dengan menguji dua sampel berpasangan. Dari hasil analisis tersebut di simpulkan bahwa pengumuman akuisisi menimbulkan reaksi pasar abnormal return yang
signifikan pada event date dan periode setelah pengumuman serta adanya perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dengan sesudah pengumuman
akuisisi. Terdapat perbedaan penelitian yang di lakukan oleh Amin 2001 dan Sjamsu
2007. Demikian juga penelitian ini. Adapun perbedaan tersebut dalam hal sebagai berikut :
1. Periode penelitian yang di lakukan Amin dan Sjamsu periode tahun 1991-
2002 . Sedangkan penelitian ini periode tahun 2006-2009. 2.
Penelitian ini menggunakan 7 perusahaan go publik di Indonesia yang telah melakukan merger.
3. Variabel dependen Y yang di gunakan penelitian ini adalah abnormal
return dan variabel independen Di adalah pengumuman merger.
2.2 Tinjauan Teori 2.2.1 Merger
2.2.1.1 Pengertian Merger
Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara
yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar. Moin, 2004:5. Menurut Moin 2004:6 sesuai dengan Ikatan Akuntan Indonesia
memberikan definisi berdasarkan perspektif akuntansi bahwa merger adalah salah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
satu metode penyatuan usaha business combination. Penyatuan usaha itu sendiri didefinisikan sebagai penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi
satu entitas ekonomi karena perusahaan menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali atas aktiva dan operasi perusahaan lain.
Menurut Moin 2004:13 dilihat dari sisi manajemen keuangannya merger memiliki manfaat lebih sebagai berikut :
1. Mendapatkan cashflow dengan cepat karena produk dan pasar sudah jelas.
2. Memperoleh kemudahan dana atau pembiayaan karena kreditor lebih
percaya dengan perusahaan yang telah berdiri dan mapan. 3.
Memperoleh karyawan yang telah berpengalaman. 4.
Mendapatkan pelanggan yang telah mapan tanpa harus merintis dari awal. 5.
Mengurangi resiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari konsumen baru.
6. Memperoleh system operasional dan administratif yang mapan.
7. Menghemat waktu untuk memasuki bisnis baru.
8. Memperoleh infrastruktur untuk mencapai pertumbuhan yang labih cepat.
Menurut Payamta,dkk, 2004, Merger merupakan penggabungan usaha dengan cara suatu perusahaan menggambil alih satu atau lebih perusahaan yang
lain dimana setelah merger perusahaan yang diambil alih tersebut di likuidasi.
Perbedaan Merger dan Akuisisi didefinisikan sebagai berikut: Perusahaan-perusahaan yang melakukan merger mengakibatkan hanya
satu perusahaan yang akan mengambil ahli seluruh harta dan meneruskan operasi, sedangkan yang lain akan ditutup. Sedangkan perusahaan-perusahaan yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
melakukan akuisisi tetap menjalankan operasinya seperti biasa dan secara hukum masih berdiri. Misalnya perusahaan a, b, c akan melakukan penggabungan usaha.
Jika penggabungan usaha tersebut berbentuk merger, maka hanya satu perusahaan saja yang berdiri misalnya perusahaan a sedangkan perusahaan b dan c tutup.
Sedangkan pada penggabungan usaha berbentuk akuisisi semua perusahaan akan tetap eksis Payamta,dkk, 2004.
2.2.1.2 Pengklasifikasian Merger