16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Komunikasi Massa
Komunikasi massa berarti penyebaran pesan dengan menggunakan media massa modern antara lain televisi, radio dan film. Dengan kata lain
ditunjukkan kepada massa yang abstrak yaitu sejumlah orang yang tidak nampak oleh si penyampai pesan. Pembaca surat kabar, pendengar radio
dan penonton televisi tidak tampak oleh komunikator. Dengan demikian, jelas bahwa komunikasi massa atau komunikasi dnegan menggunakan
media sifatnya adalah satu arah one way traffic. Begitu pesan disampaikan oleh komunikator, tidak diketahui apakah pesan ini diterima,
dimengerti atau dilakukan oleh komunikan wartawan, penyiar radio, penyiar televisi tidak mengetahui nasib pesan yang disampaikan kepada
khalayak Effendy, 2003 : 20. Komunikasi massa pada dasarnya merupakan penggunaan saluran
media yang mempunyai proses melibatkan beberapa komponen. Dua komponen yang berinteraksu sumber dan penerima terlibat, pesan yang
diberi kode oleh sumber encode, disalurkan melalui sebuah saluran dan diberi kode oleh penerima decode, tanggapan yang diamati penerima
merupakan umpan balik yang memungkinkan interaksi berlanjut antara sumber dan penerima Winarso, 2005 : 18.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Terkait dengan pendapat Devito yang dikutip oleh Effendy 2003 : 21, bahwa komunikasi massa itu ditujukan kepada massa dengan melalui
media massa, maka komunikasi massa mempunyai ciri-ciri kkhusus yang disebabkan oleh sifat-sifat komponennya. Ciri-cirinya adalah sebagai
berikut : a.
Komunikasi massa berlangsung satu arah Berbeda dengan komunikasi antar personal interpersonal
communication yang berlangsung dua arah two way traffic communication, komunikasi massa berlangsung satu arah one way
communication. Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator.
b. Komunikasi pada komunikasi massa melembaga
Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu institusi atau organisasi. Hal ini berbeda dengan
komunikator lainnya, misalnya kiai atau dalang yang munculnya dalam suatu forum bertindak secara individual, atas namanya sendiri,
sehingga ia mempunyai lebih banyak kebebasan. Komunikator mada komuniksi massa, misalnya wartawan surat kabar atau penyiar televisi
dan radio karema media yang dipergunakannya adalah suatu lembaga dalam menyebarluaskan pesan komunikasinya bertindak atas nama
lembaga, sejalan dengan kebijakan policy surat akabar dan stasiun televisi atau radio siaran yang diwakilinya. Ia tida mempunyai
kebebasan individual. Ungkapan seperti kebebasan mengemukakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pendapat freedom of expression atau freedom of opinion merupakan kebebasan terbatasi restrieted freedom.
c. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi tidak
ditujukan kepada perseorangan atau kepada kelompok orang tertentu. Hal ini yang antara lain membedakan media massa dengan media
nirmassa bukan media massa surat kabar kampus, radio telegrafi atau radio citizen band. Film dokumenter atau televisi siaran sekitar,
bukanlah media massa, melainkan media nirmassa karena ditujukan kepada sekelompok orang tertentu.
d. Media komunikasi massa menimbulkan keserampakan
Ciri lain dari media massa adalah kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang
disebarkan. Hal inilah yang merupakan ciri yang paling hakiki dibandingkan dnegan media komunikasi lainnya. Pesan yang
disampaikan melalui radio siaran dalam bentuk pidato, misalnya pidato presiden, akan diterima oleh khalayak dalam jumlah jutaan, bahkan
puluhan juta atau ratusan juta, serempak bersama-sama pada saat presiden berbicara.
e. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen
Komunikasi atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Dalam keberadaannya secara terpencar-pencar dimana satu sama lainnya tidak
saling mengenal dan tidak saling memiliki kontak pribadi, masing- masing berbeda dalam berbagai hal, jenis kelamin, usia, ideologi,
pekerjaan, pendidikan, pengalaman, kebudayaan, pandangan hiup, keinginan, cita-cita dan sebagainya. Heterogenitas khalayak seperti
itulah yang menjadi kesulitan seorang komunikator dalam menyebarkan pesannya melalui media massa karena setiap individu
atau khalayak menghendaki keinginannya dipenuhi. Bagi para pengelola media massa adalah suatu hal yang tidak mungkin untuk
memenuhinya. Satu-satunya cara untuk dapat mendekati keinginan seluruh khalayak sepenuhnya ialah dengan mengelompokkan mereka
menurut jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan, pendidikan, kebudayaan, hobi dan lain-lain Effendy, 2003 : 22.
Demikian ciri-ciri komunikasi dengan menggunakan media massa untuk membandingkan dnegan komunikasi yang memakai media
nirmassa. Meskipun pada hakekatnya penggunaan media massa dan media nirmassa itu saling mengisi pengoperasiannya, baik secara regional,
nasional maupun secara internasional.
2.1.2. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa