Skema rantai Penularan Penyakit oleh Tinja Syarat-syarat Jamban Sehat

10 sis. 2. Penyakit infeksi oleh virus seperti Hepatitis infektiosa 3. Penyakit Enteric atau saluran pencernaan dan kontaminasi zat racun. Kaitan antara pembuangan tinja manusia dengan status kesehatan masyarakat menimbulkan akibat langsung dan tidak langsung. Akibat langsung dapat mengurangi incidence penyakit yang ditularkan karena kontaminasi dengan tinja seperti kolera, disentri, typus dll. Akibat tidak langsung dari pembuangan tinja manusia yang berkaitan dengan komponen sanitasi lingkungan seperti menurunnya kondisi hygiene lingkungan . Oleh karena itu ini akan mempengaruhi pencemaran tinja manusia pada sumber air minum penduduk Kusnoputranto, 1995.

2.6. Skema rantai Penularan Penyakit oleh Tinja

Manusia merupakan sumber penting dari penyakit, penyakit infeksi yang ditularkan oleh tinja merupakan salah satu penyebab penyakit. Gambar.2.1 Gambar rantai penularan penyakit Tangan Sakit Tinja Air Makanan dan Penjamu Lalat Minuman Host Tanah Mati Sumber : Kesehatan Lingkungan,Haryoto Kusnoputanto 1986 Gambar rantai penularan penyakit diatas menunjukkan banyak jalan penyakit mencari sumber baru. Penyakit yang ditularkan tinja manusia bisa menyebebkan kelemahan karena manusia sebagai reservoir dari penyakit yang dapat menurunkan produktifitas kerja. Penyakit yang disebabkan oleh tinja perlu dilakukan tindakan pencegahan agar Universitas Sumatera Utara 11 penyakit menggunakan rintangan sanitasi dan mengisolasi tinja dengan jamban yang saniter. Hambatan sanitasi ini mencegah kontaminasi tinja sebagai sumber infeksi pada air,tangan dan serangga,Soemardji, 1999.

2.7 Syarat-syarat Jamban Sehat

Jamban keluarga sehat adalah jamban yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Tidak mencemari sumber air sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 meter dari sumber air minum. 2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus. 3. Cukup luas dan landaimiring kearah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah disekitarnya. 4. Mudah dibersihkan dan aman penggunaannya. 5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna. 6. Cukup penerangan 7.Lantai kedap air 8. Ventilasi cukup baik 9. Tersedia air dan alat pembersih Depkes RI, 2004. Menurut Arifin dan Abdullah 2010 ada tujuh syarat-syarat jamban sehat yaitu : 1. Tidak mencemari air a. Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahkan agar dasar lubang kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum. Dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah liat atau diplester. b. Jarak lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter. Universitas Sumatera Utara 12 c. Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur. 2. Tidak mencemari tanah permukaan Jamban yang sudah penuh, segera disedot untuk dikuras kotorannya, kemudian kotoran ditimbun di lubang galian. 3. Bebas dari serangga a. Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras setiap minggu. Hal ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk demam berdarah. b. Ruangan jamban harus terang karena bangunan yang gelap dapat menjadi sarang nyamuk. c. Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang bias menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya. d. Lantai jamban harus selalu bersih dan kering e. Lubang jamban harus tertutup khususnya jamban cemplung 4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan a. Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup setiap selesai digunakan. b. Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa harus tertutup rapat oleh air. c. Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa ventilasi untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran. Universitas Sumatera Utara 13 d. Lantai jamban harus kedap air permukaan bowl licin. Pembersihan harus dilakukan secara periodik. 5. Aman digunakan oleh pemakainya Untuk tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding lubang kotoran seperti: batu bata, selongsong anyaman bambu atau bahan penguat lain. 6. Mudah dibersihkan dan tidak menimbulkan gangguan bagi pemakainya. a. Lantai jamban seharusnya rata dan miring kearah saluran lubang kotoran. b. Jangan membuang plastik, puntung rokok atau benda lain ke saluran kotoran karena menyumbat saluran. c. Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran karena jamban akan cepat penuh. 7. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan a. Jamban harus berdinding dan berpintu b. Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainnya terhindar dari kehujanan dan kepanasan Abdullah, 2010. Menurut Ehlers dkk dalam Enjang 2000, syarat-syarat pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan adalah: a. Tidak mengotori tanah permukaan b. Tidak mengotori air permukaan c. Tidak mengotori air dalam tanah d. Tempat kotoran tidak boleh terbuka e. Jamban terlindung dari penglihatan orang lain. Universitas Sumatera Utara 14 Menurut Enjang 2000, ciri-ciri bangunan jamban yang memenuhi syarat kesehatan yaitu harus memiliki: a. Rumah Jamban Rumah jamban mempunyai fungsi untuk tempat berlindung pemakainya dari pengaruh sekitarnya. Baik ditinjau dari segi kenyamanan maupun estetika. Konstruksinya disesuaikan dengan keadaan tingkat ekonomi rumah tangga. b. Lantai jamban Berfungsi sebagai sarana penahan atau tempat pemakai yang sifatnya harus baik, kuat dan mudah dibersihkan serta tidak menyerap air. Konstruksinya juga disesuai kan dengan bentuk rumah jamban. c. Slab tempat kaki berpijak waktu sipemakai jongkok. d. Closet lubang tempat faeces masuk. e. Pit sumur penampungan faeces Adalah rangkaian dari sarana pembuangan tinja yang fungsinya sebagai tempat mengumpulkan kotorantinja Gambar 2.2 : Syarat Jamban Sehat Universitas Sumatera Utara 15 Sumber : www.kimkan Sugihwaras.com Agar syarat-syarat gambar diatas terpenuhi, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Sebaiknya jamban tersebut tertutup, terlindungi dari panas dan hujan, serangga, binatang dan terlindungi dari pandangan orang privasi. 2. Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat atau tempat berpijak yang kuat. 3. Bangunan jamban sedapat mungkin ditempatkan pada lokasi yang tidak mengganggu pandangan dan tidak menimbulkan bau. 4. Jamban harus berada 10 – 15 m dari sumur atau sumber air tanah. Penentuan jarak tergantung pada : Universitas Sumatera Utara 16 a. Keadaan daerah atau lereng b. Keadaan permukaan air tanah dangkal atau dalam. c. Sifat, macam dan susunan tanah berpori atau padat, pasir, tanah liat atau kapur.

2.8 Jenis-jenis Jamban Keluarga Gambar 2.3 Jenis-jenis jamban

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Desa Rantau Panjang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

11 97 123

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepemilikan dan Keadaan Jamban Keluarga Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2001

2 66 46

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengadaan Jamban Keluarga Di Desa Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah Tahun 1999

1 35 108

Peningkatan Cakupan Kepemilikan Jamban Setelah Pemberian Stimulan Jamban Di Desa Kesehatan Keluarga Dan Gizi (KKG) Wilayah Kerja Puskesmas Pajar Bulan Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Bengkulu Selatan

2 70 97

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015

6 183 116

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015

0 0 14

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015

0 0 2

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015

0 0 5

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015

0 1 30

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Jamban Keluarga di Desa Pegagan Julu III Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Tahun 2015

0 4 2