Nilai Saham Keuntungan memiliki saham Relative Return Kumulatif Return

19 Saham Salah satu surat berharga yang diperjual belikan dipasar modal dan saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan modal dalam sebuah perusahaan atau perseroan terbatas.

a. Nilai Saham

Beberapa nilai yang berhubungan dengan saham merupakan hal yang perlu dan berguna, karena dapat digunakan untu mengetahui saham-saham mana yang tumbuh growth dan saham mana yang murah undervalued 1. Nilai Buku Menurut Jogiyanto 2003:82 nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan. Sedangkan menurut Zainal Arifin 2005:151, niali buku merupakan jumlah rupiah yang akan diterima dari setiap lembar saham biasa jika aset perusahaan dijual seharga nilai bukunya 2. Nilai Pasar Menurut Jogiyanto 2003:88 nilai pasar adalah harga dari saham dibursa saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. 3. Nilai Intrinsik Menurut Jogiyanto 2003:88 nilai intrinsik adalah nilai yang seharusnya dari suatu saham, yang terdiri dari dua macam analisis sekuritas fundamental dan analisis teknis untuk menentukan nilai dari saham. 20 Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa, apabila harga pasar lebih besar dari nilai intrinsiknya, maka saham tersebut layak untuk dijual karena overvaluaded dengan harga yang mahal. Sebaliknya apabila harga pasar lebih kecil dari nilai intrinsiknya, maka saham tersebut layak untuk dibeli, karena undervaluaded dengan harga yang murah. Halim 2003:16

b. Keuntungan memiliki saham

Deviden : Pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Capital gain : Keuntungan ketika kita menjual saham lebih tinggi dari harga beli.

c. Resiko memiliki saham

Tidak mendapat deviden : ketika perusahaan mengalami penurunan kinerja atau mengalami kerugian maka perusahaan tidak membagikan deviden kepada para pemegang saham. Capital gain : hal ini terjadi ketika menjual saham yang kita miliki lebih rendah dari harga beli.

2.2.2.4 Bentuk Investasi

Menurut Riyanto 1997:176 bentuk surat berharga dalam investasi jangka panjang: 1. Obligasi Obligasi adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berhutang yang bernilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk 21 membayar bunga secara periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap. 2. Saham preferen Saham preferen adalah saham yang disertai dengan prefensi tertentu di atas saham biasa dalam hal pembagian deviden dan pembagian kekayaan dalam pembubaran perusahaan. 3. Saham biasa Saham biasa adalah bukti penyertaan modal dalam perusahaan. 2.2.3 Pasar Modal 2.2.3.1 Pengertian dan Instrumen Pasar Modal UU No 8 tahun 1995 tanggal 10 Nov 1995. Pasar modal adalah segala kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek Sartono, 2001:22. Menurut Tandelilin 2001:213 Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umurnya lebih dari sau tahun, seperti : Saham dan Obligasi. Sedangkan tempat dimana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek. Pasar modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara intermediaries. Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam 22 menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Disamping itu, pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang mempenyai kelebihan dana investor dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal. Dana yang didapatkan perusahaan melalui penjualan sekuritas saham merupakan hasil perdagangan saham-saham perusahaan yang dilakukan dipasar perdana . Setelah sekuritas tersebut dijual perusahaan dipasar perdana, kemudian sekuritas baru dapat diperjual belikan oleh investor-investor di pasar sekunder atau dikenal juga dengan sebutan pasar regular. Pasar perdana terjadi saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya kepada investor umum untuk pertama kalinya. Sebelum menwarkan saham dipasar perdana, perusahaan emiten sebelumnya akan memberikan informasi mengenai perusahaan secara detail atau diseebut juga prospectus yang berfungsi untu memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan pada calon investor, sehingga dengan adanya informasi tersebut maka investor akan mengetahui prospek perusahaan dimasa datang, dan selanjutnya tertarik untuk membeli sekuritas yang diterbitkan emiten. Setelah sekuritas emiten dijual dipasar perdana, selanjutnya sekuritas emiten tersebut bisa diperjual belikan pada pasar sekunder. Dengan adanya pasar sekunder, investor dapat melakukan perdagangan sekuritas untuk mendaptkan 23 keuntungan. Pasar sekunder biasanya digunakan perdagangan saham biasa, saham preferen, oligasi, dll. Tandelilin, 2001:13-16

2.2.3.2 Para Pemain Dipasar Modal

Kasmir 1999:199 menyebutkan, para pemain pasar modal tersebut antara lain : 1. Investor pemodal : pihak yang menanamkan sahamnya diperusahaan dalam efek yang menurut mereka menguntungkan. 2. Emiten : Perusahaan yang menerbitkan efek obligasi dan saham untuk ditawarkan dan dijual secara umum kepada masyarakat. 3. Lembaga Penunjang : pemain dipasar modal yang turut memperlancar proses transaksi perdagangan efek.

