Pengertian dan Dasar Hukum Akad Rukun akad dan Syarat akad Macam-macam Akad

Buku Fikih Kurikulum 2013 95 b. Hukum Ihyaul Mawat Menghidupkan lahan yang mati hukumnya boleh mubah berdasarkan hadits Rasulullah Saw., sebagai berikut : ƶŏȿůAb IbAIźķA aAbK f Ũhń gˈjɉ ĵ hŝ g\lŋj jơ hōlɀ hůhb i hȔ h jǘhŦ eĹhļjžhŲ ĵeŗlKh=ĵhžlńhA lŴhŲ cʼnŲǛɉAb “Barang siapa yang menghidupkan tanah mati, maka tanah itu menjadi haknya, orang yang mengalirkan air dengan dzalim tidak mempunyai haknya” ȋǤ„— ƒ—†ǡǦƒ•ƒǯ‹†ƒ‹”‹œ‹ȌǤ c. Syarat membuka lahan baru 1. Tanah yang dibuka itu cukup hanya untuk keperluannya saja, apabila lebih orang lain boleh mengambil sisanya. 2. Ada kesanggupan dan cukup alat untuk meneruskannya, bukan semata-mata sekedar untuk menguasai tanahnya saja. d. Hikmah Ihyaul Mawat 1. Mendorong manusia untuk bekerja keras dalam mencari rezeki. 2. Munculnya rasa kemandirian dan percaya diri bahwa di dalam jagad raya ini terdapat potensi alam yang dapat dikembangkan untuk kemaslahatan hidup. 3. Termanfaatkannya potensi alam sebagai manifestasi rasa syukur kepada Allah atas kemampuan manusia dalam bidang IPTEK.

6. Hikmah Kepemilikan

Ada beberapa hikmah disyariatkannya kepemilikan dalam Islam, antara lain: a. Terciptanya rasa aman dan tenteram dalam kehidupan bermasyarakat. b. Terlindunginya hak-hak individu secara baik. c. Menumbuhkan sikap kepedulian terhadap fasilitas-fasilitas umum. d. Timbulnya rasa kepedulian sosial yang semakin tinggi.

B. Akad

1. Pengertian dan Dasar Hukum Akad

Akad menurut bahasa artinya ikatan atau persetujuan, sedangkan menurut B u k u S i s w a Ke l a s X M A 96 istilah akad adalah transaksi atau kesepakatan antara seseorang yang menyerahkan dengan orang lain yang menerima untuk pelaksanaan suatu perbuatan. Contohnya : akad jual beli, akad sewa menyewa, akad pernikahan. Dasar hukum dilakukannya akad adalah : jIźiŪišůĵjķAlźiŦlb h = AźiŶhŲ h = hŴlȬj ğ ȑA ĵhŹĠȬhAĮhŽ “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu” ȋǤŽǦƒ‹†ƒŠȏͷȐǣͳȌǤ Berdasarkan ayat tersebut dapat dipahami bahwa melakukan isi perjanjian atau akad itu hukumnya wajib.

2. Rukun akad dan Syarat akad

Adapun rukun akad adalah : a. Dua orang atau lebih yang melakukan akad transaksi disebut Aqidain. b. Sighat Ijab dan Qabul. c. Ma’qud ‘alaih sesuatu yang diakadkan. Sementara itu syarat akad adalah sebagai berikut : a. Syarat orang yang bertransaksi antara lain : berakal, baligh, mumayis dan orang yang dibenarkan secara hukum untuk melakukan akad. b. Syarat barang yang diakadkan antara lain : bersih, dapat dimanfaatkan, milik orang yang melakukan akad dan barang itu diketahui keberadaannya. c. Syarat sighat: dilakukan dalam satu majlis, ijab dan qabul harus ucapan yang bersambung, ijab dan qabul merupakan pemindahan hak dan tanggung jawab.

3. Macam-macam Akad

Ada beberapa macam akad, antara lain: a. Akad lisan, yaitu akad yang dilakukan dengan cara pengucapan lisan. b. Akad tulisan, yaitu akad yang dilakukan secara tertulis, seperti perjanjian pada kertas bersegel atau akad yang melalui akta notaris. c. Akad perantara utusan wakil, yaitu akad yang dilakukan dengan melalui utusan atau wakil kepada orang lain agar bertindak atas nama pemberi mandat. d. Akad isyarat, yaitu akad yang dilakukan dengan isyarat atau kode tertentu. e. Akad T ๸a’at๸i saling memberikan, akad yang sudah berjalan secara umum. Buku Fikih Kurikulum 2013 97 Contoh: beli makan di warung, harga dan pembayaran dihitung pembeli tanpa tawar menawar.

4. Hikmah Akad