khalayak sendiri menemukan model perilaku, mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai, meningkatkan harga diri dan meningkatkan
pemahaman diri. c.
Motif Diversi kebutuhan akan hiburan Motif ini berkenaan dengan dorongan individu untuk melepaskan diri
dari permasalahan atau ketegangan, dorongan bersantai, memperoleh kenikmatan jiwa dan penyaluran emosi.
2.1.5. Remaja Sebagai Khalayak
Secara universal dan sederhana khalayak media dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, penonton
dan pemirsa sebagai media massa atau komponen isinya. Dalam arti yang lebih ditekankan, khalayak media ini memiliki beberapa karakteristik yaitu
memiliki jumlah yang besar, bersifat heterogen, menyebar dan anonym, serta mempunyai kelemahan dalam ikatan organisasi sosial sehingga tidak
konsisten dan komposisinya dapat berubah dengan cepat Mc.Quail, 1994:201.
Pemirsa merupakan sasaran komunikasi massa melalui media televisi. Komunikasi dapat efektif, apabila pemirsa terpikat perhatiannya,
tertarik minatnya, mengerti, dan melakukan kegiatan yang diinginkan komunikator. Pada dasarnya pemirsa televisi dapat dibedakan dalam 4 hal
yaitu: pertama, heterogen aneka ragam yakni pemirsa televisi adalah massa, sejumlah orang sangat banyak, yang sifatnya heterogen terpencar-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pencar diberbagai tempat. Selain itu pemirsa televisi dapat dibedakan pula menurut jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan taraf kehidupan, dan
kebudayaan. Kedua, pribadi yakni untuk dapat diterima dan dimengerti oleh pemirsa, maka isi pesan yang disampaikan melalui televisi bersifat
pribadi dalam arti sesuai dengan situasi pemirsa saat itu. Ketiga, aktif yakni pemirsa sifatnya aktif. Mereka aktif, seperti apabila mereka
menjumpai sesuatu yang menarik dari sebuah stasiun televisi mereka berpikir aktif, aktif melakukan interprestasi. Mereka bertanya-tanya pada
pada dirinya, apakah yang diucapkan oleh seorang penyiar televisi, benar atau tidak. Keempat, selektif yakni pemirsa sifatnya selektif. Ia memilih
program televisi yang disukainya Effendy, 1990:84. Dalam penelitian ini khalayak yang dijadikan objek penelitian
adalah remaja. Secara psikologis, remaja adalah suatu masa di mana individu mulai terintegrasi beralih ke dalam masyarakat dewasa. Pada
masa remaja perkembangan intelektual juga sedang mengalami perkembangan yang pesat dalam aspek intelektual. Transformasi
intelektual dari cara berfikir remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat dewasa, tetapi juga
merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua perkembangan. Seperti yang dikatakan Monks et. Al. 2002 : 260 dalam bukunya
Psikologi Perkembangan, bahwa remaja dibagi menjadi tiga fase yaitu masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja pertengahan 16-18 tahun
dan masa remaja akhir 19-21 tahun. Istilah remaja masih digunakan bagi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mereka bahkan sampai usia 21 tahun, menunjukkan bahwa mereka masih pada tahap peralihan dari dunia remaja ke dunia dewasa.
Masa remaja merupakan salah satu fase perkembangan manusia yang sangat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik.
Perkembangan intelektual yang terus menerus menyebabkan remaja mencapai tahap berfikir operasional formal. Tahap ini memungkinkan
remaja mampu berfikir secara lebih abstrak, menguji hipotesis dan mempertimbangkan apa saja peluang yang ada padanya daripada sekedar
melihat apa adanya. Kemampuan intelektual ini yang membedakan fase remaja dari fase-fase sebelumnya Ali, 2005 : 9. Karena itulah pada fase
ini, remaja yang sedang mengalami perkembangan intelektual menjadi haus akan informasi dan informasi bisa didapat dari berbagai sumber yang
termasuk diantaranya adalah media massa. Secara umum, remaja lebih menyukai artikel-artikel hiburan,
sedangkan mereka yang lebih berumur menyukai informasi dan masalah- masalah umum. Namun, pembaca yang berpendidikan lebih suka dengan
artikel-artikel hiburan Rivers, William L, 2003 : 303. Menurut Gunarsa 1989 terdapat beberapa karakteristik remaja
yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
2. Ketidakstabilan emosi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan
petunjuk hidup. 4.
Adanya sikap menentang dan menantang orang tua. 5.
Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan orang tua.
6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak
sanggup memenuhi semuanya. 7.
Senang bereksperimentasi. 8.
Senang bereksplorasi. 9.
Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan. 10.
Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.
2.1.6. Sinema Wajah Indonesia