Pengukuran Variabel Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

bukunya Psikologi Perkembangan, bahwa remaja dibagi menjadi tiga fase yaitu masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja pertengahan 16-18 tahun dan masa remaja akhir 19-21 tahun. Istilah remaja masih digunakan bagi mereka bahkan sampai usia 21 tahun, menunjukkan bahwa mereka masih pada tahap peralihan dari dunia remaja ke dunia dewasa. Namun dalam penelitian ini peneliti menentukan remaja yang dijadikan objek penelitian adalah yang berumur 16-21 tahun. Hal ini dikarenakan remaja pada umur tersebut mampu berfikir secara lebih abstrak, menguji hipotesis dan mempertimbangkan apa saja peluang yang ada padanya daripada sekedar melihat apa adanya.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Pengukuran motif ini diukur melalui pemberian skor dengan menggunakan model skala Likert skala sikap dengan rasio ordinal. Metode ini merupakan metode penskalaan pernyataan sikap dengan menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan skalanya. Untuk melakukan penskalaan dengan model ini, responden diberi daftar pertanyaan mengenai motif dan setiap pernyataan akan disediakan jawaban yang harus dipilih oleh responden untuk menyatakan kesetujuan dan ketidaksetujuannya Singarimbun, 1987 : 111. Pilihan jawaban masing-masing pernyataan digolongkan dalam empat macam kategori yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dalam penelitian ini tidak digunakan alternatif jawaban ragu- ragu undecided alasannya menurut Hadi 1981 : 20 adalah sebagai berikut : a. Kategori undecided memiliki arti ganda. Bisa diartikan belum dapat memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda multiple interpretable ini tidak diharapkan dalam instrumen. b. Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah central tendency effect terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawaban. c. Disediakannya jawaban ditengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring oleh responden. Pada tahap selanjutnya empat kategori jawaban diatas akan diberi nilai sesuai dengan jawaban yang dipilih oleh responden. Sedangkan pemberian nilainya sebagai berikut : Sangat Setuju SS : diberi skor 4, jika responden sangat menyetujui dan sependapat dengan pernyataan yang diajukan. Setuju S : diberi skor 3, jika responden setuju akan tetapi ada keraguan dengan pernyataan yang diajukan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tidak Setuju TS : diberi skor 2, jika responden tidak sependapat dengan pernyataan yang diajukan. Sangat Tidak Setuju STS : diberi skor 1, jika responden sangat tidak sependapat dengan pernyataan yang diajukan. Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan skor dari setiap item dari tiap-tiap angket, sehingga diperoleh skor total tiap pernyataan tersebut untuk masing-masing individu.selamjutnya tiap-tiap indikator untuk motif diukur melalui pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam angket. Kemudian jawaban yang telah dipilih diberi skor dan ditotal. Total skor dari tiap kategori, dikategorisasikan kedalam 3 interval, yaitu rendah, sedang dan tinggi. Penentuan interval dilakukan dengan menggunakan range. Range masing-masing kategori ditentukan dengan rumus : R range = diinginkan yang Jenjang dah Skor teren - nggi Skor terti Keterangan : Range : batasan dari setiap tingkatan Skor tertinggi : perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan Skor terendah : perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item pertanyaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Jenjang : 3 tinggi, sedang, rendah Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh tingkat interval jawaban untuk mengetahui motif remaja dalam menonton film televisi “Sinema Wajah Indonesia” di SCTV. 1. Pada motif kongnitif terdapat enam item pertanyaan untuk responden yang menonton Ftv ”Sinema Wajah Indonesia” di SCTV, sebagai berikut: Motif informasi : 4 x 6 – 1 x 6 = 24 – 6 = 6 3 3 Rendah = 6 – 12 Sedang = 13 – 18 Tinggi = 19 – 24 Rendah : Mempunyai tingkat motif informasi yang rendah artinya tingkat informasi yang didapatkan dari menonton tayangan program acara Ftv “Sinema Wajah Indonesia” di SCTV sangat sedikit. Sedang : Mempunyai tingkat motif informasi yang sedang dalam arti tingkat informasi yang didapatkan setelah menonton tayangan program acara Ftv “Sinema Wajah Indonesia” di SCTV hanya sebagian saja. Tinggi : Mempunyai tingkat motif informasi yang tinggi artinya tingkat informasi yang didapat setelah menonton tayangan program acara Ftv “Sinema Wajah Indonesia” di SCTV sangat banyak. 2. Pada motif identitas personal terdapat lima item pertanyaan untuk responden yang menonton Ftv “Sinema Wajah Indonesia”di SCTV, sebagai berikut: Motif identitas personal : 4 x 4 – 1 x 4 = 16 – 4 = 4 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Rendah = 4 – 8 Sedang = 9 – 12 Tinggi = 13 – 16 Rendah : Mempunyai tingkat motif yang rendah artinya tingkat identitas personal yang didapatkan setelah menonton tayangan program acara Ftv “Sinema Wajah Indonesia” di SCTV sangat kecil. Sedang : Mempunyai tingkat motif yang sedang dalam arti tingkat identitas personal yang didapatkan setelah menonton tayangan program acara Ftv “Sinema Wajah Indonesia” di SCTV hanya sebagian. Tinggi : Mempunyai tingkat motif yang tinggi artinya tingkat identitas personal yang didapatkan setelah menonton tayangan program acara Ftv “Sinema Wajah Indonesia” di SCTV sangat banyak. 3. Pada motif hiburan Diversi terdapat lima item pertanyaan untuk responden yang menonton Ftv “Sinema Wajah Indonesia” di SCTV, sebagai berikut: Motif hiburan : 4 x 5 – 1 x 5 = 20 – 5 = 5 3 3 Rendah = 5 – 10 Sedang = 11 – 15 Tinggi = 16 – 20 Rendah : Mempunyai tingkat motif hiburan yang rendah artinya tingkat hiburan yang didapatkan setelah menonton tayangan program acara Ftv “Sinema Wajah Indonesia” di SCTV sangat sedikit. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sedang : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif hiburan yang sedang dalam arti tingkat hiburan setelah menonton tayangan program acara Ftv “Sinema Wajah Indonesia” di SCTV hanya sebagian saja. Tinggi : Remaja sebagai pemirsa mempunyai tingkat motif hiburan yang tinggi dalam arti tingkat hiburan yang didapatkan setelah menonton tayangan program acara Ftv “Sinema Wajah Indonesia” di SCTV sangat banyak.

