Sumber kewenangan Pemerintah Daerah dalam Bidang

Dengan adanya pembagian urusan kewenangan antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten atau kota, maka dapat disimpulkan bahwa penataan dan penyelenggaraan reklame merupakan urusan pemerintah kabupaten atau kota karena berkaitan dengan perencanaan pembangunan, penataan ruang dan pengendalian aktivitas masyarakat serta ketertiban umum.

2.1.1 Sumber kewenangan Pemerintah Daerah dalam Bidang

Perizinan Secara etimologis, kata wewenang berasal dari kata dasar “wenang” dan merupakan terjemahan dari competentie Bahasa Inggris atau bevoegheid serta gezag Bahasa Belanda, yang berarti menyusun supaya baik atau dengan kata lain “mengatur”. Sumber kewenangan bersumber pada 4 hal yakni : atribusi, delegasi, dan mandat. Kewenangan yang bersumber pada atribusi diberikan secara langsung oleh UUD ataupun UU dan tanggung jawab dan tanggung gugat ada pada badan atau jabatan yang bersangkutan. Apabila ada gugatan dari pihak tertentu maka yang bertanggung jawab adalah pemegang kewenangan itu. Kewenangan yang bersumber pada delegasi adalah penyerahan wewenang. Jadi kewenangan bersumber dari organ pemerintahan yang diserahkan pada organ lain dengan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Jadi pemberi delegasi tidak dapat menggunakan wewenang itu kecuali setelah ada pencabutan dengan berdasarkan asas contrarius actus. Sumber kewenangan berdasarkan mandat yakni pelimpahan wewenang, dimana hal ini terjadi dalam hubungan rutin antara atasan dan bawahan 14 . Landasan hukum dari kewenangan Pemerintahan di daerah menetapkan produk hukum diatur dalam ketentuan pasal 18 UUD 14 Y.Sri Pudyatmoko, Perizinan, Grasindo, Jakarta, 2009 1945 jo amandemen keempat Ketetapan MPR No.IIIMPR2000 jo. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan maupun konsep otonomi pada UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diganti dengan UU Pemerintah Daerah. Pada Ketentuan pasal 18 UUD 1945 setelah amandemen keempat kewenangan pembentukan peraturan daerah oleh pemerintah di daerah dapat disimak pada ketentuan ayat 2 dan 6 yang menyatakan sebagai berikut : a. Pasal 18 ayat 2 menetapkan “Pemerintah Daerah provinsi, daerah Kabupaten dan Kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan” b. Pasal 18 ayat 6 menetapkan “Pemerintahan Daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonnomi dan tugas pembantuan”. Jadi berdasarkan kedua ketentuan diatas maka terdapat adanya pemberian wewenang kepada daerah-daerah untuk mengatur rumah tangganya. Ketentuan pasal 1 angka 5 jo pasal 136 ayat 2 UU Pemerintah Daerah menetapkan bahwa otonomi daerah sebagai suatu “hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat.

2.1.2 Izin Pemasangan Reklame di Kota Surabaya