakukan sepaket dengan modifikasi sektor body. Hal ini disebabkan karena sektor kaki-kaki memiliki peran besar dalam memperngaruhi tampilan eksterior sebuah mobil.

Modifikasi pada sektor kaki-kaki ini pada umumnya meliputi penggantian velg, ban, serta penggantian atau modifikasi suspensi serta dapat juga modifikasi komponen pengereman.

Jenis velg dan ban sangatlah beragam. Velg tersedia dalam berbagai jenis, model, ukuran, warna serta material yang digunakan. Begitu juga dengan ban, ban juga tersedia dala berbagai jenis, model, serta ukuran. Jenis dan ukuran ban yang dipakai biasanya disesuikan dengan velg yang dipilih.

Modifikasi pada suspensi meliputi modifikasi per, peredam kejut, lengan ayun serta komponen-komponen lain yang berkaitan. Semakin pendek per, semakin memperpendek jarak body mobil dengan tanah serta memperndah pusat gravitasi. Peredam kejut yang lebih keras mengurangi gulingan body sewaktu menikung sehingga meningkatkan daya cengkeraman ban dengan bidang jalan dan meningkatkan respon kemudi. Komponen lain yang biasa dipasang adalah strut bar yang berfungsi untuk meningkatkan kekakuan body. Untuk mobil tertentu, braces, anti roll bar, dll. Seperti yang digunakan pada mobil balap, dapat dipasang. Sama dengan komponen mobil modifikasi lainnya, suspensi mobil juga ada yang telah disdiakan berupakomponen after-market. Namun ada juga komponen yang merupakan hasil modifikasi atau buatan sendiri. Misalnya untuk memperendah jarak body mobil dengan tanah dapat dilakukan dengan pemotongan pada bagian per, dsb.

Gambar 2.8 Modifikasi sektor kaki (Velg) Sumber: Hasil pengamatan lapangan (2012)


(32)

Untuk komponen pengereman, biasanya modifikasi dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mengerem suatu mobil. Selain itu, modifikasi pada komponen tersebut dapat juga digunakan untuk mempercantik tampilan eksterior mobil, misalnya dengan penggunaan cakram rem berdiameter besar serta cover kaliper rem bernuansa balap.

2.1.2.5Aliran-aliran Mobil Modifikasi

Sama halnya seperti bidang-bidang seni yang lainnya, seni mobil modifikasi juga memiliki berbagai aliran yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan di antara berbagai aliran tersebut antara lain terletak pada Perbedaan-perbedaan gaya, bentuk, maupun lingkup modifikasi. Sebenarnya banyak sekali aliran-aliran modifikasi yang telah ada, namun adapun aliran-aliran tersebut antara lain :

1. Racing Style

Racing Style merupakan aliran modifikasi yang mengubah tampilan mobil

menjadi layaknya mobil balap. Modifikasi ini dapat dilakukan dengan pemasangan body kit bernuansa balap, wing atau spoiler, air scoop, dsb. Pada sektor kaki-kaki dipasang velg yang bernuansa balap serta pengurangan ketinggian mobil sehingga mobil tampak rendah.

Untuk warna dan corak body pada style ini cenderung menggunakan warna-warna yang mencolok serta beragam dan corak yang cenderung ramai dengan penggunaan cutting stiker, stiker produk-produk balap, dsb.

Gambar 2.9 Modifikasi aliran Racing Style Sumber: Aliran mobil modifikasi.com (2012)


(33)

2. Elegant / Minimalist Style

Pemodifikasian mobil dengan style ini kreatif sering dilakukan karena cenderung lebih mudah dan simpel. Modifikasi ini dapat dilakukan dengan pemasangan body kit yang simpel dan sederhana. Setelah itu, pada sektor kaki-kaki dipasang velg model elegan berdiameter besar serta dilakukan pengurangan tinggi mmobil sehingga mobil tampak rendah. Pada Style ini, biasanya body mobil dibiarkan minimalis polos dan tidak bercorak.

3. VIP Style

VIP Style merupakan modifikasi terhadap mobil-mobil mewah supaya

semakin gaya (fashionable) dan bahkan agar tampak lebih mewah lagi. VIP Style biasanya diterapkan pada mobil sedan yang berukuran besar, mahal, berpenggerak roda belakang. Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan bagi mobil jenis lain untuk dimodifikasi dengan aliran VIP Style.

Gambar 2.11 Mobil dengan modifikasi beraliran VIP Sumber: Aliran mobil modifikasi.com (2012) Gambar 2.10 Modifikasi aliran Elegant/Minimalist Style

Sumber: Aliran mobil modifikasi.com (2012)


(34)

Ciri-ciri modifikasi VIP ini antara lain adalah penggunaan velg berdimeter besar dengan offset rendah yang hampir menyentuh fender, full body kit yang elegan, cat warna glossy, serta pengurangan ketinggian mobil. Pada VIP style ini seringkali sudut kemiringan roda (camber angle) diperbesar sehingga posisi roda tampak miring tenggelam ke dalam fender. Adapun warna tradisional dari gaya atau aliran modifikasi ini biasanya adalah warna hitam, putih, abu-abu, dan sliver.

4. Japanese Domestic Market (JDM)

JDM merupakan sebuah gaya atau aliran modifikasi, terutama bagi mobil

keluaran Jepang. Tampilan komponen-komponen modifikasi pada JDM Style ini seringkali murni, jujur, mengutamakan fungsi sebenarnya, dan tidak ditambah-tambahi atau dipercantik (apa adanya sesuai kebutuhan atau fungsi). Komponen-komponen JDM yang benar adalah Komponen-komponen-Komponen-komponen yang merupakan produk-produk aftermarket Jepang.

Untuk warna dan corak body, pada style ini cenderung mengarah ke nuansa balap. Sehingga warna yag digunakan cenderung mencolok dan beragam

Gambar 2.12 Mobil van yang dimodifikasi aliran VIP Sumber: Aliran mobil modifikasi.com (2012)

Gambar 2.13 Mobil modifikasi aliran JDM Sumber: Aliran mobil modifikasi.com (2012)


(35)

dengan penambahan corak-corak berupa cutting sticker, stiker produk-produk balap, dan sebagainya seperti layaknya mobil balap.

