Pengertian haji Hukum Haji Syarat-syarat Wajib Rukun Haji

Buku Fikih Kurikulum 2013 55 MENANYA Setelah Anda mengamati gambar di atas buat daftar komentar atau pertan- yaan yang relevan 1. ………………………………….............................................................. 2. ………………………………….............................................................. 3. ………………………………….............................................................. 4. ………………………………….............................................................. PENDALAMAN MATERI Selanjutnya Anda pelajari uraian berikut ini dan Anda kembangkan dengan mencari materi tambahan dari sumber belajar lainnya HAJI DAN UMRAH

1. Pengertian haji

Istilah haji berasal dari kata h ๸ajja berziarah ke, bermaksud, menyengaja, menuju ke tempat tertentu yang diagungkan. Sedangkan menurut istilah haji adalah menyengaja mengunjungi Ka’bah untuk mengerjakan ibadah yang meliputi thawaf, sa’i, wuquf dan ibadah-ibadah lainnya untuk memenuhi perintah Allah Swt. dan mengharap keridlaan-Nya dalam waktu yang telah ditentukan.

2. Hukum Haji

Mengerjakan ibadah haji hukumnya wajib ’ain, sekali seumur hidup bagi setiap muslim yang telah mukallaf dan mampu melaksanakannya. Firman Allah Swt.: h ġ ĬA ğ`jıhŦ hŋhŧhȱ lŴhŲhb hƆlžjȼhŎ jŷl hȎj? hSĵhśhļlŎA jŴhŲ jĺlžhlȊA Ġŀjń jMĵğȍA h hȇ j ğjĬhb ͢ h lǻjų hɉĵhšlůA jŴhŠ Ğ jƴhţ ”Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah , yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah” ȋǤŽ‹”ƒǣͻ͹Ȍ B u k u S i s w a Ke l a s X M A 56 Sabda Rasulullah Saw. : Artinya: “Haji yang wajib itu hanya sekali, barang siapa melakukan lebih dari sekali maka yang selanjutnya adalah sunah”. HR. Abu Dawud, Ahmad dan Al- Hakim

3. Syarat-syarat Wajib

Haji: a. Beragama Islam, tidak wajib dan tidak sah bagi orang ka ¿r. b. Berakal, tidak wajib haji bagi orang gila dan orang bodoh. c. Baligh, tidak wajib haji bagi anak-anak., kalau anak-anak mengerjakannya, hajinya sah sebagai amal sunah, kalau sudah cukup umur atau dewasa wajib melaksanakannya kembali. Sabda Rasulullah Saw: Artinya: ”Anak-anak yang telah haji, sesudah baligh ia wajib melakukan haji kembali, dan hamba yang telah haji, sesudah dimerdekakan, ia wajib mengerjakan haji kembali”. H.R. Baihaqi. d. Merdeka, tidak wajib haji bagi budak atau hamba sahaya, kalau budak mengerjakannya, hajinya sah, apabila telah merdeka wajib melaksanakannya kembali. e. Kuasa atau mampu, tidak wajib bagi orang yang tidak mampu. Baik mampu harta, kesehatan, maupun aman dalam perjalanan.

4. Rukun Haji

Rukun haji adalah beberapa amalan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji dan tidak bisa diganti dengan bayar denda dam bila meninggalkannya, berarti hajinya batal dan harus mengulangi dari awal di tahun berikutnya, yaitu: a. Ihram, yaitu berniat memulai mengerjakan ibadah haji ataupun umrah, merupakan pekerjaan pertama sebagaimana takbiratul ihram dalam shalat. Ihram wajib dimulai sesuai miqatnya, baik miqat zamani maupun makani, dengan syarat-syarat tertentu yang akan dijelaskan kemudian. Buku Fikih Kurikulum 2013 57 b. Wuquf di padang Arafah, yaitu hadir mulai tergelincir matahari waktu Dzuhur tanggal 9 Zulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijjah. Rasulullah Saw. bersabda: ;ĵŁ ŴŲ Artinya: Dari Abdurrahman bin Ya’mur....”Haji itu adalah hadir di Arafah, barang siapa hadir pada malam sepuluh sebelum terbit fajar sesungguhnya dia telah dapat waktu yang sah”. HR. Lima ahli hadis. c. T ๸awaf, rukun ini disebut thawaf ifad๸ah.Yaitu, mengelilingi Ka’bah tujuh kali putaran, dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad, dilakukan pada hari raya nah ๸r sampai berakhir hari tasyriq. Macam-macam t ๸awaf adalah : 1 T ๸awaf qudum, yaitu thawaf yang dilakukan saat sampai di Makkah sebagaimana shalat tah ๸iyatul masjid. 2 T ๸awaf ifad๸ah, yaitu t๸awaf rukun haji. 3 T ๸awaf wadaȑ’ yaitu t๸awaf yang dilakukan ketika akan meninggalkan Makkah. 4 T ๸awaf tah๸allul yaitu t๸awaf penghalalan muh๸arramat ihram hal-hal yang haram. 5 T ๸awaf nad๸ar thawaf yang dinadzarkan. 6 T ๸awaf sunnah. d. Sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah. Syarat-syarat melakukan sa’i adalah : - Dilakukan setelah thawaf ifadhah ataupun thawaf qudum, - Dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah, - Dilakukan tujuh kali perjalanan, dari Shafa ke Marwah dihitung sekali dan dari Marwah ke Shafa dihitung sekali perjalanan pula. Adapun di antara sunah Sa’i adalah: - Berjalan biasa di antara Shafa dan Marwah, kecuali ketika melewati dua tiang atau pilar dengan lampu hijau, sunah berlari-lari kecil bagi pria. - Memperbanyak bacaan kalimat tauhid, takbir dan doa ketika berada B u k u S i s w a Ke l a s X M A 58 di atas bukit Shafa dan Marwah dengan cara menghadap ke arah ka’bah. - Membaca doa di sepanjang perjalanan Shafa - Marwah, dan ketika sampai di antara pilar hijau membaca doa : ƭ ”Ya Allah mohon ampun, kasihanilah dan berilah petunjuk jalan yang lurus”. e. Tah ๸allul, yaitu mencukur atau menggunting rambut, sekurang-kurangnya menggunting tiga helai rambut. f. Tartib, yaitu mendahulukan yang semestinya dahulu dari rukun- rukun di atas.

5. Wajib Haji