26
memahami sanksi yang perlau ketika peraturan perundang-undangan tingkat pusat di langgar.
2. Pentingnya memahami peraturan perundang-undangan tingkat daerah Dalam peraturan perundang
– undangan tingkat daerah siswa diajarkan untuk mengerti dan memahami pengertian peraturan tingkat daerah dan contoh
peraturan perundang – undangan daerah. Dalam peraturan perundang – undangan
tingkat daerah siswa di kenalkan dengan aturan daerah tingkat I Provinsi dan ringkat II Kabupaten. Siswa juga di ajarkan untuk mengerti contoh peraturan
perundang – undangan tingkat daerah, misalnya : tata cara pendirian bangunan
baru, larangan merokok di dufut kota, sumber daya alam, dll. Siswa juga diajarkan untuk memahami sanksi yang berlaku ketika peraturan tersebut di
langgar.
2.2 Penelitian yang relevan
Penelitian yang relevan yang pertama untuk mendukung penelitian ini dilaksanakan oleh Sari 2013 yang melakukan penelitian tentang pengaruh
motivasi belajar dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif konfensional. Populasi dalam
penelitian ini adalah siswa-siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 20122013 yang berjumlah 115 siswa. Teknik sampling
menggunakan total sampling, yaitu seluruh siswa kelas III dan IV SD Negeri Panginan Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo sebanyak 24
anak digunakan menjadi sampel. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yang dituangkan dalam bentuk persentase. Berdasarkan
27
hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh motivasi belajar dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn terhadap kesiapan belajar siswa kelas XI IPS
di SMA Negeri 1 Bandar Lampung tahun ajaran 2012-2013 berada pada kategori “kuat” dengan tingkat keeratan 0.77.
Kedua penelitian Palgunandi 2014 Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan mengenai persepsi siswa kelas X tentang profesionalisme
guru kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan di SMK N 2 Yogyakarta. Penelitian mengenai persepsi siswa tentang profesionalisme guru
ini ditinjau dari empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru profesional. Kompetensi guru yang dimaksud adalah kompetensi profesional, kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan
pada penelitian ini adalah kuesioner dengan angket sebagai instrumennya. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X kompetensi
keahlian teknik kendaraan ringan di SMK N 2 Yogyakarta yang berjumlah 114 anak. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah
menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah persepsi siswa kelas X tentang profesionalisme guru kompetensi
keahlian teknik kendaraan ringan ditinjau dari kompetensi profesional masuk dalam kategori cukup karena rata-rata skor mean siswa yaitu sebesar 31
masuk pada kategori cukup. Kompetensi pedagogik masuk dalam kategori cukup karena rata-rata skor mean siswa sebesar 28,18 masuk pada
kategori cukup. Kompetensi kepribadian masuk dalam kategori baik karena rata-rata skor mean siswa sebesar 34,47 masuk pada kategori baik dan
28
kompetensi sosial masuk pada kategori cukup yang diketahui dari rata-rata skor mean siswa sebesar 14,92 masuk pada kategori cukup
Ketiga penelitian dilaksanakan oleh Rinandanto 2015 Sikap siswa kelas IV dan V SD Negeri Balangan 1 Kecamatan Minggir Kabupaten
Sleman terhadap berperilaku hidup bersih dan sehat belum terlihat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap perilaku
hidup bersih dan sehat di SD Negeri Balangan 1 Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Metode
yang digunakan adalah survei dengan teknik pengambilan datanya menggunakan angket. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa sekolah dasar
kelas atas SD Negeri Balangan 1, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman yaitu kelas IV dan V diambil datanya dengan keseluruhan 54 siswa siswa
terdiri dari 28 siswa kelas IV dan 26 siswa kelas V. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif yang dituangkan dalam bentuk persentase.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa sikap siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri Balangan 1
Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman berada pada kategori “sangat kurang aktif” sebesar 12,96 7 siswa, “kurang aktif” sebesar 12,96 7 siswa,
“cukup aktif” sebesar 33,33 18 siswa, “aktif” sebesar 40,74 22 siswa, dan “sangat aktif” sebesar 0 0 siswa. Berdasarkan nilai rata-rata, yaitu 23,04
sikap siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri Balangan 1 Kec
amatan Minggir Kabupaten Sleman masuk dalam kategori “cukup aktif”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 2.2 Literatur dari penelitian sebelumnya
Gambar 2.2 Skema Penelitian yang Relevan
Gambar 2.2 menunjukkan skema tentang tiga penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain yang memiliki relevansi dengan penelitian peneliti. Ketiga
peneliti tersebut sama – sama meneliti tentang persepsi siswa dan sikap siswa.
Hasil dari ketiga penelitian menunjukkan keberhasilan dalam meneliti persepsi dan sikap siswa. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
Persepsi Siswa dan Sikap Siswa
Sari 2013 yang melakukan
penelitian tentang pengaruh motivasi
belajar dan sikap siswa pada mata
pelajaran PKn terhadap kesiapan
belajar siswa kelas XI IPS di SMA
Negeri 1 Bandar Lampung tahun
ajaran 2012-2013
Hubungan persepsi siswa dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta
Palgunandi 2014 Penelitian ini
bertujuan untuk menggambarkan
mengenai persepsi siswa kelas X
tentang profesionalisme
guru kompetensi keahlian teknik
kendaraan ringan di SMK N 2
Yogyakarta Rinandanto 2015
Sikap siswa kelas IV dan V SD
Negeri Balangan 1 Kecamatan
Minggir Kabupaten Sleman terhadap
berperilaku hidup bersih dan sehat
belum terlihat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
“Hubungan Persepsi dan Sikap Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta”.
2.3 Kerangka Berfikir