9
Dari pengertian para ahli di atas, dapat disumpulkan bahwa persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterprestasian terhadap stimulus yang
diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang terpadu dalam diri individu.
2.1.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi
Dalam menentukan persepsi setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda satu dengan lainnya. Faktor
– faktor yang mempengaruhi persepsi sangat beragam. Berikut adalah tiga faktor yang mempengaruhi persepsi menurut
Wirawan 1991:4 adalah diri sendiri, sasaran persepsi, kondisi atau situasi. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi
dipengaruhi oleh faktor internal individu dan faktor eksternal inividu. Faktor internal individu meliputi perhatian yang selektif, nilai
– nilai dan kebutuhan individu, dan pengalaman terdahulu individu. Faktor eksternal meliputi faktor
sasaran atau jenis rangsangan dan faktor situasi rangsangan.
2.1.1.3 Proses Terjadinya Persepsi
Menurut Walgito 2010:102 proses terjadinya perepsi daat dijelaskan sebagai berikut. Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera
atau reseptor. Perlu dikemukakan bahwa antara objek dan stimulus itu berbeda, tetapi ada kalanya bahwa objek dan stimulus itu menjadi satu, misalnya dalam hal
tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit, sehingga akan terasa tekanan tersebut.
10
Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf
sensoris ke otak. Proses ini yang disebut sebagai proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa
yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses
psikologis. Dengan demikian dapat disimpulkan yaitu taraf terakhir dari proses
persepsi ialah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat
indera. Proses ini merupakan proses terakhir dari persepsi dan merupakan persepsi sebenarnya. Respon sebagai akibat dari persespsi dapat diambil oleh individu
dalam berbagai macam bentuk.
2.1.1.4 Indikator Persepsi
Menurut Hamka 2002:101-106, indikator persepsi ada dua macam, yaitu: 1. Menyerap, yaitu stimulus yang berada di luar individu diserap melalui
indera, masuk ke dalam otak, mendapat tempat. Di situ terjadi proses analisis, diklasifikasi dan diorganisir dengan pengalaman
–pengalaman individu yang telah dimiliki sebelumnya. Karena itu penyerapan itu
bersifat individual berbeda satu sama lain meskipun stimulus yang diserap sama.
2. Mengerti atau memahami, yaitu indikator adanya persepsi sebagai hasil proses klasifikasi dan organisasi. Tahap ini terjadi dalam proses psikis.
11
Hasil analisis berupa pengertian atau pemahaman. Pengertian atau pemahaman tersebut juga bersifat subjektif, berbeda -beda bagi setiap
individu. Menurut Walgito 1990: 54 -55, persepsi memiliki indikator-indikator
sebagai berikut: 1. Penyerapan terhadap rangsang atau objek dari luar individu. Rangsang
atau objek tersebut diserap atau diterima oleh panca indera, baik penglihatan, pendengaran, peraba, pencium, dan pencecap secara sendiri-
sendiri maupun bersama-sama. Dari hasil penyerapan atau penerimaan oleh alat-alat indera tersebut akan mendapatkan gambaran, tanggapan, atau
kesan di dalam otak. Gambaran tersebut dapat tunggal maupun jamak, tergantung objek persepsi yang diamati. Di dalam otak terkumpul
gambaran-gambaran atau kesan-kesan, baik yang lama maupun yang baru saja terbentuk. Jelas tidaknya gambaran tersebut tergantung dari jelas
tidaknya rangsang, normalitas alat indera dan waktu, baru saja atau sudah lama.
2. Pengertian atau pemahaman Setelah terjadi gambaran-gambaran atau kesan-kesan di dalam otak, maka gambaran tersebut diorganisir, digolong-
golongkan diklasifikasi, dibandingkan, diinterpretasi, sehingga terbentuk pengertian atau pemahaman. Proses terjadinya pengertian atau pemahaman
tersebut sangat unik dan cepat. Pengertian yang terbentuk tergantung juga pada gambaran -gambaran lama yang telah dimiliki individu sebelumnya
disebut apersepsi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3. Penilaian atau evaluasi Setelah terbentuk pengertian atau pemahaman, terjadilah penilaian dari individu. Individu membandingkan penge rtian
atau pemahaman yang baru diperoleh tersebut dengan kriteria atau norma yang dimiliki individu secara subjektif. Penilaian individu berbeda -beda
meskipun objeknya sama. Oleh karena itu persepsi bersifat individual. Dari kedua pendapat tersebut, dalam penelitian ini peneliti menggunakan
indikator persepsi yang dikemukakan oleh Hamka 2002 yaitu menyerap dan mengerti. Selanjutnya indikator-indikator persepsi tersebut akan digunakan untuk
pengembangan instrumen persepsi siswa terhadap mata pelajaran PKn.
2.1.2 Sikap