3.3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini, menurut cara perolehannya dilakukan dengan dua pendekatan :
1. Data Primer.
Data primer adalah data yang dikumpulkan dari responden. Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari responden yang
memberikan jawaban dari kuisioner. 2.
Data Skunder. Data skunder adalah data yang tidak dapat langsung diperoleh dari
lapangan. Data skunder dikumpulkan melalui sumber-sumber informasi kedua, seperti perpustakaan, pusat pengolahan data, pusat penelitian, dan
lain sebagainya. Data skunder ini akan digunakan sebagai data penunjang
untuk melakukan analisis.
Jenis kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup dan terbuka yang berupa angket. Yang dimaksud
kuisioner tertutup adalah kemungkinan jawahan sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan memberikan
jawaban lain Singarimbun, 1989 : 45.
3.4. Teknik Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dari hasil wawancara berdasarkan penyebaran kuisioner yang diisi oleh
responden.
Data yang diperoleh dari hasil kuisioner selanjutnya akan diolah untuk mendeskripsikan. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil
kuisioner terdiri dari : mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara
deskriptif setiap pertanyaan yang diajukan.
Data yang didapat dianalisis secara kuantitatif dengan rnenggunakan rumus :
P =
N F
x 100
Keterangan : P : Persentase responden
F : Frekuensi responden N : Jumlah responden
Dengan menggunakan rurnus tersebut maka diperoleh apa yang diinginkan peneliti dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan
selanjutnya dilampirkan dalam tabel yang disebut tabulasi agar mudah diinterpretasikan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Dan Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum SCTV
Bermula dari Jl. Darmo Permai, Surabaya, Agustus 1990, siaran SCTV diterima secara terbatas untuk wilayah Gerbang Kertosusila Gresik, Bangkalan,
Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan yang mengacu pada izin Departemen Penerangan No. 1415RTFKIX1989 dan SK No.
150SPDIRTV1990. Satu tahun kemudian, 1991, pancaran siaran SCTV meluas mencapai Pulau Dewata, Bali dan sekitarnya.
Baru pada tahun 1993, berbekal SK Menteri Penerangan No. 1111992 SCTV melakukan siaran nasional ke seluruh Indonesia. Untuk mengantisipasi
perkembangan industri televisi dan juga dengan mempertimbangkan Jakarta sebagai pusat kekuasaan maupun ekonomi, secara bertahap mulai tahun 1993
sampai dengan 1998, SCTV memindahkan basis operasi siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta.
Pada tahun 1999 SCTV melakukan siarannya secara nasional dari Jakarta. Sementara itu, mengantisipasi perkembangan teknologi informasi yang kian
mengarah pada konvergensi media SCTV mengembangkan potensi multimedianya dengan meluncurkan situs http:www.liputan6.com,
http:liputanbola.com. Melalui ketiga situs tersebut, SCTV tidak lagi hanya bersentuhan dengan masyarakat Indonesia di wilayah Indonesia, melainkan juga
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.