Buku Fikih Kurikulum 2013
155 mengutamakan keuntungan diri sendiri dengan mengorbankan orang lain.
Riba akan menyulitkan hidup manusia, terutama mereka yang memerlukan pertolongan. Menimbulkan kesenjangan sosial yang semakin besar antara
yang kaya dan miskin, serta dapat mengurangi rasa kemanusiaan untuk rela membantu. Oleh karena itu Islam mengharamkan riba.
3. Macam-macam Riba
Para ulama Fikih membagi riba menjadi empat macam, yaitu: a. Riba
Fad l
Riba fadl adalah tukar menukar atau jual beli antara dua buah barang yang sama jenisnya, namun tidak sama ukurannya yang disyaratkan oleh
orang yang menukarnya, atau jual beli yang mengandung unsur riba pada barang yang sejenis dengan adanya tambahan pada salah satu benda
tersebut. Sebagai contoh adalah tukar-menukar emas dengan emas atau beras dengan beras, dan ada kelebihan yang disyaratkan oleh orang yang
menukarkan. Kelebihan yang disyaratkan itu disebut riba fadl. Supaya tukar-menukar seperti ini tidak termasuk riba, maka harus ada tiga syarat
yaitu: 1 Barang yang ditukarkan tersebut harus sama.
2 Timbangan atau takarannya harus sama. 3 Serah terima pada saat itu juga.
b. Riba Nasi’ah
Riba nasi’ah yaitu mengambil keuntungan dari pinjam meminjam atau
atau tukar-menukar barang yang sejenis maupun yang tidak sejenis karena adanya keterlambatan waktu pembayaran. Menurut ulama Hana
¿yah, riba nasi’ah adalah memberikan kelebihan terhadap pembayaran dari
yang ditangguhkan, memberikan kelebihan pada benda dibanding untung pada benda yang ditakar atau yang ditimbang yang berbeda jenis atau
selain yang ditakar dan ditimbang yang sama jenisnya. Maksudnya adalah menjual barang dengan sejenisnya, tetapi yang satu lebih banyak dengan
pembayaran diakhirkan, seperti menjual 1 kg beras dengan 1 ½ kg beras yang dibayarkan setelah dua bulan kemudian. Kelebihan pembayaran
yang disyaratkan inilah yang disebut riba nasi’ah.
h űğŰhŎhb jŷlžhŰhŠ i ġĬA ğǔ hŔ ğ jƱğȍA
ğ`h= iŷlŶhȭ i ġĬA h jǂhK gBiʼnlŶiŁ jŴlķhChŋiųhŎ lŴhȭ eCh;l jƿhȸ j`Ahźhžhlơĵjķ j`AhźhžhlơA jşlžhȨ lŴhȭ hǘhȫ
B u k u S i s w a Ke l a s X M A
156 “Dari Samurah bin Jundub, sesungguhnya Nabi saw. telah melarang jual
beli binatang yang pembayarannya diakhirkan” H.R Lima ahli hadist c. Riba
Qardi Riba qardi adalah meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan
atau tambahan dari orang yang meminjam. Misalnya Andi meminjam uang kepada Arman sebesar Rp 500.000, kemudian Arman mengharuskan
kepada Andi untuk mengembalikan uang itu sebesar Rp. 550.000. inilah yang disebut riba qardi.
d. Riba yad
Riba yad yaitu pengambilan keuntungan dari proses jual beli dimana sebelum terjadi serah terima barang antara penjual dan pembeli sudah
berpisah. Contohnya, orang yang membeli suatu barang sebelum ia menerima barang tersebut dari penjual, penjual dan pembeli tersebut
telah berpisah sebelum serah terima barang itu. Jual beli ini dinamakan riba yad.
4. Hikmah Dilarangnya Riba