Faktor Psikologis atau Kejiwaan.

2 Pendidikan Formal, adalah pendidikan di sekolah yang teratur, sistematis, mempunyai jenjang, dan tinggi dalam waktu-waktu tertentu yang berlangsung dari Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi. 3 Pendidikan Non Formal, adalah suatu bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib, teratur dan terencana tetapi kegiatannya diluar kegiatan persekolahan. Sedangkan Westy Soemarto memberikan batasan bahwa pendidikan adalah proses pengalaman yang memberikan kesejahteraan pribadi, baik lahiriah maupun batiniah Westy Soemarto, 1984:211. Dari batasan-batasan dan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui pendidikan seseorang akan memperoleh pengalaman, mampu mengembangkan kepribadian dan lebih terbuka dalam menerima nilai- nilai dan hal-hal yang baru yang semua itu akhirnya akan memberikan kesejahteraan pada orang itu sendiri. Dengan pendidikan yang cukup seseorang akan mudah mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan memperoleh pendapatan yang sesuai pula. Dengan pendidikan orang akan lebih terbuka menerima nilai- nilai baru dan mempunyai pandangan kehidupan yang lebih luas, sehingga mempermudah bagi orang itu sendiri untuk menyesuaikan diri dalam masya rakat dimana mereka berada.

B. Faktor Psikologis atau Kejiwaan.

Banyak faktor yang mempengaruhi setiap siswai dalam penentuan pemilihan pendidikan, faktor- faktor tersebut adalah : 1 Motivasi Setiap kegiatan yang dilakukan seseorang didorong oleh suatu kekuatan dari dalam diri seseorang tersebut. Kekuatan pendorong inilah yang biasa disebut motivasi. Oleh karena itu dapat diketahui bahwa sebenarnya perilaku dan minat siswasiswi dapat dimulai dari suatu motivasi yang merupakan dorongan kebutuhan dan keinginan siswasiswi yang diarahkan pada tujuan memperoleh kepuasan. Motivasi adalah keadaan psikologis dan fisiologis dalam pribadi seseorang yang mendorong siswai untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan. Menurut MC. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya” Feeling “ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan MC. Donald dalam Sardiman AM, 1986:73. Sedangkan menurut WS. Winkel, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan tertentu WS. Winkel, 1987:93. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu. Jadi motivasi itu tidak dapat dirangsang oleh faktor- faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar MC. Donald dalam Sardiman AM., 1986:75. 2 Persepsi Persepsi adalah proses bagimana seseorang individu memilih, mengorganisasik an dan menginterpresentasikan masukan- masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang memiliki arti. Pandangan tidak hanya bergantung pada stimulus yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut. 3 Pembelajaran Belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku individu yang berasal dari pengalaman. Perubahan minat dan perilaku tidak bersifat tetap atau permanen melainkan bersifat fleksibel. Hasil belajar ini memberikan tanggapan tertentu yang cocok dengan rangsangan-rangsangan dan mempunyai tujuan tertentu. Perilaku yang dipelajari tidak hanya menyangkut perilaku yang tampak tetapi harus menyangkut sikap, emosi, kepribadian, kriteria penilaian, dan banyak faktor lainnya yang mungkin tidak ditunjukkan dengan kegiatan yang tampak. 4 Sikap dan Keyakinan Melalui bertindak dan belajar, orang mendapat kepercayaan dan sikap yang akan mempengaruhi perilaku pembelian. Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu obyek atau gagasan. Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sikap dan kepercayaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI merupakan daya yang kuat dan langsung mempengaruhi persepsi serta perilaku pemilihan seseorang Kotler, 1997:170-175. 5 Minat Menurut Mapiare 1982 : 82, minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran perasaan, harapan, pendirian, prasangka atau kecenderungan yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Ini berarti selain perasaan senang, orang yang berminat terhadap sesuatu objek juga mempunyai harapan-harapan untuk memperoleh manfaat dari objek tersebut. Informasi- informasi yang terkumpul akan dipahami dan dihayati yang akhirnya dia dapat memberikan penilaian yang baik dan buruk. Bila baik dia akan selalu memperhatikan, mendekati dan melakukan penyesuaian. Menurut Winkel 1983 : 30-31, minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Mengenai munculnya minat, Winkel., Memberikan urut-urutan untuk mencapai minat sebagai berikut : Perasaan : Aktivitas psikis yang didalamnya menghayati nilai- nilai suatu objek. Sikap : Kecenderungan dalam subyek menerima atau menolak suatu objek yang berharga atau baik atau tidak berharga atau tidak baik. Dalam sikap terhadap aspek afektif dan aspek kognitif. Minat : Kecenderungan yang agak menetap dalam diri, subyek merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung di dalamnya. Perasaan senang atau rasa puas, gembira, simpati dan sebagainya, akan menimbulkan minat yang diperkuat lagi dengan sikap positif.

C. Proses Pengambilan Keputusan