5. Extreme Style

Extreme style merupakan aliran atau gaya modifikasi yang ekstrim. Pada

gaya modifikasi ini, mobil dimodifikasi dengan pemasangan body kit dengan bentuk-bentuk yang ekstrim. Hal ini menyebabkan tampilan mobil menjadi sangat berbeda dengan aslinya, bahkan sudah tidak terlihat bentuk aslinya. Pada modifikasi gaya ini dapat dilakukan perombakan total pada seluruh body, bahkan pemotongan body aslinya untuk mendapatkan bentuk baru (body conversion).

Untuk gaya warna dan corak body pada gaya modifikasi ini dapat digunakan warna dan corak yang benar-benar ekstrim, ataupun warna dan corak yang benar-benar polos atau minimalis tergantung pada keinginan modifikator. Modifikasi dengan style ini cenderung dengan style ini cenderung dapat dilakukan dengan sesuka hati serta tidak perlu mengikuti aturan-aturan atau batasan-batasan tertentu.

Gambar 2.14 Mobil modifikasi aliran Extreme Sumber: Aliran mobil modifikasi.com (2012)


(36)

2.1.3 Studi Kasus

2.1.3.1 Honda Surabaya Center (HSC)

Honda Surabaya Center adalah salah satu pusat cabang dealler Honda yang berlokasi di pusat kota Surabaya. Honda Surabaya Center (HSC) berada di jalan Jendral Basuki Rahmat No. 33–37 Surabaya 60271 lokasi tersebut merupakan wilayah perdagangan dan jasa. Bangunan ini menempati area seluas ±3500 m2dengan total luas bangunan ± 5300 m2. Untuk surat hasil survey studi kasus dapat dilihat pada lampiran III.

Fasilitas yang disediakan :

Fasilitas pelayanan Honda Surabaya Center ini dikelompokkan dalam 2 divisi, yaitu divisi penjualan dan divisi perawatan kendaraan. Secara rinci fasilitas yang ada meliputi penjualan kendaraan merek Honda dalam berbagai jenis, servis kendaraan dan modifikasi. Secara rinci pelayanan tersebut adalah sebagai berikut :

o Penjualan

o Fasilitas Penunjang :

Ruang tunggu dan area bermain anak.

o Perawatan ( servis ) :

Meliputi servis berkala ( Tune Up ), overhoul, understtel, sporing, balancing.

o Modifikasi :

Meliputi modifikasi mesin, eksterior, interior, audio, salon mobil, aksesoris, body

repair dan body paint.

Tampilan bangunan


(37)

Tampilan bangunan bergaya arsitektur modern yang didominasi oleh material kaca dan besi, yang pengaplikasianya terlihat pada eksterior dan interior bangunan. Bila kita masuk area tersebut yang kita lihat pertama adalah suatu tampilan yang kontras dengan tampilan global bangunan, yaitu suatu permainan bentuk dinamis pada sudut pertemuan antara dua sisi bidang massif, yaitu bentukan kerucut terbalik yang didominasi material kaca yang memperlihatkan area ruang dalam serta aktifitas dalam bangunan.

Gambar.2.16 Interior bangunan HSC Sumber : hasil pengamatan lapangan (2012)

Bengkel Honda Surabaya Center (HSC)

Bangunan Honda Surabaya Center ini juga didukung dengan area bengkel seluas 860 m2, yang memiliki 16 stall dan didukung peralatan modern yang telah terkomputerisasi. Selain itu juga ditunjang oleh montir dengan standar dari Jepang. Untuk ruang suku cadang dan peralatan berada dalam satu zona, sehingga dapat memudahkan dalam aktivitas bengkel tersebut.


(38)

Pada gambar dibawah, ruang bengkel di Honda Surabaya Center (HSC) menggunakan teknisi yang ahli dalam bidangnya, begitu pula dengan peralatan bengkel yang menggunakan sistem hydrolies yang digunakan untuk menaikkan mobil yang akan mengerjakan proses service. Peralatan yang digunakan banyak yang menggunakan tekanan angin, sehingga tidak memakan banyak ruang untuk aktifitas bengkel tersebut.

Gambar.2.17 Interior ruang perbaikan (bengkel) dan ruang suku cadang Sumber : hasil pengamatan lapangan (2012)

Gambar.2.18 Bengkel HSC


(39)

Struktur bangunan

Struktur bangunan ini menggunakan perpaduan antara rangka beton dan rangka baja, rangka beton digunakan untuk kekokohan bangunan sedangkan struktur rangka baja untuk menampilkan gaya arsitektur modern yang memberikan karakter tersendiri bagi bangunan Honda Surabaya Center.

Untuk penyelesaian struktur bangunan disesuaikan dengan gaya arsitekturnya yang digunakan dalam mendesain bangunan, yaitu arsitektur modern ini terlihat pada tampilan seluruh bangunan yaitu menggunakan material-material pabrikasi yang diolah serta ditampilkan apa adanya. Pada kolom-kolom beton penyangga struktur dilapisi oleh aluminium panel dengan beberapa jenis tekstur menyerupai lempengan-lempengan besi, sedangkan pada entrance bangunan rangka baja diperlihatkan tanpa penutup. Kolom beton dilapisi aluminium panel untuk menciptakan kesatuan antara eksterior dan interior.

Gambar. 2.19 Struktur kolom bangunan HSC Sumber : hasil pengamatan lapangan (2012)


(40)

Suasana Interior

Interior bangunan berdesain arsitektur modern minimalis. Pada ruang- ruang publik penciptaan ruang serta sirkulasi tidak menggunakan dinding-dinding masif melainkan menggunakan perabot-perabot yang ditata dalam berbagai pola fasilitas penunjang bagi pengunjung sebagai efisiensi penggunaan struktur. Penciptaan ruang-ruang dalam interior menggunakan perabot sebagai pembatas antar ruang dan pembedaan fungsi ruang.

