Negatif Hubungan Seks Pranikah

26 hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu, dan melakukan suatu pekerjaan. Santrock 2002 mengatakan pada usia ini orang dewasa mulai mengalami cinta dan menjalin hubungan yang intim yakni berpacaran. Cinta yang romantis inilah yang menjadi alasan utama individu untuk menikah dan menjadi orang tua. Salah satu bentuk hubungan romantis yang dilakukan oleh orang dewasa, bisa berupa hubungan seks pranikah. Papalia, Olds, Fedman, 2001; Santrock, 2001. Santrock 2002 menjelaskan bahwa orang dewasa yang belum memiliki pasangan atau belum terlibat dalam hubungan cinta romantis, akan merasa terbebani. Alasan mereka terbebani adalah karena adanya perasaan takut, salah satu tugas perkembangan dewasa yang paling penting, yaitu menikah, tidak bisa mereka lakukan. Perasaan terbebani karena tidak berada dalam hubungan cinta romantis ini, bisa berpengaruh pada harga diri seseorang. Chang, 1994 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dewasa awal adalah adalah individu yang berada pada rentang usia 20-40 tahun yang berada pada periode kesementaraan ekonomi dan pribadi, dan perjuangan antara ketertarikan pada kemandirian dan menjadi terlibat secara sosial. Dewasa awal juga memili tugas perkembangan untuk menikah atau membangun sebuah keluarga, mengelola rumah tangga, mendidik atau mengasuh anak, memikul tangung jawab sebagai warga negara, membuat hubungan dengan suatu kelompok sosial tertentu, dan melakukan suatu pekerjaan. 27

D. Kerangka Berpikir

Penelitian menyebutkan bahwa wanita dewasa awal yang melakukan hubungan seks pranikah saat ini, merasa bahwa orang-orang dilingkungannya seperti kekasih atau teman, menerima mereka dengan baik dalam hal bergaul sebab mereka bisa menyesuaikan diri dengan zaman modern. Dalam Sarwono 2001 disebutkan bahwa hal ini bisa terjadi karena wanita memiliki tingkat konformitas yang tinggi. Pertama karena mereka lebih fleksibel, dan kedua karena status wanita lebih terbatas, sehingga mereka, tidak mempunyai banyak pilihan kecuali menyesuaikan diri pada situasi dan kelompok. Karena itu keinginan untuk dapat diterima dalam lingkungan pada wanita lebih besar. Wanita dewasa awal yang melakukan hubungan seks pranikah merasa dirinya lebih diterima dalam bergaul Jui Shan Chang, 1994. Perasaan- perasaan negative seperti rasa malu, rasa bersalah, rasa berdosa, kotor, tidak berharga, takut, khawatir dan lainnya memang cenderung akan muncul saat pertama kali melakukan hubungan seks pranikah, tetapi perlakuan yang sangat baik oleh pasangan mereka pada hubungan seksual berikutnya membuat perasaan-perasaan negative tersebut kemudian terganti oleh perasaan bahagia, aman, dan dibutuhkan Paul Hayes, 2002. Selain itu mereka juga merasa dirinya jadi lebih menarik MacCorquodale 1979. Kepercayaan dan keintiman yang terbangun karena melakukan hubungan seks pranikah Kara Mayer Robinson 2013 mampu membuat mereka merasa bahwa ada penerimaan, kesetiaan dan komitmen di dalam hubungannya dengan pasangannya Jui Shan Chang 1994.. 28 Keputusan wanita dewasa awal untuk tetap melakukan hubungan seks pranikah padahal tahu bahwa hal tersebut memiliki resiko yang besar, menunjukkan bahwa mereka memiliki self- determination yang lebih tinggi. Wanita dewasa awal yang melakukan hubungan seks pranikah memiliki rasa percaya diri bahwa mereka mampu mengendalikan diri. Mereka mampu membuat pilihan-pilihan dan memutuskannya, seperti memastikan ada birthcontrol dan safe sex atau tidak ketika melakukan hubungan intim Jui ShanChang, 1994. Faktor-faktor inilah yang kemudian membuat wanita dewasa awal yang melakukan hubungan seks pranikah memiliki perasaan perasaan produktif yang tinggi. Sedangkan Wanita dewasa awal yang tidak melakukan hubungan seks pranikah diketahui merasa kurang diterima oleh kelompok sosialnya sebab mereka merasa dikelompokkan sebagai wanita yang konservatif dan aneh yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan zaman modern Jui Shan Chang, 1994. Mereka juga merasa dirinya kurang asyik diajak bergaul, karena itu agar tidak merasa malu pada teman dan bisa diterima dalam pergaulan, wanita dewasa awal yang tidak melakukan hubungan seks pranikah memilih untuk tidak mempermasalahkan trend hubungan seks pranikah dan menganggap hal tersebut sebagai hal yang biasa saja, walaupun sebenarnya mereka tahu hubungan seks pranikah tidak sesuai dengan norma Jui Shan Chang, 1994 Kurangnya perasaan dibutuhkan oleh lingkungan pada wanita dewasa awal yang tidak melakukan hubungan seks pranikah juga adalah indikasi bahwa mereka memiliki perasaan berharga yang kurang. Walaupun mereka 29 memiliki perasaan disayangi, dicintai dan dibutuhkan tetapi perasaan tersebut tidak sebesar wanita dewasa awal yang melakukan hubungan seks pranikah. Hal ini terlihat dari adanya keinginan pada wanita yang masih virgin untuk melakukan hubungan seks pranikah dengan pria yang menurut mereka tepat suatu hari nanti. Alasan mengapa mereka juga ingin melakukan hubungan seks pranikah adalah karena mereka melihat teman-teman mereka yang melakukan hubungan seks pranikah dengan kekasihnya, berada dalam hubungan cinta romantis yang dalam dan merasa sangat dicintai. Wanita yang masih virgin ini kemudian berpendapat bahwa mereka juga akan siap melakukan hubungan semacam itu dengan pria yang tepat suatu hari nanti, agar bisa merasakan perasaan cinta yang dalam seperti yang dirasakan oleh teman-teman mereka yang mau menyerahkan keperawanannya pada pria yang belum menjadi suaminya Jui Shan Chang, 1994 Perasaan mampu untuk mencapai hasil yang diinginkan juga akhirnya tidak sebesar wanita dewasa awal yang melakukan hubungan seks pranikah. Mereka tidak memiliki dukungan yang besar dari lingkungan pergaulan teman maupun kekasih, yang bisa menjadi penyemangat ketika harus membuat sebuah keputusan atau pilihan-pilihan yang sulit.

E. Hipotesis

Berdasarkan konsep dalam tinjauan pustaka maka diduga bahwa terdapat perbedaan harga diri pada wanita dewasa awal yang melakukan hubungan seks pranikah dengan yang tidak melakukan hubungan seks pranikah. Tingkat harga diri wanita dewasa awal yang melakukan hubungan