Jenis Penelitian Pemilihan Informan Instrumen Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional

Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada SMA Negeri 1 Medan, SMP Negeri 7 Medan dan SD Negeri 060919 Medan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2015.

3.3 Pemilihan Informan

Teknik pengambilan informan berdasarkan teknik purposif, yaitu menentukan informan dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal. Pertimbangan tertentu tersebut ialah orang yang terlibat dalam unsur-unsur yang ada di sekolah yang merupakan sasaran dari perda KTR itu sendiri. Informan adalah kepala sekolah, guru dan karyawan, siswa, penjaga sekolahsatpam, penjual di kantin. Informan adalah orang yang diharapkan dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi mengenai fokus penelitian. Informan penelitian terbagi atas : Universitas Sumatera Utara 1. Informan kunci key informan, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki informasi pokok yang diperlukan. Adapun informan kunci pada penelitian ini adalah : a. Kepala Sekolah 2. Informan utama yaitu mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial. Adapun informan utama dalam penelitian ini adalah : a. Guru dan Karyawan b. Siswa c. Penjaga Sekolahsatpam d. Penjual di Kantin

3.4 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan peneliti antara lain alat tulis dan kuesioner berupa daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan natural setting berhadapan langsung dengan informan dan peneliti bertanya berdasarkan kuesioner yang sudah disiapkan oleh peneliti. Sumber datanya adalah data primer informan langsung memberikan data kepada peneliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara.

3.6 Definisi Operasional

1. Peraturan Daerah Perda nomor 3 tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok merupakan kebijakan yang telah berlaku kurang lebih satu tahun. Implemetasi dari kebijakan tersebut yang akan dianalisis di SD Negeri Universitas Sumatera Utara 060919 Medan, SMP Negeri 7 Medan dan SMA Negeri 1 Medan yang telah menerapkan KTR. 2. Sumber Daya merupakan penting dalam mendukung implementasi kebijakan yang meliputi, a. Staf yaitu sumber daya manusia sebagai pelaksana kebijakan yang berjumlah cukup dan memiliki kemampuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam melaksanakan kebijakan yang ditetapkan. Terdiri dari Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan, Siswa, Penjaga Sekolahsatpam dan Penjual di Kantin. b. Kewenangan yang dimiliki pelaksana kebijakan merupakan hal yang berkaitan dengan isi kebijakan c. Informasi merupakan penting bagi pelaksana kebijakan untuk melaksanakan kebijakan berupa segala keterangan dalam bentuk tulisan atau pesan, pedoman, petunjuk dan tata cara pelaksanaan. d. Sarana Prasarana merupakan hal yang mendukung secara langsung pelaksanaan kebijakan. 3. Komunikasi merupakan jembatan antara masyarakat dengan pelaksana kebijakan, komunikasi yang baik akan menghasilkan implementasi kebijakan yang efektif karena pembuat kebijakan dan implementor mengetahui apa yang akan mereka kerjakan. Komunikasi kebijakan melalui 3 proses yaitu a. Transmisi merupakan penyampaian maksud dan tujuan kebijakan kepada pelaksana kebijakan yaitu kepala sekolah, guru dan karyawan, Universitas Sumatera Utara siswa, penjaga sekolahsatpam dan penjual di kantin, maka diperlukan komunikasi yang akurat dan mudah dimengerti. b. Kejelasan pesan dari komunikasi kebijakan harus diperhatikan dapat diterima dengan baik oleh pembuat kebijakan dan pelaksana kebijakan. c. Konsistensi merupakan keselarasan antara maksud dan tujuan kebijakan yang sebenarnya dengan perintah-perintah yang disampaikan kepada pelaksana kebijakan. Walaupun perintah-perintah yang disampaikan kepada para pelaksana kebijakan mempunyai unsur kejelasan, tetapi bila perintah tersebut bertentangan maka perintah tersebut tidak akan memudahkan para pelaksana kebijakan menjalankaan tugasnya dengan baik. 4. Disposisi merupakan sikap dari pelaksana kebijakan terhadap kebijakan, tentang kemauan para pelaksana kebijakan mengimplementasikan kebijakan tersebut. 5. Birokrasi merupakan bentuk kerjasama banyak orang dalam implementasi kebijakan. Pelaksana kebijakan mendukung kebijakan melalui koordinasi yang baik. Dua karakteristik yang dapat mendukung kinerja birokrasi, yaitu dengan melakukan Standard Operating Procedures SOP dan melaksanakan fragmentasi. a. Standard Operating Procedures SOP merupakan standar yang ditetapkan berupa kegiatan rutin yang memungkinkan para pelaksana Universitas Sumatera Utara kebijakan melakukan dengan fleksibel dan menghindari prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks. b. Fragmentasi merupakan penyebaran tanggung jawab kegiatan pelaksana kebijakan menjadi beberapa unit.

3.7 Teknik Analisis Data