Gambar.2.20 Interior Ruang tunggu dan Ruang antrian Sumber : hasil pengamatan lapangan (2012)


(41)

Alur sirkulasi

Sumber : Hasil pengamatan lapangan

Diagram 2.1Sirkulasi dan aktifitas showroom Sumber: hasil pengamatan lapangan (2012)

Kantor Main Hall Kantor

Parkir pengelola

Entrance Pulang

Datang

Bagian pemasaran

Showroom

Ruang Tunggu

Receptionies

Main Hall

Parkir

Entrance

Datang

Pulang R. Tunggu R. Tunggu

Ruang Service

Suku Cadang

Diagram 2.2 Sirkulasi dan aktifitas pengelola Sumber: hasil pengamatan lapangan (2012)


(42)

Tune Up Onderdill

Bengkel No Ok

Parkir

Keluar

Service advisor R. tunggu

Pembayaran

First stop

Entrance

Bengkel

R.Ganti/Loker Shower

Check clock

Parkir karyawan

Entrance

Datang

Pulang

Diagram 2.3 Sirkulasi dan aktifitas kendaraan ke bengkel Sumber: hasil pengamatan lapangan (2012)

Diagram 2.4 Sirkulasi dan aktifitas karyawan khusus bengkel Sumber: hasil pengamatan lapangan (2012)

Final inspection & Test Drive


(43)

Pre delivery check

Loading dock

Main Entrance

Gudang stock

Showroom

Pembeli

Keluar

Diagram 2.5 Sirkulasi dan aktifitas kendaraan baru Sumber: hasil pengamatan lapangan (2012)


(44)

2.1.3.2 BDM (Bengkel Damar Modifikasi)

Gambar.2.21 BDM (Bengkel Damar Modifikasi) ( Sumber : hasil pengamatan lapangan,2012 )

Bengkel damar modifikasi adalah salah satu bengkel modifikasi yang terletak pada pedesaan dengan memiliki ruang tidak begitu besar, didirikan sejak tahun1987. Bengkel ini berada di Desa Picisan, Tulungagung memiliki luas lahan ± 2300 m2. Bengkel damar modifikasi mobil ini tidak begitu memperhatikan bentuk bangunan, sehingga kondisi bangunan pada bengkel tersebut sangatlah sederhana.

Gambar.2.22 Mobil Taft GT 4x2 1989 dimodifikasi Sumber : hasil pengamatan lapangan (2012)

Pada bengkel modifikasi mobil ini yang sedang merestorasi Taft GT 4x2 tahun 1989. Meski kondisi terlihat masih bagus namun kondisi mobil tersebut banyak kekroposan sana-sini pada bodinya.


(45)

Gambar.2.23 Proses pembongkaran bodi mobil Sumber : hasil pengamatan lapangan (2012)

Untuk proses awal rangka dengan bodinya dipisahkan untuk memperbaiki bodi-bodi yang kropos. Chasis pada mobil Taft ini dibersihkan semua dan karet-karet akan diganti semua sehingga nantinya akan terasa baru lagi. Untuk mesin hanya akan diganti packing-packing yang bocor saja.

Gambar.2.24 Proses pemisahan bodi dengan rangka mobil Sumber : hasil pengamatan lapangan (2012)

Mengenai Restorasi mobil Taft ini akan dimodifikasi sedikit pada bagian spakbornya dengan menghilangkan penutup plastiknya menjadi paten dengan bodi dan dibuatkan dengan pelat kemudian akan dicat warna putih metalik.


(46)

Gambar.2.25 Setelah bodi dengan rangka mobil terpisah Sumber : hasil pengamatan lapangan (2012)

Setelah bodi dipisahkan dari rangka dan kelihatan semua keroposnya, banyak bekas penambalan-penambalan pada bodi yang hanya ditutup menggunakan seng saja tanpa ada pengelasan, jadi bodi tampak retak-retak.

Gambar.2.26 Proses perbaikan bodi yang keropos Sumber : hasil pengamatan lapangan (2012)

Proses perbaikan bodi yang keropos di kerjakan dengan menggunakan bahan seng yang kemudian di las. Untuk melakukan proses pengelasan harus teliti supaya air tidak dapat masuk dan mengalami kekroposan kembali pada bodi-bodi mobil.


(47)

Setelah proses perbaikan pada bagian-bagian bodi mobil yang kropos dikerjakan dan kemudian mengerjakan proses pengecatan pada rangka mobil. Supaya hasil lebih maksimal pada proses pengecatan difinishing menggunakan pernis untuk menjaga kualitas cat mobil.

Gambar.2.28 Pemasangan mesin pada rangka mobil Sumber : hasil pengamatan lapangan (2012)

Pemasangan mesin mobil dikerjakan setelah semua proses perbaikan rangka mobil sudah selesai dikerjakan termasuk proses pengecatan pada kerangka mobil. Sedangkan pada mesin hanya mengganti paking-paking mesin yang sudah bocor.

Gambar.2.29 Proses pengemalan spakbor Sumber : hasil pengamatan lapangan (2012)

Untuk pengelasan bodi yang keropos sudah selesai dikerjakan, kemudian ngerjakan proses pengemalan untuk spakbor pintu mobil yang masih dalam rancangan yang akan di las paten.


(48)

Gambar.2.30 Proses pengguntingan seng untuk spakbor Sumber : hasil pengamatan lapangan (2012)

Setelah seng sudah di mal sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah ditentukan, kemudian dilakukan proses pemotongan yang sesuai dengan bentuk mal-malannya yang sudah dibikin.

Setelah proses pembuatan spakbor dikerjakan kemudian hasilnya dipasang pada pintu mobil. Hasil dari spakbor tersebut kemudian di las paten dengan langsung menempal pada bodi dengan tujuan untuk menghindari sisa-sisa air sehingga mencegah keropos.

Gambar.2.31 Proses pemasangan spakbor Sumber : hasil pengamatan lapangan (2012)


(49)

Gambar.2.32 Hasil akhir mobil Taft Sumber : hasil pengamatan lapangan (2012)

Setelah mengalami beberapa proses pengerjaan mobil Taft sehingga dapat menghadirkan suatu bentuk mobil off roader dengan ciri-ciri khusus yang menggunakan ban besar dengan menggunakan batikan yang kotak-kotak untuk menyesuaikan kondisi medan yang akan ditempuhnya.

2.1.4 Analisa Hasil Studi

Kebanyakan bangunan Mobil merupakan bangunan industrial, sehingga karakter serta citra dari bangunan ini cenderung kontemporer / kekinian. Hal ini karena kegiatan mobil itu sendiri juga merupakan suatu kegiatan yang bersifat dinamis yang erat hubungannya dengan teknologi terbaru / terkini, maka sifat ini juga banyak diterapkan pada bangunan-bangunan mobil baik dari segi sirkulasi, tata masa, terutama fasade dari bangunannya.

