64 Dalam kaitannya dengan pemanfaatan jamban, diharapkan bahwa seseorang yang
berpendidikan tinggi akan semakin besar kemungkinannya ia memanfaatkan jamban. Hasil penelitian Sutomo,S, dkk 1983 diperoleh hasil bahwa pendidikan mempunyai
hubungan yang bermakna dengan penggunaan jamban.
5.1.3. Pekerjaan
Hasil penelitian menunjukan bahwa pekerjaan yang paling banyak di desa Aritonang adalah petani yaitu 50 KK 90,9. Hal ini sebanding dengan jenis
pekerjaan di Indonesia yaitu petani yang mencapai 90 BPS 2011. Tempat kerja seseorang menentukan lama seseorang berintraksi dengan
lingkungan. Seorang petani akan bekerja dan menghabiskan waktu yang lebih lama di lingkungan luar bagunan dan kondisinya jauh dari keramaian yakni di ladang maupun
di sawah disbanding daengan pedagang atau pegawai negeri sipil. Orang yang bebas dari keramaian akan lebih bebas melaksanakan aktivitasnya secara bebas. Dalam
kaitannya dengan pemanfaatan jamban yaitu ada kemungkinan kondisi kerja berhubungan dengan pemanfaatan jamban Widyastuti, 2005.
5.2. Hubungan Jenis Kelamin Terhadap Partisipasi Pengadaan Jamban
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan persentasi responden yang berjenis kelamin laki laki dengan tindakan baik lebih rendah daripada responden yang berjenis
kelamin perempuan dengan tindakan kurang. Hasil uji chi square dengan α = 0,05
menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak berhubungan dengan partisipasi pengadaan jamban keluarga dengan p = 0,817.
Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widaryoto 2002 yang menemukan adanya hubungan antara jenis kelamin dengan penggunaan jamban
Universitas Sumatera Utara
65 di Provinsi Bali dan penelitian Kiyu, A dan Hardin 1993 menemukan bahwa 90
perempuan selalu menggunakan jamban.
5.3. Hubungan Pendidikan Terhadap Partisipasi Pengadaan Jamban
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan persentasi responden yang berpendidikan SD, SMP, dan SMA dengan tindakan baik lebih rendah daripada
responden yang berpendidikan SD, SMP, dan SMA dengan tindakan kurang. Tingkat pendidikan memengaruhi kemampuan seseorang untuk memahami dan melakukan
tindakanketerampilan apa yang diajarkan atau dilatih. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin baik dalam pemahaman, kemampuan, keterampilan,
dan ketelitian. Hasil uji chi square
dengan α = 0,05 menunjukkan bahwa jenis pendidikan tidak berhubungan dengan Partisipasi pengadaan jamban keluarga dengan p =
0,829 . Berdasarkan hasil uji ini pendidikan tidak berhubungan partisipasi pengadaan jamban keluarga hal ini mendukung penelitian dari Elisabet Tarigan 2007 yang
menyatakan tidak ada hubungan antara pendidikan dengan pemanfaatan jamban. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widaryoto 2002
yang menyatakan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang diharapkan lebih terbuka dengan perubahan. Dalam kaitannya dengan pemanfaatan jamban,
diharapkan bahwa seseorang yang berpendidikan tinggi akan semakin besar kemungkinannya ia memanfaatkan jamban. hasil penelitian Sutomo, S, dkk 1983
diperoleh hasil bahwa pendidikan mempunyai hubungan yang bermakna dengan penggunaan jamban.
Universitas Sumatera Utara
66 Pendidikan yang dijalani seseorang memiliki pengaruh pada peningkatan
kemampuan berfikir, dimana seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan dapat mengambil keputusan yang lebih rasional, umumnya terbuka untuk menerima
perubahan atau hal baru dibandingkan dengan individu yang berpendidikan lebih rendah.
Menurut Nursalam 2008 dengan pendidikan yang tinggi maka seseorang akan mudah untuk menerima informasi baik dari orang lain maupun dari media
informasi lainnya, sebaliknya tingkat pendidikan yang rendah akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan. Jadi,
dengan pendidikan seseorang dapat mengembangkan sikap positif yang ada di dalam dirinya melalui proses pembelajaran.
5.4. Hubungan Pekerjaan Terhadap Partisipasi Pengadaan Jamban