Analisa Aksebilitas Analisa Iklim

58

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

4.1 Analisa Site

Analisa site mempunyai peranan yang cukup besar di dalam perencanan maupun dalam perancangan, dimana di sini di dalam penganalisaan fisik site di sini dapat digunakan sebagai penentuan zonning, perletakan pintu masuk, arah hadap bangunan, maupun tampilan bangunan.

4.1.1 Analisa Aksebilitas

Merupakan penganalisaan terhadap akses –akses yang berada disekitar lokasi perancangan. Dimana penganalisaan tersebut untuk mengetahui jenis jalan maupun tingkat kepadatan jenis jalan yang ada sebagai acuan didalam menentukan letak pintu masuk kedalam site. Di lokasi site perancangan,pada sisi utara site merupakan jalan arteri sekunder yaitu Jalan Kenjeran dengan dua arah dengan tingkat kepadatan yang cukup macet dengan kondisi jalan sudah beraspal. Pada sisi timur site adalah jalan Tempurejo dengan kondisi jalan beraspal yang merupakan jalan lokal sekunder yang menjadi akses sirkulasi kendaran pada jalan Kenjeran. Sedangkan pada sisi barat site, merupakan jalan dengan jalur satu arah yang juga merupakan jalan lokal sekunder yang menghubungkan jalan Kenjeran dengan Jalan Kenjeran Indah. Maka dari pertimbangan diatas, perletakkan pintu masuk kedalam site terletak sebelah Utara dengan pertimbangan akses kendaraan yang ringan dan mudah dijangkau. Sedangkan pada pintu keluar terlatek disisi Selatan, dan Barat yang dimaksudkan agar mempermudah pengunjung. Gambar 4.1 berikut ini menggambarkan kebesaran tapak diantara jalur jalan yang ada : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 59

4.1.2. Analisa Iklim

Merupakan penganalisaan terhadap kondisi iklim yang berada dilokasi perancangan. Dimana dalam penganalisaan tersebut untuk mengetahui arah gerak matahari, angin, curah hujan sebagai pertimbangan di dalam merancang obyek perancangan. Dalam penganalisaan iklim ini ada beberapa bahasan terkait dengan obyek perancangan, diantaranya : Pada gambar 4.2 di atas menunjukkan arah matahari dari timur ke barat sehingga membutuhkan penyelesaian agar bangunan tidak mendapatkan radiasi matahari secara berlebihan. Karena tapak menghadap ke arah utara dibutuhkan Gambar 4.2 Penyinaran matahari Sumber : Analisis penulis, 2012 OUT Gambar 4.1 Analisa Main Entrance Sumber : Analisis penulis, 2012 U IN OUT U IN OUT OUT LOKASI SITE Jl. Kenjeran Jl. Tempu Rejo Jl. Babatan Pantai Utara Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 60 solusi untuk penyelesain tapak dari radiasi matahari agar bangunan dapat berfungsi secara optimal. Untuk penyelesain bangunan terhadap radiasi matahari adalah dengan membuat sebuah pemecahan solusi terhadap radiasi cahaya matahari dengan orientasi bukaan pada jendela yang dimaksimalkan ke arah timur dan barat, agar ruang dalam tidak menerima radiasi panas yang berlebihan, maka diperlukan penyelesaian desain berupa alat pembayangan buatan pada bangunan sehingga meminimalkan radiasi matahari.  Maksimalkan bukaan – bukaan yang menghadap arah Timur-Uatara. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan pemanfaatan terang langit sebagai pencahayaan alami pada obyek perancangan. Sehingga meminimalkan pemakaian tenaga lampu listrik dalam ruangan untuk penghematan pemakaiannya.  Angin dapat dibedakan menjadi dua yaitu angin musim dan angin lokal. Pergerakan angin musim yaitu bergerak dari arah Tenggara ke Barat Daya pada musim panas dan dari arah Barat Daya ke Tenggara pada musim hujan. Maka untuk dapat memaksimalkan penghawaan alami, bukaan serta orientasi dari obyek perancangan sebaiknya mengahadap arah Barat Daya atau Tenggara. Sedangkan untuk angin lokal adalah angin diperngaruhi kepadatan bangunan sekitarnya. Gambar 4.3 Analisa pergerakan angin sumber : Analisis penulis, 2012 U Lokasi Site Pemukiman Pemukiman Pemukiman Pemukiman : Angin Lokal : Angin Musim Keterangan : : Wind Break Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 61  Untuk mengurangi kecepatan angin yang terlalu tinggi, maka diperlukan sebuah penghambat angin wind break . Wind break disini berupa pohon –pohon yang dapat mengurangi kecepatan angin.

4.1.3. Analisa lingkungan sekitar