15
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Kondisi Umum Wisata Agro PTPN VIII Rancabali 5.1.1. Sejarah Perkembangan Wisata Agro PTPN VIII Rancabali
PTPN VIII merupakan perusahaan perkebunan milik negara di daerah Jawa Barat dan Banten yang awal mulanya berasal dari perkebunan milik pemerintahan Belanda yang
didirikan oleh H.I. Lmiijleimen dan Van Keichein Neidherlaind Lambau Maachficat pada tahun 1870. Selanjutnya berubah menjadi perkebunan spranta Sinumbra dan Rancasuni milik
pemerintah RI. Pada tanggal 2 Mei dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik teh Rancabali oleh H.O. Afriwinata dan A.R. Yusuf Argadipraja yang merupakan direksi PT
Perkebunan XII. Pada tahun 1975 didirikan perkebunan Rancabali sebagai penggabungan dari sebagian areal pemekaran kebun Sinumbra dan Rancasuni.
Pada tanggal 11 Maret 1976 pabrik teh Rancabali mulai beroperasi. Pada tahun 1994 PT Perkebunan XII berubah menjadi PT Perkebunan Group Jawa Barat, namun pada tahun
1996 hingga kini PT Perkebunan Group Jawa Barat berubah menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun Rancabali-Sperata.
Pada tahun 1968-1969 mulai dibangun penginapan berupa villa Kidang Kencana dan villa Ciung Wanara di Rancabali yang dikenal sebagai kawasan Prana Tirta yang pada awal
mulanya dipergunakan sebagai peristirahatan para tamu PTPN VIII. Seiring dengan banyaknya permintaan untuk menyewa villa Prana Tirta maka pada tahun 1994 mulai
dibukalah penginapan Rancabali untuk masyarakat umum yang dibarengi dengan empat buah cottage Tumaritis.
Pada tanggal 9 April pihak PTPN VIII memisahkan unit bisnis perkebunan dengan unit bisnis wisata agro. Pemisahan ini bertujuan supaya unit perkebunan lebih berkonsentrasi
pada budidaya perkebunan dan unit agrowisata berkonsentrasi untuk memaksimalkan perolehan laba yang diterima dari agrowisata. Unit agrowisata PTPN VIII mengelola
16 beberapa wisata agro yang tersebar di Provinsi Jawa Barat di antaranya Malabar
Pengalengan, Gunung Mas Puncak Bogor, Sukawana Parongpong Kab. Bandung Barat, Ciater Kabupaten Subang, Goalpara Sukabumi, Pasir Badak Sukabumi dan Rancabali
Pengalengan Kabupaten Bandung. Pada tanggal 30 Desember 2009, pengelola agrowisata PTPN VIII Rancabali
melakukan kerjasama dengan Balai Konservasi Sumberdaya Alam BKSDA dalam pengelolaan Situ Patenggang. Sejalan dengan meningkatnya peminat wisata agro PTPN VIII
Rancabali dan potensi yang belum dikembangkan di sekitar Prana Tirta dan cottage Tumaritis, maka pada tahun 2010 dibangun lima unit rumah kelapa Pandawa dan tiga unit
rumah kayu Pringgondani. Pada awal tahun 2011 pihak pengelola mengembangkan wisata ilmiah di sekitara pabrik, Kawah Rengganis dan Situ Lembang.
5.1.2. Potensi Sumberdaya Alam Kawasan Wisata Agro PTPN VIII Rancabali
Wisata agro PTPN VIII Rancabali berada di kawasan perkebunan teh PTPN VIII Rancabali afdeling Rancabali I, afdeling Rancabali II dan afdeling Rancabali III, Kecamatan
Rancabali, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Kawasan wisata Rancabali dikemas sederhana yang jauh dari kemewahan seperti di hotel pada umumnya. Pengelola sengaja tidak
membangun restoran bagi pengunjung, hal tersebut bertujuan agar tidak mematikan usaha masyarakat sekitar yang berjualan makanan sehingga dapat memberikan penghasilan bagi
masyarakat secara tidak langsung dengan membiarkan pengunjung membeli makanan kepada para penjual di sekitar wisata agro, selain itu pengunjung bisa berinteraksi secara langsung
dengan masyarakat sekitar. Kawasan wisata agro PTPN VIII Rancabali memiliki berbagai tempat tujuan wisata,
di antaranya 1 wisata alam, 2 wisata rekreasi dan 3 wisata ilmiah. 1.
Wisata Alam Beberapa wisata alam yang kini dikelola oleh PTPN VIII Rancabali adalah Situ