1 ,
, ,
1
dan
2 ,
1 dan fungsi turunan
x g
juga kontinyu sepotong-sepotong pada setiap subinterval tersebut.
Gambar 2.2. Grafik dari fungsi mulus sepotong-sepotong
x g
kiri dan
x g
kanan pada interval
2 ,
1
.
2.1.5. Bilangan Kompleks
Definisi 2.6
Jika y
i x
z
menyatakan sembarang bilangan kompleks, maka
z x
Re
merupakan bagian riil dari
z
dan
z y
Im
merupakan bagian imajiner dari z .
z Re
dan
z Im
merupakan bilangan riil.
2.1.6. Konjugat Kompleks
Definisi 2.7
Untuk setiap bilangan kompleks y
i x
z
, maka bilangan kompleks
y i
x z
disebut sebagai konjugat dari bilangan
z
.
Contoh 2.5
Misal, 5
3 i z
, maka konjugat kompleksnya adalah
5 3 i
z
.
2.1.7. Fungsi Eksponensial Kompleks
Definisi 2.8
Untuk bilangan kompleks y
i x
z
didefinisikan
y i
y e
e
x z
sin cos
. Jika diambil
y i
z
,
y ℝ, maka
y i
y e
e
iy z
sin cos
, untuk y
ℝ, yang dikenal juga dengan nama rumus Euler.
Lemma 2.1
Untuk semua
y x,
ℝ berlaku 1.
ix x
i
e e
2
, 2.
1
ix
e
, 3.
ix ix
e e
, 4.
y x
i iy
ix
e e
e
,
5.
y x
i iy
ix
e e
e
,
6.
ix ix
ie e
dx d
.
2.2. Aljabar Matriks
2.2.1. Matriks Identitas
Definisi 2.9
Matriks persegi yang elemen diagonal utamanya bernilai 1 dan elemen lainnya 0 disebut sebagai matriks identitas. Matriks identitas
dinotasikan dengan
I
,
1
1 1
I
.
2.2.2. Invers Matriks
Definisi 2.10
Jika
A
merupakan matriks persegi, dan jika ada suatu matriks
1
A dengan ukuran matriks yang sama dengan
A
sedemikian sehingga I
A A
AA
1 1
, maka
A
disebut sebagai matriks nonsingular atau invertible, dan
1
A disebut invers dari
A
.
Contoh 2.6
Misal
3 1
5 2
A dan
2 1
5 3
1
A , maka
I AA
1 1
2 1
5 3
3 1
5 2
1
,
I A
A
1 1
3 1
5 2
2 1
5 3
1
. Jadi,
A
merupakan matriks nonsingular.