66 Pendidikan yang dijalani seseorang memiliki pengaruh pada peningkatan
kemampuan berfikir, dimana seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan dapat mengambil keputusan yang lebih rasional, umumnya terbuka untuk menerima
perubahan atau hal baru dibandingkan dengan individu yang berpendidikan lebih rendah.
Menurut Nursalam 2008 dengan pendidikan yang tinggi maka seseorang akan mudah untuk menerima informasi baik dari orang lain maupun dari media
informasi lainnya, sebaliknya tingkat pendidikan yang rendah akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan. Jadi,
dengan pendidikan seseorang dapat mengembangkan sikap positif yang ada di dalam dirinya melalui proses pembelajaran.
5.4. Hubungan Pekerjaan Terhadap Partisipasi Pengadaan Jamban
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan persentasi responden yang bekerja sebagai petani dan pedagang dengan tindakan baik lebih rendah daripada responden
yang bekerja sebagai petani dan pedagang dengan tindakan kurang. Hasil uji chi square
dengan α = 0,05 menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak berhubungan dengan tindakan pemanfaatan jamban umum dengan p= 0,265.
berdasarkan hasil uji ini pekerjaan tidak berhubungan dengan pemanfaatan jamban keluarga. Hal ini mendukung penelitian Elisabet tarigan yang menyatakan tidak ada
hubungan antara pekerjaan dengan pemanfaatan jamban.
Universitas Sumatera Utara
67
5.5. Hubungan Pengetahuan Responden Dengan Partisipasi Pengadaan Jamban
Berdasarkan hasil penelitian di Desa Marjandi Tongah Kecamatan Gunung Meriah bahwa kepala keluarga yang mempunyai pengetahuan lebih banyak yang
kurang baik 58,2 dibanding dengan yang berpengetahuan baik 41,8. Hal ini didukung dari jawaban responden tentang pengetahuan dimana kepala keluarga yang
berada di Desa Marjandi Tongah Kecamatan Gunung Meriah lebih banyak mereka ketahui adalah pengertian dari jamban keluarga 61,8, dan yang lebih banyak
mereka tidak ketahui adalah penyakit yang dapat disebarkan oleh kotorantinja disebabkan oleh apa 61,8.
Hasil analisis penelitian dengan menggunakan uji Chi Square dapat diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan pengadaan jamban.
Hal ini sejalan dengan penelitian Arito 2011 Semakin tinggi pengetahuan seseorang mengenai jamban maka semakin baik pula pemanfaatan jamban.
Hal ini sesuai teori Notoadtmodjo, 1997 pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang over
behaviour. Apabila sesuatu tindakan didasari oleh pengetahuan, maka tindakan tersebut akan bersifat langgeng dan sebaliknya. Dalam teori perilaku, pengetahuan
merupakan salah satu tahap dari tiga tahapan yang dapat terjadi pada seseorang untuk menerima atau mengadopsi suatu perilaku baru. Sehubungan dengan pemanfaatan
jamban, maka masyarakat yang berpengetahuan baik tentang jamban dengan hubungannya dengan penyebaran penyakit, dapat diharapkan akan memanfaatkan
jamban.
Universitas Sumatera Utara
68 Menurut penelitian Sumengen 1983, yamg menyatakan bahwa tingkat
pengetahuan mempunyai hubungan yang bermakna dengan penggunaan jamban. Tingkat pengetahuan individu akan sangat berpengaruh terhadap keadaan yang ikut
serta dalam suatu kegiatan dan mempunyai dampak terhadap perilaku, namun bila dianalisis lebih jauh proses terbentuknya suatu kesadaran tidak hanya di pengaruhi
oleh pengetahuan. Pengetahuan saja belum cukup untuk membuat seseorang merubah perilakunya. Perubahan atau adopsi perilaku adalah suatu proses yang kompleks dan
memerlukan waktu yang relatif lama.
5.6 Hubungan Sikap Responden Dengan Partisipasi pengadaan Jamban