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.2.1. Populasi

Dalam melakukan penelitian, peneliti memiliki keterbatasan biaya, waktu dan tenaga yang tidak memungkinkan untuk meneliti keseluruhan dari objek yang dijadikan pengamatan. Peneliti hanya bisa mempelajari, memprediksi, dan menjelaskan sifat-sifat suatu objek atau fenomena hanya dengan mempelajari dan mengamati sebagian dari objek atau fenomena tersebut. Sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati inilah yang disebut sampel. Sedangkan keseluruhan objek atau subjek yang diteliti disebut populasi. Kriyantono,2007:149 Populasi dalam penelitian ini adalah remaja Surabaya berusia 16 - 21 tahun dengan jumlah 224.567 jiwa tersebar dalam 5 wilayah Surabaya pusat, Surabaya utara, Surabaya timur, Surabaya selatan dan Surabaya barat. BPS 2010. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dokumen yang terkait

“MOTIF PEMIRSA MENONTON ACARA “X-FACTOR INDONESIA” (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Menonton Acara “X-Factor Indonesia” di RCTI).

2 3 118

RECEPTION ANALYSIS REMAJA PADA FTV SINEMA SIANG SCTV (Studi Reception Analysis Remaja tentang Identitas Remaja di FTV “Indahnya Cinta Pertama” SCTV).

0 1 107

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER ”PARADISO” DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter “PARADISO“ di TRANS7 ).

0 0 98

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER "PARADISO" DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter "PARADISO" di TRANS7 ).

0 0 98

MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM ACARA “J-TRAX” DI JTV (Studi Deskriptif Tentang Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara “J-Trax” Di JTV).

0 3 101

DI SCTV ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara FTV “Sinema Wajah Indonesia“ di SCTV )

0 0 27

MOTIF PEMIRSA DALAM MENONTON PROGRAM ACARA “J-TRAX” DI JTV (Studi Deskriptif Tentang Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara “J-Trax” Di JTV)

0 1 24

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER "PARADISO" DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter "PARADISO" di TRANS7 )

0 0 25

MOTIF REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA DOKUMENTER ”PARADISO” DI TRANS7 ( Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Remaja Surabaya Dalam Menonton Program Acara Dokumenter “PARADISO“ di TRANS7 )

0 0 25

RECEPTION ANALYSIS REMAJA PADA FTV SINEMA SIANG SCTV (Studi Reception Analysis Remaja tentang Identitas Remaja di FTV “Indahnya Cinta Pertama” SCTV)

0 0 22