Minat : Kecenderungan yang agak menetap dalam diri, subyek
merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung di dalamnya. Perasaan senang atau
rasa puas, gembira, simpati dan sebagainya, akan menimbulkan minat yang diperkuat lagi dengan sikap
positif.
C. Proses Pengambilan Keputusan
a. Pengenalan Masalah
Proses ini dimulai ketika kebutuhan menimbulkan ketegangan dalam diri seseorang. Kebutuhan yang ada berasal dari dalam maupun dari luar.
Kebutuhan yang berasal dari dalam atau internal, misalnya : Ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, memperoleh gelar sarjana, sedangkan kebutuhan
yang berasal dari luar atau eksternal, misalnya : Pemilihan perguruan tinggi karena adanya pengaruh dari iklan yang dilihat.
b. Pencarian Informasi
Informasi sangat penting bagi konsumen khususnya siswasiswi yang akan mengambil keputusan didalam penyelesaian masalah. Siswasiswi dapat
memperoleh informasi dari banyak sumber. Sumber informasi konsumen menurut Kotler 1997:171 dapat diperoleh melalui :
1 Sumber pribadi, misalnya : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
2 Sumber komersial, misalnya : iklan, tenaga penjual, pedagang,
kemasan produk, dan pameran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 Sumber publik, misalnya : media massa, organisasi pelindung
konsumen. 4
Sumber eksperimen, misalnya : penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.
c. Evaluasi Alternatif
Konsumen siswasiswi harus melakukan evaluasi sebagai persiapan untuk mengadakan pemilihan pembelian. Kriteria yang dipakai konsumen
mencakup pengalaman masa lalu dan sikap terhadap berbagai perguruan tinggi. Konsumen dapat menggunakan pendapat anggota keluarga dan
kelompok acuan lain sebagai tuntunan dalam melakukan evaluasi. d.
Keputusan Pemilihan Setelah mencari dan mengevaluasi berbagai alternatif, konsumen akan
menentukan alternatif pilihannya yaitu memutuskan untuk masuk atau tidak masuk ke perguruan tinggi.
D. Status Sosial Ekonomi
Status adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok. Status sosial ekonomi merupakan kombinasi dari status sosial dan status ekonomi
yang dimiliki seseorang dalam suatu kelompok. Soerjono Sukanto mengatakan bahwa status sosial adalah tempat secara umum di dalam
masyarakat, sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestise, dan hak- hak serta kewajiban-kewajibannya Soerjono
Sukanto, 1990:263. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mengenai status sosial ekonomi, Keeves mengatakan bahwa status sosial ekonomi mencakup unsur pendidikan, pekerjaan, jabatan, penghasilan,
pemilikan barang berharga yang dimiliki oleh seseorang di dalam suatu masyarakat atau kelompok Keeves, 1972:67.
Pernyataan di atas didukung oleh Hopkins yang mengatakan bahwa status sosial ekonomi dirumuskan sebagai kombinasi dari status sosial dan ekonomi
dimana di dalamnya mencakup tingkat pendidikan, pekerjaan, jabatan dan tempat tinggal. Kedudukan seseorang di masyarakat banyak ditentukan oleh
yang di miliki, yang dipandang penting oleh masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan, jabatan, dan pekerjaan seseorang maka semakin tinggi
pula statusnya di masyarakat. Semakin tinggi pendapatan yang dimiliki, dan cenderung memiliki banyak barang berharga, maka mereka akan ditempatkan
paada posisi yang paling tinggi di masyarakat. Dengan uraian di atas maka dapat kita simpulkan bahwa status sosial ekonomi merupakan kedudukan
seseorang dipandang dari sudut sosial dan ekonomi Hopkins, 1985:59. Kedudukan seseorang dalam masyarakat akan mempengaruhi kegiatan
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan bisa juga kedudukan sosial ekonomi akan mempengaruhi seseorang dalam menuntut ilmu dan
mempersiapkan serta melihat masa depannya. Tentang hal ini Johnson berpendapat bahwa : Kegiataan individu, apakah itu diarahkan untuk sekedar
mempertahankan hidup biologisnya atau memenuhi berbagai kebutuhan manusia yang lain- lain dibatasi oleh kedudukan siosial ekonomi tertentu yang
kebetulan dimiliki dalam lingkungan sosial dan material ini. Juga cara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
individu melihat dunia dikondisikan oleh kedudukan tertentu dalam lingkungan sosial dan materialnya Johnson, DD., 1986:131.
Adanya perbedaan status dalam masyarakat akan memberikan kesempatan atau fasilitas hidup yang berbeda bagi masyarakat, seperti keselamatan hidup,
harta benda, standar hidup, kebebasan dan tingkah laku. Di samping itu juga akan memberikan perbedaan dalam memperoleh kesempatan-kesempatan
dalam menjalani jenis pendidikan. Hal tersebut di atas diartikan bahwa keluarga yang mendapat fasilitas lebih
banyak akan berpeluang mengenyam pendidikan yang lebih tinggi pula. Tingkat pendid ikan seseorang dapat dilihat dari jenjang pendidikan yang
pernah dialaminya atau lamanya pendidikan. Pada umumnya tingkat pendidikan menentukan jenis pekerjaan atau jabatan. Hal ini sejalan dengan
pendapat Miffen bahwa semakin tinggi pendidikan akan berpeluang yang lebih besar untuk mendapat pekerjaan yang statusnya lebih tinggi dan
berakibat pada tingkat penghasilan yang tinggi pula Miffen FJ dan Miffen S.C. 1986:54.
Sementara itu Ridwan Said seperti dikutip Mulyanto S, menyatakan bahwa kebutuhan hidup manusia erat kaitannya dengan kebutuhan jasmani dan rohani
manusia itu sendiri. Kebutuhan manusia dapat diperinci menjadi : nutrisi, pakaian, perumahan, kesehatan, pendidikan, partisipasi, air dan sanitasi
Mulyanto Sumaadi, 1982 : 76. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut keadaan ekonomi keluarga akan memegang peranan yang sangat penting.
Keadaan keluarga juga akan berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan siswai. Ini dapat diartikan bahwa sikap, cita-cita, minat, motivasi
siswai terhadap suatu obyek akan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi orang tuanya, seperti dikemukakan Gerungan bahwa : “ Dengan kondisi ekonomi
keluarga yang cukup, ia akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam- macam kecakapan yang tidak dapat ia
kembangkan apabila tidak ada alat-alatnya.” Dari pendapat di atas dapat diartikan bahwa siswai yang berasal dari
keluarga yang ekonominya cukup, mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan kemampuan dibandingkan anak yang berasal dari
keluarga yang ekonominya rendah. Tiap-tiap orang atau keluarga akan mempunyai unsur- unsur yang
tergantung dalam konsep status sosial ekonomi. Sedikit banyak unsur yang dimiliki, baik secara kualitas maupun kuantitas akan menunjukkan tinggi
rendahnya status ekonomi yang dimilikinya.
E. Jenis Pekerjaan