2.2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pasar Modal

Menurut Husnan dan Pudjiastik 1998:2 faktor yang mempengaruhi perkembangan pasar modal adalah: 1. Supply sekuritas, dimana banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di pasar modal. 2. Demand akan sekuritas, dimana terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritas yang ditawarkan. 3. Kondisi politik dan ekonomi, merupakan syarat perkembangan dunia bisnis. 4. Masalah hukum dan peraturan, merupakan peraturan yang melindungi para pemodal dari kecurangan abuse pihak emiten. 24 5. Peran lembaga-lembaga pendukung pasar modal, seperti BAPEPAN, calon emiten, bursa efek, pialang, underwriter, akuntan, ahli hukum, dan sebagainya harus bisa bekerja secara profesional untuk mendukung beroperasinya pasar modal.

2.2.4 Pengertian Return

Menurut Jogiyanto 2003 Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa :

2.2.4.1 Pengukuran Return Realisasi

a. Total Return return realisasi Total return return realisasi adalah return keseluruhan dari suatu investasi dalam satu periode tertentu. Return total terdiri dari capital gain loss dan yield sebagai berikut : Return = Capital gain loss + Yield Jogiyanto, 2003:110 Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode lalu. Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham, yield adalah persentase deviden terhadap harga saham periode sebelumnya. Dengan demikian, return total dapat juga dinyatakan sebagai berikut : 25 Return = 1 1 − − − t t t P P P Ross et al, 2003:238 Keterangan : P t = Harga investasi periode t P t-1 1 1 − − + − = it t it it it P D P P R = Harga investasi periode t-1 Return total dapat dinyatakan dengan : Jogiyanto, 2003:111 Keterangan : Rit = Total return saham ke i pada periode ke t Pit = Harga saham ke i pada periode ke t Pit-1 = Harga saham ke i pada periode ke t-1 Dt = Deviden pada periode t

b. Relative Return

Return total dapat bernilai negatif atau positif. Relative return dapat digunakan yaitu dengan menambahkan nilai 1 terhadap nilai return total sebagai berikut : Relative return = Return Total + 1 Jogiyanto, 2003:114 26

c. Kumulatif Return

Return total mengukur perubahan kemakmura yaitu perubahan harga dari saham dan perubahan deviden dari pendapatan yang diterima. Perubahan kemakmuran ini menunjukkan tambahan kekayaan sebelumnya. Untuk mengetahui total kemakmuran, indeks kemakmuran kumulatif dapat digunakan. IKK mengukur akumulasi semua return mulai dari kemakmuran awal KK yang dimiliki sebagai berikut : IKK = KK 1+R 1 1+R 2 … 1+R n Jogiyanto,2003:115 Keterangan : IKK = Indeks kemakmuran kumulatif, mulai dari periode pertama sampai ke n KK = Kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp 1 Rt = return periode ke t, mulai dari awal periode sampai akhir periode t=n

2.2.4.2 Expected Return

Expected return adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor dimasa mendatang. Untuk menghitung expected return dapat digunakan tiga model sebagai berikut : 27

a. Mean adjusted model

Dokumen yang terkait

ANALISIS DAMPAK INFORMASI AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN AKUISITOR DAN YANG DIAKUISISI (Studi Empiris Pada Perusahaan Akuisitor dan yang Diakuisisi yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2013)

5 44 125

PENGARUH PENGUMUMAN MERGER DAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN AKUISITOR DAN NON AKUISITOR DALAM SEKTOR INDUSTRI YANG SAMA DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7

PENGARUH PENGUMUMAN MERGER DAN AKUISISI TERHADAP PENGARUH PENGUMUMAN MERGER DAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN AKUISITOR DI BURSA EFEK JAKARTA ( Study Empiris di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004 ).

0 0 11

PENDAHULUAN PENGARUH PENGUMUMAN MERGER DAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN AKUISITOR DI BURSA EFEK JAKARTA ( Study Empiris di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004 ).

0 0 10

ANALISA PENGARUH PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN AKUISITOR DAN NON AKUISITOR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 5 92

PENGARUH PENGUMUMAN MERGER DAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN AKUISITOR PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - PENGARUH PENGUMUMAN MERGER DAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN AKUISITOR PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 8

ANALISIS PENGUMUMAN AKUISISI TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN AKUISITOR DAN NON AKUISITOR YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19

ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN AKUISITOR DAN NON

0 0 21

PERBANDINGAN REAKSI PASAR SEPUTAR PENGUMUMAN AKUISISI BERDASARKAN ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN AKUISITOR

0 0 17