Motif Melakukan Merger Tinjauan Teori .1 Merger

2. Platform Merger Merger hardware dan software yang menjadikan kekuatan masing-masing perusahaan tetap dipertahankan dan dioptimalkan. Artinya adalah semua system atau pola bisnis, sepanjang itu baik akan diadopsikan oleh perusahaan hasil merger. Penggabungan usaha ditinjau berdasarkan perlakuan Akuntansi adalah Moin, 2004:44 : 1. Metode Pembelian Sebuah penggabungan bisnis melibatkan transaksi pembelian mayoritas saham secara tunai oleh perusahaan lain yang berakibat beralihnya pengendalian, maka transaksi ini diperlukan sebagai pembelian dan metode akuntansi yang digunakan adalah metode pembelian. 2. Metode Penyatuan Penggabungan usaha diperlakukan sebagai penyatuan kepentingan, jika pemegang saham perusahaan yang bergabung tetap melanjutkan kepemilikan terhadap perusahaan hasil penggabungan.

2.2.1.3 Motif Melakukan Merger

Menurut Moin 2004:53 ada beberapa motif yang melatar belakangi perusahaan melakukan merger atau konsolidasi dan manfaat melakukan merger antara lain: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 1. Motif Ekonomi Esensi tujuan perusahaan, dalam perspektif manajemen keuangan, adalah seberapa besar perusahaan mampu menciptakan nilai value creation bagi perusahaan dan bagi pemegang saham. Merger dan konsolidasi memiliki motif ekonomi yang bertujuan jangka panjangnya adalah untuk mencapai peningkatan nilai tersebut. Oleh karena itu seluruh aktiva dan pengambilan keputusan harus diarahkan untuk mencapai tujuan ini. 2. Motif Strategis Motif strategis tercapai ketika aktivitas merger dan akuisisi diarahkan untuk mencapai posisi strategis perusahaan agar memberikan keunggulan kompetitif dalam industri. 3. Motif Politis Motif politis seringkali dilakukan oleh pemerintah untuk memaksa perusahaan baik BUMN maupun swasta untuk melakukan merger atau akuisisi. Muatan politis diambil untuk kepentingan masyarakat umum atau ekonomi secara makro. Melalui merger diharapkan perusahaan-perusahaan tersebut mampu beroperasi secara maksimal, karena akan memiliki struktur permodalan yang kuat dan selanjutnya bisa meningkatkan kinerja perusahaan. 4. Motif Perpajakan Termasuk motif yang mendasari merger dan akuisisi meskipun perlu pembuktian empiris. Apabila perusahaan memiliki kelebihan kas dan tidak ada kesempatan investasi internal yang layak secara ekonomis, maka perusahaan bisa melakukan akuisisi sebagai cara menghindari pajak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 5. Motif Sinergi Bentuk-bentuk sinergi: a. Sinergi Operasi Sinergi operasi terjadi ketika perusahaan hasil kombinasi mampu mencapai efisiensi biaya. Efisiensi ini dicapai dengan cara pemanfaatan secara optimal sumber daya-sumber daya perusahaan. Operating synergy dapat dibedakan dalam economics of scale dan economies of scope. b. Sinergi Financial Sinergi financial dihasilkan ketika perusahaan hasil merger memiliki struktur modal yang kuat dan mampu mengakses sumber-sumber dana dari luar secara mudah dan murah sedemikian rupa sehingga biaya modal perusahaan semakin menurun. c. Sinergi Manajerial Sinergi manajerial dihasilkan ketika terjadi transfer kapabilitas manajerial dan skills dari perusahaan satu ke perusahaan lain atau ketika secara bersama-sama mampu memanfaatkan kapasitas knowhow yang mereka miliki. d. Sinergi Teknologi Sinergi teknologi bisa dicapai dengan memadukan keunggulan teknik sehingga mereka saling memetik manfaat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber e. Sinergi Pemasaran Perusahaan yang melakukan merger akan memperoleh manfaat dari semakin luas dan terbukanya pemasaran produk, bertambahnya lini produk yang dipasarkan, dan semakin banyaknya konsumen yang bisa dijangkau. f. Motif Diversifikasi Diversifikasi adalah strategi pemberagaman bisnis yang bisa dilakukan melalui merger dan akuisisi. Diversifikasi dimaksudkan untuk mendukung aktivitas bisnis dan operasi perusahaan untuk mengamankan posisi bersaing. Perusahaan mendiversifikasikan usahanya melalui pembelian perusahaan lain diluar industrinya dengan tujuan untuk mengurangi ketidakstabilan arus penerimaan kas dan keuntungan. Sehingga perusahaan memiliki arus dan keuntungan yang saling menutupi. g. Motif Non-Ekonomi Adakalanya merger dan akuisisi dilakukan bukan berdasarkan pada pertimbangan ekonomis semata, tetapi didasarkan pada pertimbangan- pertimbangan lain seperti prestis dan ambisi pemilik perusahaan. Selain beberapa motif yang mendasari perusahaan melakukan merger. Perusahaan juga melihat beberapa faktor dari kelebihan dan kelemahan merger Menurut Moin 2004:13 a. Kelebihan dan Manfaat merger: 1. Mendapatkan cashflow dengan cepat karena produk dan pasar sudah jelas. 2. Memperoleh kemudahan dana atau pembiayaan karena kreditor lebih percaya dengan perusahaan yang telah berdiri dan mapan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 3. Memperoleh karyawan yang telah berpengalaman. 4. Mendapatkan pelanggan yang telah mapan tanpa harus merintis dari awal. 5. Mengurangi resiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari konsumen baru. 6. Memperoleh system operasional dan administratif yang mapan. 7. Menghemat waktu untuk memasuki bisnis baru. 8. Memperoleh infrastruktur untuk mencapai pertumbuhan yang labih cepat. b. Kelemahan Merger: 1. Proses integrasi yang tidak mudah. 2. Kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat. 3. Biaya konsultan yang mahal. 4. Meningkatnya kompleksitas birokrasi. 5. Biaya koordinasi yang mahal. 6. Seringkali menurunkan moral organisasi. 7. Tidak menjamin peningkatan nilai perusahaan. 8. Tidak menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham.

2.2.1.4 Proses Merger

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Merger dan Akuisisi pada Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

6 98 88

Analisis Perbedaan Average Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Stock Split pada Perusahaan yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia

1 78 64

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Dividen Tunai Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 98 89

Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Stock Repurchase Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 41 86

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN PERINGKAT OBLIGASI DI INDONESIA

1 22 58

ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE SPLIT ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS DAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN REVERSE SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 14

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER Analisis Perbandingan Abnormal Return Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar DiBursa Efek Indonesia Yang Melakukan Merger Periode Tahun2010-2

0 4 17

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER Analisis Perbandingan Abnormal Return Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merger (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar DiBursa Efek Indonesia Yang Melakukan Merger Periode Tahun2010-2

0 5 15

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN MERGER PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK DI INDONESIA SKRIPSI

0 0 21

PERBEDAAN lONERJA KEUANGAN PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI -

0 0 171