Buku Fikih Kurikulum 2013
67 10. Macam-macam Manasik Haji
a. Haji Ifra
ȑd Mengerjakan haji dan umrah dengan cara ifrad adalah mengerjakan haji
dan umrah dengan cara mendahulukan haji daripada umrah dan keduanya dilaksanakan secara terpisah.
b. Haji Tamattu’
Mengerjakan haji dengan cara tamattu’ adalah mengerjakan haji dan umrah dengan mendahulukan umrah daripada haji, dan umrah dilakukan
pada musim haji. c. Haji
Qira ȑn
Mengerjakan ibadah haji dengan cara qiran adalah mengerjakan haji dan umrah sekaligus. Jadi amalannya satu, tetapi dengan dua niat yaitu haji
dan umrah. Dengan demikian urutan pelaksanaan qiran pada dasarnya tidak berbeda dengan haji ifrad.
UMRAH
1. Pengertian, hukum, dan waktu umrah
Menurut pengertian bahasa, umrah berarti ziarah. Dalam pengertian Syar’i, umrah adalah ziarah ke Ka’bah, thawaf, sa’i, dan memotong rambut.
Umrah hukumnya wajib sebagaimana haji, berdasarkan ¿rman Allah Swt.,
υ …… j ġ jĬ hChŋlųiš l
ůAhb ğŀh l
ơA AźĠųjĻ h
=hb
”Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ’umrah karena Allah.” ȋǤǦȏʹȐǣ
ͳͻȌ.
Umrah wajib dilaksanakan satu kali seumur hidup sebagaimana haji. Umrah boleh dikerjakan kapan saja, tidak ada waktu tertentu sebagaimana haji, tetapi
yang paling utama adalah pada bulan Ramadhan.
2. Syarat, rukun, dan wajib umrah
Syarat-syarat umrah sama dengan syarat-syarat dalam ibadah haji. Sedangkan rukun umrah agak berbeda dengan rukun haji. Rukun umrah meliputi:
a. Ihram niat
b. T awaf
c. Sa’i d. Mencukur
rambut e. Tertib antara keempat rukun di atas
B u k u S i s w a Ke l a s X M A
68 Wajib umrah hanya dua, yaitu:
a. Berihram dari miqat b. Menjauhkan diri dari muharramat umrah, jenis dan banyaknya sama
dengan muharramat haji. Miqat zamani umrah itu sepanjang tahun, artinya, tidak ada waktu tertentu
untuk melaksanakan umrah. Jadi boleh dilakukan kapan saja. Adapun miqat makani umrah, pada dasarnya sama dengan miqat makani haji, tetapi khusus
bagi orang yang berada di Makkah, miqat makani mereka adalah daerah di luar kota Makkah di luar Tanah Haram : Tan’im, Ji’ranah, dan Hudaibiyah.
PROSEDUR PELAKSANAAN HAJI DI INDONESIA
Dari tahun ke tahun minat masyarakat Indonesia untuk menunaikan ibadah haji semakin meningkat. Pemerintah sebagai penanggung jawab penyelenggaraan
ibadah haji senantiasa berupaya dengan sungguh-sungguh menyempurnakan dan meningkatkan pelayanannya. Kemudian lahirlah Undang-Undang Nomor 17 ta-
hun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Keputusan Menteri Agama Nomor 224 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Pemerintah di bawah koordinasi Menteri Agama mengatur proses pelaksanaan haji dalam buku ”Pedoman Perjalanan Haji” yang berisi tentang:
1. Persiapan