Terlihat pada Honda Surabaya Center (HSC) bangunan tersebut menggunakan bentukan serta fasade yang dapat dikatakan modern (up to date). Penggunaan elemen-elemen kaca dan logam mencitrakan kesan elegan mobil-mobil branded tersebut. Namun pada Bengkel Damar Modifikasi (BDM) tidak terlalu terlihat gaya kontemporernya. Namun, tidak tertutup kemungkinan bila saat itu fasade yang ada sudah merupakan gaya yang kekinian.

Melalui pengamatan dan data yang dikumpulkan dari studi kasus di lapangan dapat disimpulkan bahwa syarat-syarat dari workshop mobil modifikasi yaitu antara lain :


(50)

- Lokasi tidak berdekatan dengan rumah sakit, tempat pendidikan, dan tempat ibadah.

- Dekat dengan tempat penjualan spare part mobil.

- Ruang pamer memiliki bukaan yang lebar dengan menggunakan material kaca.

- Jarak antara jalan ke bangunan dipakai sebagai penghijauan atau taman.

- Terdapat Garis Sempadan Bangunan yang sudah ditetapkan oleh

daerahnya masing-masing.

Tabel 2.1 Analisa Hasil Studi

Aspek Studi Kasus I Honda Surabaya

Center

Studi Kasus II Bengkel Damar Modifikasi

Kesimpulan

1. Aspek Lokasi Berada pada pusat kota yaitu kawasan

perdagangan dan jasa

Berada di pedesaan Berada pada pinggiran kota 2. Aspek Kuantitas

a.Fasilitas Ruang pamer, Bengkel, Kantor Pengelola, dll

Bengkel tidak begitu memperhatikan tampilan bangunan

Ruang pamer, Bengkel, Kantor Pengelola,dll b.Kapasitas Menampung 20 mobil

dan 100 pengunjung

Menampung 10 mobil dan 25 pengunjung

Menampung 20 mobil dan 100 pengunjung c.Besaran ruang Memiliki 16 stall

bengkel @ 28m2

Ruang bengkel jadi 1 Ruang bengkel ± 21m2 - 28 m2 3Aspek Kualitas

a.Penataan massa Single Building Single Building Single Building b.Ruang luar Terdapat area perkir

mobil yang sudah tertata

terdapat area parkir mobil kurang terawat

Area parkir mobil dan taman

c.Ruang Interior sudah tertata dengan bagus secara arsitektural

Hanya terdapat bengkel dan kurang terawat

Tertata sesuai dengan fungsi dan kebutuhan d.Tampilan Tampilan bangunan

sacara arsitektur modern dengan bentukan yang simpel

Kurang memperhatikan tampilan bangunan

Tampilan bangunan secara arsitektur sesuai dengan fungsi dan kegiatan yang ada di dalamnya.


(51)

2.2 Tinjauan Khusus Perancangan 2.2.1 Penekanan Perancangan

Perencanaan workshop mobil modifikasi ini dibuat sebatas penyelesaian secara arsitektural dengan segala aspek dasarnya, melalui pendekatan atau penekanan pada aspek Building Design.

Kebutuhan ruang yang lain juga diperlukan untuk mendukung obyek rancangan, seperti kantor pengelola yang berfungsi sebagai tempat bekerjanya para karyawan dari workshop mobil modifikasi di Surabaya. Bangunan ini harus memiliki eksterior keumuman showroom dengan menggunakan kaca pada bagian depan untuk menampilkan mobil yang dipamerkan di dalamnya, juga ditujukan untuk menarik pengunjung agar masuk ke dalamnya dan mengikuti pameran mobil modifikasi.

2.2.2 Lingkup Pelayanan

Ditinjau dari pelayanan terhadap konsumen, maka ada beberapa lingkup pelayanan Workshop Mobil Modifikasi yang dapat menjadi bahasan dalam proyek ini, antara lain :

 Skala Lingkungan

Melayani masyarakat diseluruh wilayah, khususnya di sekitar wilayah site.

 Skala Wilayah

Melayani masyarakat diseluruh wilayah Indonesia, Surabaya selatan dan Surabaya timur.

 Skala Antar Kota

Melayani masyarakat tingkat kota dengan radius pelayanan meliputi satu kota Surabaya.


(52)

2.2.3 Aktivitas dan Kebutuhan Ruang

Berdasarkan kriteria proyek yang direncanakan, selanjutnya akan dibahas aktifitas dan kebutuhan ruang. Pembahasan mengacu pada hasil evaluasi studi literatur dan studi kasus.

Tabel 2.2 Aktivitas Pemakai Bangunan dan Kebutuhan Ruang

No Pemakai

Bangunan Aktifitas

Kebutuhan Ruang

Fasilitas 1. Pengunjung

 Pengunjung untuk konsultasi  Pengunjung modifikasi mobil

 Mencari informasi / konsultasi

 Melihat produk

 Transaksi

 Menunggu hasil

 Membayar hasil

service

 Jual-beli kendaraan

 Anak bermain

 Makan dan minum

 Buang air

 Parkir kendaraan

 Modifikasi mobil

 Konsultasi

 Mencari aksesories

 Buang air

 Makan dan minum

 Rg.Informasi

 Rg. Transaksi

 Rg. Aksesories

 Rg. Tunggu

 Kasir

 Rg. Bermain

 Rg. Cafetaria

 Toilet

 Rg. Parkir

 Rg. Modifikasi

 Showroom

 Rg. Bengkel

 Kasir

 Rg. Cafetaria

 Toilet

 Rg. Display

Fasilitas Pelayanan Umum


(53)

 Direktur  Menerima tamu

 Memimpin

perusahaan

 Rg. Tamu

 Rg. Direktur

Fasilitas Kantor Pengelola

 Sekretaris  Mengetik  Rg. Sekretaris Fasilitas

Kantor Pengelola

 Sales  Menawarkan produk

 Menawarkan

transaksi

 Rg. Karyawan

 Rg. Negosiasi

Fasilitas Kantor Pengelola

 Staff admin  Melakukan kegiatan administrasi

 Menyimpan arsip

 Rg. Admin

 Rg. Arsip

Fasilitas Kantor Pengelola 3. Pengelola bangunan

 keamanan  menjaga keamanan  Rg. Keamanan Fasilitas

Kantor Pengelola

 Mekanik ME

 Merawat dan

membenahi ME bangunan

 Rg. ME

 Rg. Panel

 Rg. AHU

 Rg. Genset

 Rg. Mesin

Fasilitas Kantor Pengelola  Cleaning Service  Istirahat

 Menyimpan alat

 Menyediakan makan

dan minum

 Ruang istirahat

 Gudang alat

 pantry

Fasilitas Kantor Pengelola

4. Mekanik

 Mekanik bengkel

 Mekanik

Mengerjakan service

 Menyimpan alat

 Cek kendaraan

 Bengkel

 Gudang alat

 Rg. Cek

Fasilitas Area Sevice


(54)

modifikasi  Memodifikasi

 Desain model

 Menyimpan alat

 Pengecatan

 Mempercantik kendaraan

 Rg. Cuci

 Rg. Modifikasi

 Rg. Desain

 Gudang alat

Rg. Body paint

 Rg. Salon

Sumber : Pemikiran (2012)

2.2.4 Perhitungan Luasan Ruang

Berdasarkan criteria proyek yang direncanakan, selanjutnya akan dibahas aktifitas dan kebutuhan ruang. Pembahasan mengacu pada hasil evaluasi studi literatur dan studi kasus.

