Teori Keagenan Nilai Perusahaan

4. Pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika pelanggan terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau bergantung pada perusahaan. 5. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karenanya berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. 6. Karyawan tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Karyawan juga tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, masa pensiun dan kesempatan kerja. 7. Masyarakat, laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan trend dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

B. Teori Keagenan

Pada agency theory yang disebut principal adalah pemegang saham dan yang dimaksud agen adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Dalam manajemen keuangan, tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Untuk itu, manajer yang diangkat oleh pemegang saham harus bertindak untuk kepentingan pemegang saham. Perspektif agency theory berkembang dalam displin ilmu ekonomi dengan tokoh-tokoh yang berpengaruh yaitu Ross 1973, Jensen Meckling 1976, dan Eisenhardt 1989. Jensen dan Meckling 1976 menyatakan bahwa laporan keuangan yang dibuat dengan angka-angka akuntansi diharapkan dapat meminimalkan konflik di antara pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan yang dilaporkan oleh agen sebagai pertanggungjawaban kinerjanya sedangkan prinsipal dapat menilai, mengukur, dan mengawasi sampai sejauh mana agen tersebut bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan prinsipal serta sebagai dasar pemberian kompensasi kepada agen. Penyebab lain konflik antara manajer dengan pemegang saham adalah keputusan pendanaan. Para pemegang saham hanya peduli terhadap risiko sistematik dari saham perusahaan, karena mereka melakukan investasi pada portofolio yang terdiversifikasi dengan baik. Hubungan antara pemegang saham dan manajemen disebut sebagai hubungan keagenan Ross, 2009: 15. Hubungan seperti ini terjadi ketika seseorang pemilik memperkerjakan orang lain agen untuk mewakili kepentingannya. Dalam semua hubungan tersebut, terdapat kemungkinan adanya konflik kepentingan di antara principal dan agen. Konflik tersebut disebut masalah keagenan agency problem. Agency problem adalah konflik yang timbul antara pemilik, karyawan, dan manajer perusahaan yang ada kecenderungan manajer lebih mementingkan tujuan individu daripada tujuan perusahaan Sartono, 2001: 10.

C. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan Sartono, 2001: 9. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan financing, dan manajemen aset. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap suatu perusahaan. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham perusahaan yang terbentuk antara pembeli dan penjual disaat terjadi transaksi disebut nilai pasar perusahaan, karena harga pasar saham dianggap cerminan dari nilai aset perusahaan sesungguhnya Brigham, 2006: 47. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang- peluang investasi. Menurut Fahmi 2011, indikator- indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan diantaranya adalah: 1. PER Price Earning Ratio merupakan rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham. Rumus yang digunakan adalah: Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah : a. Tingkat pertumbuhan laba b. Dividend Payout Ratio c. Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal. PER adalah fungsi dari perubahan kemampuan laba yang diharapkan di masa yang akan datang. Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk tumbuh sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. 2. PBV Price Book Value Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh Brigham, 2006: 92. Menurut Prasetyo 2011: 4, dengan mengetahui nilai perusahaan yang sesungguhnya memberikan keuntungan dalam beberapa hal sebagai berikut: 1. Kejelasan tujuan Nilai perusahaan sering dikatakan sebagai nilai yang hendak dicapai selama perusahaan beroperasi. 2. Nilai saat ini Dengan mengetahui nilai perusahaan yang telah dicapai, manajemen dapat memahami kinerja yang tercipta dari serangkaian kebijakan yang diputuskan. 3. Potensi masa depan Dengan hasil perhitungan nilai saat ini, manajemen dapat menentukan potensi pengembangan perusahaan di masa depan. Ini berarti manajemen dapat menyusun langkah, strategi dan kebijakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan di masa depan. 4. Ukuran efektivitas kinerja manajemen Perhitungan nilai perusahaan berguna untuk mengukur efektivitas setiap kebijakan manajemen. Dengan mengetahui nilai yang sebenarnya maka manajemen dapat merancang program dan kebijakan yang lebih baik bagi pengembangan perusahaan di masa datang. 5. Komparasi nilai Hasil valuasi berupa nilai perusahaan juga dapat digunakan sebagai bahan pembanding kinerja perusahaan dengan pesaing. Nilai perusahaan dalam bentuk kuantitatif lebih disukai manajer karena lebih terukur dan jelas. 6. Untuk keperluan investasi dan pendanaan Hasil perhitungan nilai perusahaan dapat menjadi pertimbangan yang matang bagi pengambil keputusan terutama saat investasi dan pembiayaan harus diputuskan. 7. Untuk keputusan akuisisi Dengan memahami prosedur valuasi yang benar, diharapkan manajemen dapat memperoleh hasil perhitungan pada harga berapa akuisisi dapat dilakukan dengan tepat. 8. Untuk penilaian portofolio perusahaan Pemahaman proses valuasi memberikan peluang bagi manajemen untuk menilai kinerja perusahaan-perusahaan yang menjadi bagian portofolio investasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan nilai perusahaan dengan rasio Tobin’s Q. Rasio ini dikembangkan oleh Profesor James Tobin pada tahun 1967. Rasio Tobin’s Q adalah nilai pasar suatu perusahaan dengan membandingkan nilai pasar suatu perusahaan yang terdaftar di pasar keuangan dengan nilai penggantian aset perusahaan. Rasio ini juga merupakan konsep yang berharga karena menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi Herawaty, 2008: 100. Apabila rasio di atas satu menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada pengeluaran investasi, hal ini akan merangsang investasi baru. Apabila rasio di bawah satu, investasi dalam aktiva tidak menarik.

D. Rasio Keuangan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2013

6 65 94

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Insider Ownership, Likuiditas, Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio (Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

4 120 76

Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 97

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 78 102

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 47 96

Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Dividend Payoud Ratio, Cash Holding, dan Kualitas Audit terhadap Nilai Perusahaan ( Studi Em piris pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2007 - 2011 )

0 19 189

PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013.

0 4 13

PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT PENGARUH FREE CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2001-2007.

0 4 11

ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS,LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 74

Pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, dividend payout ratio, dan free cash flow terhadap nilai perusahaan studi empiris pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 2011

0 1 120