Universitas Sumatera Utara
rokok sebelum diterapkannya Perda Kota Medan tentang KTR dan masih belum ada dilakukan sosialisasi khusus tentang penerapan kawasan tanpa rokok dari
sekolah. Dapat dilihat juga bahwa pengertian tentang kawasan tanpa rokok sudah dimengerti oleh informan dan hanya beberapa dari tempat-tempat kawasan tanpa
rokok yang ditetapkan dalam perda yang dapat disebutkan oleh informan. Pada SMA Negeri 1 Medan, SMP Negeri 7 Medan dan SD Negeri 060919
Medan telah terselenggara KTR sejak sebelum penerapan Perda KTR di Kota Medan. Sekolah tersebut tidak mendapatkan sosialisasi dari Pemerintah Daerah
hanya mendapatkan surat edaran dari Pemerintah Daerah. Hal tersebut kurang efektif dikarenakan dalam Pedoman Pengembangan KTR disebutkan bahwa
seharusnya dilakukan sosialisasi dari Pemerintah Daerah kepada pimpinan sekolah sehingga mendapatkan informasi yang jelas mengenai apa pengertian
KTR, tujuan serta manfaat penerapan KTR, bagaimana langkah-langkah penerapan KTR dilakukan di sekolah, sumber daya yang diperlukan oleh sekolah
yang akan menerapkan KTR dan sebagainya. Maka pihak pimpinan sekolah dapat mengerti bagaimana merumuskan penetapan hingga penerapan KTR di sekolah
agar dapat melakukan sosialisasi kepada sasaranpelaksana kebijakan di sekolah tersebut.
5.2 Faktor Sumber Daya
Perintah-perintah implementasi mungkin diteruskan secara cermat, jelas dan konsisten, tetapi jika para pelaksana kekurangan sumber-sumber yang
diperlukan untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan, maka implementasi ini pun cenderung tidak efektif. Barangkali sumber yang paling penting dalam
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan kebijakan adalah staf atau sumber daya manusia. Sumber daya manusiapara pelaksana yang berjumlah cukup dan memiliki kemampuan dan
ketrampilan yang diperlukan dalam melaksanakan kebijakan yang ditetapkan. Kewenangan yang dimiliki oleh sumber daya manusia adalah kewenangan setiap
pelaksana untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang diamanatkan dalam suatu kebijakan. Informasi yang harus dimiliki oleh sumber daya manusia
untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan yaitu segala keterangan dalam bentuk tulisan atau pesan, pedoman, petunjuk dan tata cara pelaksanaan
yang bertujuan untuk melaksanakan kebijakan. Selain sumber daya manusia, juga dibutuhkan sarana dan prasarana yaitu semua yang tersedia demi terselenggaranya
pelaksanaan suatu kebijakan dan dipergunakan untuk mendukung secara langsung Winarno, 2012.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa yang menjadi sasaranpelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok di SMA Negeri 1 Medan, SMP
Negeri 7 Medan dan SD Negeri 060919 Medan adalah semua warga di lingkungan sekolah, dan tidak ada pedoman khusus bagi pelaksana kebijakan.
Sarana dan prasarana atau infrastruktur kawasan tanpa rokok di sekolah tersebut yaitu ada tulisan, poster, spanduk larangan merokok pada dinding-dinding
sekolah. Di SD Negeri 060919 Medan hanya ada spanduk kawasan tanpa rokok dari kunjungan mahasiswa pada tahun lalu.
Menurut Pedoman Pengembangan KTR, sekolah harus memenuhi beberapa hal agar dapat menerapkan KTR dengan efektif. Antara lain,
infrastruktur KTR seperti tempat khusus untuk merokok, tulisan, poster dan
Universitas Sumatera Utara
spanduk larangan merokok. Dan juga sasaranpelaksana kebijakan, pada sekolah yaitu semua warga sekolah harus mempunyai pedoman yang berisikan informasi
bagaimana menerapkan KTR di sekolah. SMA Negeri 1 Medan, SMP Negeri 7 Medan dan SD Negeri 060919 Medan tidak memiliki pedoman khusus bagi
pelaksana kebijakan dan juga minim infrastruktur KTR, maka penerapan KTR pada sekolah tersebut akan berjalan kurang efektif.
5.3 Faktor Disposisi