Sumber Buku :

NAD = Neufert Architects’s Data

TSS = Time Saver Standard

HD = Human Dimension

SRV = Survey

SR = Studi Ruang

ASM = Jumlah yang diasumsikan perencana

Tabel 2.3 Analisa Kebutuhan Luas Bangunan

A. Fasilitas Pelayanan Umum Kelompok

fasilitas

Fasilitas Ruang Kapasitas /jumlah

Kebutuhan /Satuan

Sumber Luasan

(M2) Fasilitas

showroom

R. Pamer mobil modifikasi

20 Unit mobil

45 m2 NAD 900

Hall 100 orang 1,08 m2 NAD 108

Front Desk 3 orang 12 m2 NAD 36


(55)

R. Mixing & Lighting

1 22 m2 ASM 22

R. Transaksi 1 15 m2 ASM 15

Counter Penjualan 4 15 m2 ASM 60

Kasir 1 12 m2 SRV 12

R.Tunggu 16 orang 1,62 M2 /

orang

NAD 25,92

Jumlah 1438,92

Sirkulasi 40 % 575,6

Total Kelompok

fasilitas

Fasilitas Ruang Kapasitas /jumlah

Kebutuhan /Satuan

Sumber Luasan

(M2) Fasilitas

Workshop

Ruang pendaftaran 2 6 M2 SRV 12

Stall Perbaikan mesin

3 64 M2 /stall NAD 192

Stall perbaikan kaki-kaki

2 64 M2 /stall NAD 128

Stall Cutting

Sticker

2 64 M2 /stall NAD 124

Stall perbaikan

bodykit 4 64 M2 /stall NAD

256

R. Cat 1 64 M2 /stall NAD 64

R. Las 1 64 M2 /stall NAD 64

R. Oven cat 1 35 M2 /stall NAD 35

R. Finishing 1 35 M2 /stall NAD 35

R. Loker Karyawan 1 20 M2 NAD 20

R. Desain 3 20 M2 NAD 60

R. Mekanik 4 20 M2 NAD 120

Toilet 4 4 M2 NAD 16


(56)

Gudang 3 20 M2 NAD 60

Gudang Asesories 1 32 M2 NAD 32

Gudang Velg 1 32 M2 NAD 32

Loading Dock 1 48 M2 NAD 48

Jumlah 1598

Sirkulasi 40% 639,2

Total 2237,2

Kelompok fasilitas

Fasilitas Ruang Kapasitas /jumlah

Kebutuhan /Satuan

Sumber Luasan

(M2) Fasilitas

Spare Part

Display Velg 1 182 M2 NAD 182

Area Assesories 1 200 M2 NAD 200

Kasir 1 12 M2 SRV 12

Gudang 2 32 M2 NAD 64

Jumlah 458

Sirkulasi 40 % 183,2

Total 641,2

Kelompok fasilitas

Fasilitas Ruang Kapasitas /jumlah

Kebutuhan /Satuan

Sumber Luasan

(M2) Fasilitas

Penunjang

R. Transaksi 10 orang 2 M2 / orang ASM 20

Area Game Zone 7 orang 12 M2 /

orang

ASM 84

Area Play Ground 1 60 M2 ASM 60

Toilet 4 4 M2 NAD 16

Caffetaria 1 160 M2 ASM 160

Jumlah 364,3

Sirkulasi 40 % 145,7


(57)

Kelompok fasilitas

Fasilitas Ruang Kapasitas /jumlah

Kebutuhan /Satuan

Sumber Luasan

(M2) Fasilitas

Kantor Pengelola

R. Direktur 1 40 M2 NAD 40

R. Wakil Direktur 1 30 M2 NAD 30

R. Sekretaris 1 16 M2 NAD 16

R. Staff 6 16 M2 NAD 96

R. Administrasi 1 14 M2 NAD 14

R. Marketting 1 14 M2 NAD 14

R. HRD 1 14 M2 NAD 14

R. Desain 3 20 M2 ASM 60

R. Kabag. Teknik 1 16 M2 NAD 16

Gudang 1 6 M2 NAD 6

R. Rapat 1 60 M2 ASM 60

R. Arsip 1 14 M2 SRV 14

R.Tunggu 1 75 M2 ASM 75

Toilet 4 4 M2 NAD 16

Jumlah 671

Sirkulasi 30 % 268,4

Total 939,4

Kelompok fasilitas

Fasilitas Ruang Kapasitas /jumlah

Kebutuhan /Satuan

Sumber Luasan

(M2) Fasilitas

Area Servis

R. Genset 1 25 M2 NAD 25

R. Pompa 1 25 M2 NAD 25

Toilet/WC 8 4 M2 NAD 32

Ruang audio 1 22 M2 SRV 22

Musholla 1 42 M2 ASM 42

Jumlah 146

Sirkulasi 40 % 58,4


(58)

2.2.5 Program Ruang adalah :

Perhitungan luas ruang disusun berdasarkan jumlah dan standar satuan terkecil dari masing-masing aktifitas, serta prasarana yang dibutuhkan pada masing-masing ruang. Untuk ukuran stadart besaran ruang dapat dilihat pada lampiran II. Dan secara jelas diuraikan dan dihitung pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.4 Program ruang

FASILITAS LUASAN KEBUTUHAN

RUANG WORKSHOP MOBIL MODIFIKASI ((Body

Kit, Cutting Sticker, dan Kaki-kaki)

2237,2 M2

SHOWROOM (20 Mobil) 2014,72M2

PENJUALAN SPARE PART 641,2 M2

FASILITAS PENUNJANG (Caffetaria, Ruang Baca, Panggung)

510 M2

FASILITAS KANTOR PENGELOLA 939,4 M2

FASILITAS AREA SERVICE 204,4 M2


(59)

BAB III

TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

3.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi

Latar belakang dalam pemilihan lokasi Workshop Mobil Modifikasi di Surabaya ini karena Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Hal ini terlihat dengan semakin meningkatnya pengguna mobil sebagai sarana transportasi pribadi, dan banyak diselenggarakannya pameran tentang modifikasi otomotif. Perkembangan mobil modifikasi sebagai penyaluran hobi bagi pemilik mobil Surabaya, serta menjadi ciri identitas seseorang.

