Dalam penelitian ini, rasio profitabilitas yang digunakan adalah net profit margin
. Net
profit margin
merupakan ukuran
keuntungan dengan
membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan Kasmir, 2010: 135. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin
baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan Fahmi, 2011: 68.
F. Likuiditas
Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi atau saat ditagih
Raharjaputra, 2009: 194. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban tersebut disebut dalam keadaan “likuid”, sebaliknya bagi perusahaan yang tidak
mampu memenuhi kewajibannya disebut “illikuid”. Rasio likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara
tepat waktu sehingga likuiditas sering disebut dengan short term liquidity Fahmi, 2011: 59. Rasio ini penting karena kegagalan dalam membayar kewajiban dapat
menyebabkan kebangkrutan perusahaan. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah diubah menjadi kas yang
meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan Sartono, 2001: 116.
Rasio likuiditas secara umum ada dua adalah sebagai berikut: 1.
Current Ratio rasio lancar
2. Quick Ratio
Dalam penelitian ini, rasio likuiditas yang digunakan adalah current ratio. Current ratio
merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo.
Current ratio dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat
keamanan suatu perusahaan Kasmir, 2010: 111. Semakin tinggi current ratio ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansial jangka pendek. Aktiva lancar yang dimaksud termasuk kas, piutang, surat berharga, dan persediaan Sartono, 2001: 116.
G. Leverage
Risiko finansial adalah tambahan risiko yang dibebankan kepada pemegang saham sebagai hasil dari keputusan untuk mendapatkan pendanaan melalui utang
Brigham, 2006: 17. Peningkatan risiko yang ditanggung oleh para pemegang
saham, di atas risiko bisnis dasar perusahaan, yang diakibatkan oleh penggunaan leverage
keuangan. Finansial leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk
membiayai investasinya. Perusahaan yang tidak mempunyai leverage berarti menggunakan modal sendiri 100. Penggunaan utang itu sendiri mengandung
tiga dimensi bagi perusahaan yaitu pemberi kredit akan menitikberatkan pada besarnya jaminan atas kredit yang diberikan, dengan menggunakan utang maka
apabila perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya maka pemilik perusahaan keuntungannya akan meningkat, dan dengan
menggunakan utang maka pemilik memperolah dana dan tidak kehilangan pengendalian perusahaan Sartono, 2001: 121.
Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Rasio leverage melihat komposisi
permodalan yang digunakan dalam membiayai pembelian aktiva. Menurut Prasetyo 2011: 20, formula yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah
total utang dibagi dengan total ekuitas.
H. Dividend Payout Ratio