Penegakan Hukum Perizinan IZIN PEMASANGAN REKLAME DI WILAYAH KOTA SURABAYA “Prosedur pertimbangan pemberian izin sebagai dasar penindakan pelanggaran pemasangan reklame”.

BAB III UPAYA PEMERINTAH KOTA SURABAYA DALAM

MENERTIBKAN PELANGGARAN REKLAME

3.1 Penegakan Hukum Perizinan

Penegakan hukum merupakan serangkaian aktivitas, upaya, atau tindakan dengan mengorganisasi berbagai instrumen untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan pembentuk hukum. Penegakan hukum bukan merupakan tindakan memaksa orang atau pihak untuk mentaati ketentuan yang berlaku. Akan tetapi diperuntukan tindakan yang lebih bersifat represif 20 . Penegakan hukum di bidang perizinan dalam arti luas dapat berupa sosialisasi, penyuluhan, pendidikan, dan pemberian pemahaman di bidang perizinan dan masyarakat. Penegakan hukum secara umum membedakan antara penegakan hukum preventif dan penegakan hukum represif. Penegakan hukum preventif dapat dilakukan dengan memberikan bekal pemahaman bekal kesadaran masyarakat maupun pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah perizinan agar memahami apa yang diinginkan oleh pembuat peraturan perundang-undangan. Bentuk penegakan hukum dapat dilakukan dengan penyuluhan, sosialisasi dan motifasi tentang pelaksanaan ketentuan perizinan yang ada. Serta dapat dilakukan dengan melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan baik secara sistematis maupun tidak. Jadi sebelum dilakukan pengambilan keputusan terlebih dahulu diberikan 20 Y. Sri Pudyatmoko, Perizinan, Grasindo, Jakarta, 2009 kesempatan pada masyarakat sekitar untuk memberikan pendapat, saran, masukan atau keberatan dan menolak keputusan dimaksud. Sehingga penyimpangan dalam praktek pelaksanaanya dapat diperkecil. Penegakan hukum preventif dilakukan apabila telah terjadi pelanggaran hukum, khususnya menyangkut soal perizinan, hal ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menanggulangi jika ada persoalan hukum, terutama jika ada pelanggaran. Bentuk penegakan hukum dapat berupa penegakan hukum administrasi, penegakan hukum pidana atau penegakan hukum perdata, penegakan hukum dapat dilakukan untuk aparatur peradilan dan adapula yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Penegakan hukum administrasi merupakan bagian dari kewenangan pemerintah. Jadi yang melakukan penegakan hukum administrasi adalah organ pemerintah, bukan peradilan atau di luar aparatur pemerintah. Penegakan hukum administrasi merupakan salah satu jenis penegakan hukum yang banyak dilakukan di bidang perizinan. Tujuan penegakan hukum administrasi adalah menghindari adanya pelanggaran hukum supaya tidak terjadi lagi. Ada 4 hal pokok yang berkaitan dengan penggunaan wewenang penegakan hukum administrasi, yaitu 21 : 21 Philipus M, Hadjon, Penegakan Hukum Administrasi Dalam Pengolahan Lingkungan Hidup, Aspek-aspek Hukum Administrasi dari KTUN izin, makalah seminar, UII, yogyakarta 1995. a. Legitimasi adalah persoalan kewenangan yaitu wewenang pengawasan dan wewenang penerapan sanksi. Keduanya bersifat mutlak. Wewenang itu harus ditetapkan baik melalui atribusi maupun delegasi. b. Instrumen yuridis c. Norma hukum administrasi d. Kumulasi sanksi Penegakan hukum tindak pidana di bidang perizinan tidak terlepas dari ketentuan pidana baik yang diatur dalam peraturan perundang undangan di bidang perizinan, subyek penegakan hukum pidana di bidang perizinan dapat dikenakan terhadap aparatur pemerintah maupun pihak pemegang izin. Tindak pidana oleh aparatur pemerintah dapat diancam dengan sangsi pidana, misalnya apabila terjadi kolusi antara aparatur pemerintah dan pihak pemohon izin dimana aparatur pemerintah meloloskan saja permohonan tersebut dengan imbalan sejumlah uang. Tujuan utama perizinan adalah pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna untuk melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungannya. Atas dasar tujuan ini keterlibatan pemerintah menjadi suatu keharusan untuk langsung melakukan pengendalian agar supaya masyarakat dapat terlindungi dan tidak dirugikan dari berbagai dampak kegiatan melalui upaya penegakan hukum. Sebagai instrument pengendalian, maka upaya penegakan hukum dalam perizinan meliputi 2 hal, yaitu Penegakan Hukum Administrasi dan Ketentuan Pidana. Penegakan Hukum Administrasi meliputi 2 hal penting, yaitu : a. Pengawasan Pengawasan merupakan bagian dari penegakan hukum administrasi yang bersifat preventif. Hal ini sesuai dengan sifat dan fungsi pengawasan untuk melakukan pengawasan terhadap ketaatan dan kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan peraturan. Pengawasan dalam Hukum Administrasi dikenal sebagai salah satu instrument penegakan Hukum Administrasi Administrative Law Enforcement Instrument. pengawasan adalah langkah preventif untuk memaksakan kepatuhan monitoring oe observance of prescription set by or pursuant to individual obligations imposed by decision. Wewenang pengawasan dilakukan oleh instasi yang bertanggungjawab melaksanakan perda. Sesuai dengan tujuannya pengawasan tidak selalu diikuti dengan penerapan sanksi kecuali telah melalui prosedur tertentu, tetapi sesuai dengan tujuannya pengawasan selalu diikuti dengan upaya yang mendorong masyarakat untuk mentaati peraturan, dalam praktek disebut dengan pembinaan 22 . b. Penerapan Sanksi Administrasi Langkah represif untuk memaksakan kepatuhan the use of administrative sanctioning powers. Merupakan instrument yang dimiliki pemerintah agar masyarakat tidak melanggar norma hukum 22 Lilik Pudjiastuti, Penataan dan Pengendalian reklame di pemerintahan Kota Surabaya h.24, LPPM Universitas Airlangga, 2005 administrasi, sehingga sifat dan tujuan sanksi administrasi adalah untuk mengendalikan, menghentikan pelanggaran dan memulihkan keadaan. Wewenang penerapan sanksi administrasi dimiliki oleh Kepala Daerah tanpa melalui prosedur peradilan, namun tetap harus didukung oleh bukti-bukti yang akurat serta terdapat upaya perlindungan hukum berupa banding, atau gugatan ke Peradilan Tata Usaha Negara selanjutnya disingkat dengan PTUN. Kewenangan yang dimiliki oleh Kepala Daerah ini dan dapat dilimpahkan kepada instansi yang bertanggung jawab melaksanakan peraturan daerah 23 . Sanksi administrasi dalam kepustakaan Hukum Administrasi dikenal dengan berbagai jenis sanksi adminitrasi yaitu : paksaan nyata, uang paksa, denda administrasi, pancabutan Keputusan Tata Usaha Negara KTUN yang menguntungkan izin dan benruk-bentuk khusus. Dalam pelaksanaan penerapan sanksi administrasi ada 4 hal yang harus diperhatikan yaitu : 1. Legitimasi 2. Instrumen Yuridis 3. Norma Hukum Administrasi 4. Kumulasi Sanksi 24 23 Ibid, h. 26 24 Loc Cit, h.116

3.2 Upaya Pemerintah kota Surabaya dalam melakukan Penegakan Hukum terhadap Pelanggaran