Secara umum keberadaan workshop mobil modifikasi akan menghasilkan sebuah mobil yang disajikan dengan memberi sentuhan dan nuansa yang lain serta kenyamanan bila berada di dalam mobil atau pada saat mengendarai mobil tersebut. Maka perlu direncanakan suatu wadah atau workshop modifikasi yang dapat melayani penggemar mobil untuk modifikasi sebagai asesoris dan

sparepart, dimana lokasinya berada di kota Surabaya, dengan menghadirkan

suasana dan nuansa yang berbeda. Lokasi site berada pada wilayah Surabaya Timur merupakan lokasi perdagangan dan jasa dan juga berdekatan dengan sirkuit kenjeran park sebagai pendukung aktifitas. Workshop modifikasi ini membutuhkan lahan yang cukup luas dengan dilengkapi tersedianya fasilitas-fasilitas yang ada.

3.2. Penetapan Lokasi

Lokasi site ditetapkan atas berbagai pertimbangan di atas. Lokasi site berada di kawasan perdagangan dan jasa yang berada di Jalan Kenjeran, Surabaya Timur. Sebagai pertimbangan pemilihan lokasi site Workshop Mobil Modifikasi di Surabaya ini didasarkan pada beberapa syarat – syarat umum yang mempengaruhi dalam pemilihan lokasi tersebut. Dimana syarat-syarat tersebut memudahkan penentuan site yang tepat dalam pelaksanaan serta keberhasilan obyek perancangan. Adapun syarat – syarat tersebut antara lain :


(60)

 Terletak pada kawasan perdagangan dan jasa yang mendukung fungsi bangunan.

 Aksesibilitas yang mudah dicapai oleh pemakai bangunan, sehingga memudahkan dalam pencapaian menuju lokasi.

 Dibutuhkan lahan yang cukup luas untuk menampung kebutuhan Workshop mobil modifikasi.

 Kesesuaian dengan rencana pengembangan wilayah, baik Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) dan Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK), sehingga tercapai sasaran dan tujuan pengembangan kota yang terencana, yang dalam hal ini yaitu pengembangan sebagai fasilitas umum, seperti mall, dan juga tempat-tempat hiburan.

 Tersedianya sarana dan prasarana infrastuktur kota seperti telah tersedianya air bersih, listrik, PJU, telepon, dan lain – lain, yang dapat mendukung.

Keadaan lalu lintas yang ada di Jalan Kenjeran ini tidak terlalu ramai tetapi berpotensi padat, karena jalan tersebut didukung dengan lebar jalan yang cukup dengan dua arah dan lokasi ini bukan berada pada lokasi Surabaya Pusat yang dapat menyababkan lalu lintas padat pada hari-hari tertentu.


(61)

Lokasi site berada pada kawasan Kenjeran merupakan suatu daerah pantai. Fungsi inilah yang menjadikan kawasan Kenjeran sebagai suatu tempat yang menjadi daya tarik di kawsan Surabaya Timur. Lokasi site dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini :

Gambar 3.2 Peta Garis Surabaya Timur Sumber : Pemkot, Dinas Tata Kota Surabaya 2012


(62)

 Lokasi Site Jl. Tempurejo

Lokasi Site berada di Surabaya Timur dan berada pada lahan yang cukup luas untuk kegiatan workshop mobil. Akses menuju ke site dapat menggunakan angkutan kota (lyn/bemo) ataupun kendaraan pribadi. Daerah di sekitar lahan cukup ramai karena jalan yang berada di depan site cukup lebar. Sarana dan prasarana yang cukup, infrastruktur yang mendukung kondisi tanah yang datar untuk mempermudah mendesain bangunan dan juga lahan memang difungsikan sebagai fasilitas umum. Pada lokasi site tersedianya sarana dan prasarana infrastuktur kota seperti telah tersedianya air bersih, listrik, PJU, telepon, dan lain–lain, yang dapat mendukung lokasi site tersebut.

Gambar 3.3 Lokasi Site II Jl. Tempurejo Sumber : Google Earth, 2012


(63)

 Lokasi Site Jl. Babatan Pantai Utara

Lokasi site terletak di Surabaya Timur dan disesuaikan dengan peraturan pembangunan dari Pemerintah Kota Surabaya. Site direncanakan sebagai pengembangan fasilitas perdagangan dan jasa, mudah dijangkau. Lokasi site tersebut berdekatan dengan fasilitas umum dan permukiman.

Dari pemilihan wilayah untuk obyek perancangan ini, ada beberapa pertimbangan lokasi, sebagai lokasi untuk obyek perancangan. Adapun beberapa lokasi tersebut berada pada koridor jalan Kenjeran, pada koridor jalan Tempurejo, dan jalan Babatan Pantai Utara yang merupakan koridor pengembangan untuk fasilitas perdagangan dan jasa. Dari ketiga lokasi site yang diusulkan, akan diambil perbandingan mengenai pencapaian letak lokasi, aspek tata kota / daerah peruntukan, penyediaan tanah, aktifitas penunjang, jaringan infrastruktur, dan arus lalu lintas. Penilaian dalam penetapan lokasi untuk obyek perancangan ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Gambar 3.4 Lokasi Site III Jl. Babatan Pantai Utara Sumber : Google Earth, 2012


(64)

Tabel 3.1 Penilaian terhadap beberapa kriteria untuk penentuan lokasi tapak

Tabel 3.1. Pertimbangan Pemilihan Lokasi Sumber : Analisa Penulis (2012)

No Kriteria Pilihan Jl. Kenjeran Jl. Tempurejo

Jl. Babatan Pantai Utara

1 Pencapaian lokasi Lokasi

mudah dicapai karena berada pada jalan arteri sekunder

3 Lokasi mudah dicapai namun kondisi jalan yang tidak terlalu lebar

1 Lokasi mudah dicapai karena berada pada jalan arteri sekunder 3

2 Kesesuaian Peruntukan Lahan

Berada pada kawasan perdagangan dan jasa

3 Berada pada kawasan pemukiman

2 Berada pada kawasan perdagangan dan jasa

3

3 Kecukupan luas lahan Ukuran lahan

cukup untuk proyek

3 Lahan

terlalu luas untuk proyek

2 Lahan tidak cukup untuk proyek

1

4 Aktifitas Penunjang Berdekatan

dengan sirkuit kenpark

3 Tidak

terdapat aktifitas penunjang

1 Berdekatan dengan Auto 2000

2

5 Jaringan infrastruktur Tersedia PJU, gardu listrik, PDAM, dll

3 Tersedia PJU, gardu listrik, PDAM, dll

3 Tersedia PJU, gardu listrik, PDAM, dll

3

6 Kondisi Arus lalu lintas Cukup padat dengan kondisi jalan yang cukup lebar

2 Tidak

begitu padat dan tidak dilewati kendaraan besar

1 Cukup padat dengan kondisi jalan yang cukup lebar

2


(65)

Berdasarkan hasil perbandingan lokasi tersebut di atas, maka lokasi yang ditetapkan yaitu berada di kawasan Surabaya Timur yaitu berada di Jl. Kenjeran, mempunyai nilai yang tertinggi dari nilai perbandingan lokasi tersebut memiliki nilai yang terbesar ( 17 ).

3.3. Kondisi Fisik lokasi

Lokasi Workshop Mobil Modifikasi terletak di Jl. Kenjeran, Surabaya Timur, Untuk kawasan Kenjeran yang menjadi lokasi Workshop Mobil Modifikasi Konstruksi Bangunan di Surabaya memiliki fisik :

 Batas Wilayah

Sebelah Utara : Jl. Kenjeran

Sebelah Selatan : Jl. Babatan Pantai IV Sebelah Barat : Jl. Babatan Pantai I Sebelah Timur : Jl. Tempurejo

Gambar 3.5 Lokasi site Jl.Kenjeran, Surabaya Timur Sumber: www.googleearth.com , 2012

130

113

62

60,94 60


(66)

 Kedudukan administrasi

Propinsi : Jawa Timur

Kotamadya : Surabaya

Wilayah : Surabaya Timur

Kelurahan : Kalijudan Kecamatan : Mulyorejo

U

LOKASI SITE

Gambar 3.6 Peta Garis Lokasi Tapak Sumber : Pemkot, Dinas Tata Kota Surabaya 2012


(67)

3.1.2 Existing Site

Kondisi fisik lokasi perancangan terletak di kawasan Surabaya Timur, tepatnya di Jalan Kenjeran, Surabaya Timur. Site merupakan lahan kosong yang memiliki luas ± 9.873 m2. Di sekitar lokasi tidak terdapat bangunan yang perlu dilindungi atau bangunan cagar budaya kecuali Jembatan Suramadu.

a. Terdapat banyak vegetasi pohon yang ada di dalam site yaitu tanaman yang berupa semak belukar, rerumputan liar dan tambak.

b. Dekat dengan fasilitas umum pom bensin, pos polisi, gardu listrik, dll. c. Dekat dengan permukiman warga kenjeran.

d. Dekat dengan Masjid Baitulrahman yang berada pada pojok site. e. Lahan berupa hamparan tanah yang kosong dan tidak terurus.

Gambar 3.7 Lokasi site Jalan Kenjeran Sumber: Pemkot, Dinas Tata Kota Surabaya 2012

130

113

62

60,94 60


(68)

3.3.2. Aksesibilitas

Akses menuju site dapat dicapai dengan bermacam kendaraan. Jalan Kenjeran yang berada di depan site merupakan jalan arteri sekunder dengan panjang ± 4,72 km dan merupakan jalan aspal dengan kondisi sedang. Jenis kendaraan yang melalui site cukup beragam, mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, kendaraan berat dan dengan arah sirkulasi dua arah.

Letak lokasi yang berada di jalan Kenjeran, Surabaya Timur terpilih memiliki aksebilitas yang baik karena ditunjang dari pencapaian ke dalam site untuk membantu dari segi kemudahan pencapaian ke lokasi site. Adapun akses pencapaian dari dalam kota menuju lokasi site dapat dilalui antara lain :

- Alternatif pertama, melalui :

Jl Raya Kertajaya Indah ► Jl. ITS Raya ► Jl. Mulyo Sari Raya ► Jl. Tempu Rejo ► Jl. Kenjeran.

- Alternatif kedua, melalui :

Jl. Raya Kertajaya Indah ► Jl. Dharma Husada Indah Timur ► Jl. Dharma Husada Utara ► Jl. Mulyo Rejo Utara ► Jl. Kenjeran.

Gambar 3.8 Jenis kendaraan yang melewati site

( sumber : pengamatan lapangan , 2012)

Gambar 3.9 Lokasi Site Lahan Kosong ( sumber : pengamatan lapangan , 2012)


(69)

Keterangan gambar di bawah ini :

: Jalan alternatif pertama dari jalan Kertajaya Indah ke jalan Kenjeran : Jalan alternatif kedua dari jalan Kertajaya Indah ke jalan Kenjeran.

3.3.3 Potensi Lingkungan Sekitar

Potensi lingkungan sekitar disini tidak hanya dalam lingkup mikro lokasi saja. Namun mencakup hal yang lebih luas (misal : dalam radius ratusan meter atau bahkan kilometer). Lokasi site di jalan Kenjeran pada kawasan Surabaya bagian Timur ini memiliki beberapa potensi lingkungan di sekitarnya yang mendukung obyek perancangan nantinya, diantaranya :

Lokasi

Gambar 3.10 Akses pencapaian lokasi site ( sumber : Pemkot, Dinas Tata Kota Surabaya 2012)


(1)

Terdapat 3 pembagian sirkulasi pada rancangan ini, berfungsi untuk membedakan antara pengunjung dan pengelola, yaitu :

o Sirkulasi pengunjung ditunjukan pada garis warna merah, sirkulasi tersebut diarahkan pada entrence bangunan dan area parkir khusus pengunjung.

o Sirkulasi pengelola ditunjukan pada garis warna biru, sirkulasi tersebut diarahkan pada parkir khusus pengelola yang dirancang berdekatan dengan pintu masuk kantor pengelola yang berada pada lantai 2.

o Untuk sirkulasi jalur loading dock ditunjukan pada garis warna ungu

6.6 Aplikasi Orientasi Bangunan

Orientasi bangunan Workshop Mobil Modifikasi di Surabaya menghadap ke arah utara yaitu di jalan Kenjeran. Pada bagian depan bangunan menggunakan penonjolan dan diberikan ACP (Alumunium Composite Panel) dan terdapat sun shedding. Untuk sirkulasi mobil pengunjung melalui drop off kemudian parkir dan masuk pada ruang pamer mobil modifikasi.

View dari Utara

Gambar 6.8 Aplikasi Orientasi Bangunan Sumber : Analisa Penulis (2013) View dari Barat

IN

OUT

IN


(2)

6.7 Aplikasi Ruang Luar

Ruang luar yang ada difungsikan sebagai lahan parkir dan vegetasi yang mengelilingi site. Vegetasi selain difungsikan untuk penghijauan juga berfungsi sebagai peredam sumber suara yang dihasilkan dari mobil dan sebagai penetralisir bau dari dalam bengkel.

.

Untuk lahan parkir mobil dan motor diletakkan terpisah, selain itu area parkir pengunjung dan pengelola juga dibedakan. Ruang luar pada ruang pamer terdapat selasar yang berfungsi sebagai ruang penerima untuk menunjukkan letak/arah pintu masuk yang menuju ke ruang pamer.

6.8 Aplikasi Struktur dan Material

Workshop mobil modifikasi menggunakan sistem struktur baja dan diekspose dengan bahan beton bertulang menggunakan sistem grid untuk modul sistem struktur kolom dan balok. Untuk atap pada workshop menggunakan sistem struktur trusses. Menggunakan material yang dapat meredam suara dan tahan bakar yaitu menggunakan glass wall dan dinding bata ringan.

Trusses

Gambar 6.9 Aplikasi Ruang Luar Sumber : Analisa Penulis (2013)


(3)

Sistem struktur pada ruang pamer menggunakan sistem struktur rangka rib yaitu struktur dengan mengikuti bentuk dasar dari ruang pamer yaitu sebuah lingkaran dan menggunakan bahan beton bertulang.

6.9 Aplikasi Ruang Dalam

Ruang dalam / interior Workshop Mobil Modifikasi menggunakan dinding berwarna biru tua menyesuaikan dengan karakter workshop yang kotor. Untuk plafond menggunakan permainan tinggi rendah untuk mendapatkan cahaya alami. Untuk lantai pada workshop dibuat lebih gelap agar tidak mudah kotor.

Gambar 6.10 Potongan A-A Sumber : Analisa Penulis, 2013

Rangka Rib

Gambar 6.11 Denah Lantai I Sumber : Analisa Penulis, 2013

Ruang Pamer Mobil Modifikasi Workshop Mobil


(4)

Untuk ruang dalam pada ruang pamer terdapat pilar-pilar yang mengelilingi ruangan dan juga terdapat void yang cukup besar hal ini bertujuan untuk memberikan kesan ruang dalam yang cukup besar.

Ruang dalam Workshop mobil modifikasi cutting sticker menggunakan warna dasar putih dan pada bagian dinding diberi gambar-gambar seperti cutting

sticker dan pada bagian atap dibuat sedikit bukan agar udara dapat masuk.

Sedangkan pada Workshop mobil modifikasi Body Kit pada bagian dinding dibuat agak elap dengan menggunakan warna biru tua karena ruangan tersebut mudah kotor. Pada bagian atap diperlihatkan struktur rangka atapnya supaya kesan

hi-technya dapat terasa.

Gambar 6.13 Aplikasi Ruang Dalam Workshop Sumber : Analisa Penulis, 2013

Workshop Mobil

Modifikasi Cutting Sticker

Workshop Mobil Modifikasi Body Kit


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Antoniades, Anthony C. 1990, “Poetic of Architecture Theory Of Design”, New York, Van Nostrad Reinhold.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, 2005 – 2011, “Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Kota Surabaya”, Pemerintah Kotamadya Surabaya. Ching,F.D.K. 1997,”Grafik Arsitektur”, Edisi ke-3, Erlangga, Jakarta.

Ching,F.D.K. 2000, “Arsitektur Bentuk”, Ruang dan Tatanan, Edisi kedua, Erlangga, Jakarta.

Hariyanto, Arif, 2012, “Jawa Pos”,Surabaya Motor Show, Surabaya.

Neufert, Ernest. 1996, “Neufert Architect Data”, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Neufert, Ernest. 2002, “Neufert Architect Data”, Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Pemerintah Kota Surabaya Dinas Tata Kota, 2011, Peta Garis Surabaya Timur. W.J.S Poerwadaminta, 1988, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”,Departemen

Pendidikan Nasional.

Moeliono, Anton, 2 Maret 2012, “http///www.sportku.com”, Otomotif mobil modifikasi.

Rahardi, R. Kunjana, 12 Januari 2012, “http///www.AristechAcrylics.com”, Ide bentuk tampilan bangunan.

Sudaryanto, 8 Februari 2012, “http///www.modifikasiplus.com”, Aliran mobil modifikasi.

Purwo, Bambang Kaswanti, 05 Februari 2013,

“http://www.lakesideaudio.com/index.phpoption.com_content&taskview5&I temid7”, Aktifitas ruang pamer mobil modifikasi.


(6)

PENUTUP

Dengan berakhirnya penyusunan Laporan Tugas Akhir yang harus ditempuh di Jurusan Teknik Arsitektur, sebagai penyusun berharap agar Laporan Tugas Akhir ini untuk dilanjutkan pada tahap berikutnya.

Keterbatasan waktu dan data-data yang penyusun terima di dalam proses penyusunan Tugas Akhir, maka mohon segala kritik dan saran dari bapak dan ibu selaku pembimbing akan sangat diharapkan demi tercapainya suatu hasil yang baik di dalam pengerjaan Laporan Tugas Akhir ini, sehingga dapat melangkah ke tahap berikutnya yaitu proses penyusunan Tugas Akhir.

Demikian pengajuan Laporan Tugas Akhir ini apabila terdapat kata-kata maupun penggunaan bahasa yang kurang tepat dan berkenan selaku

penyusun mohon ma‟af yang sebesar-besarnya sekian terima kasih.