Faktor Komunikasi HASIL PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Faktor Komunikasi

Komunikasi adalah suatu kegiatan manusia untuk menyampaikan apa yang menjadi pemikiran dan perasaannya, harapan atau pengalamannya kepada orang lain. Menurut Edwards, persyaratan pertama bagi implementasi kebijakan yang efektif adalah bahwa mereka yang melaksanakan keputusan harus mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Keputusan-keputusan kebijakan dan perintah- perintah harus diteruskan kepada personil yang tepat sebelum keputusan- keputusan dan perintah-perintah itu dapat diikuti. Tentu saja, komunikasi- komunikasi harus akurat dan harus dimengerti dengan cermat oleh para pelaksana. Apa yang menjadi tujuan dan sasaran kebijakan harus disampaikan kepada kelompok sasaran target sehingga akan mengurangi dampak dari implementasi tersebut. Ketidakjelasan pesan komunikasi yang disampaikan berkenaan dengan implementasi kebijakan dan akan mendorong terjadinya interpretasi yang salah bahkan mungkin bertentangan dengan makna pesan awal. Jika implementasi kebijakan ingin berlangsung efektif, maka perintah-perintah pelaksanaan harus konsisten dan jelas Winarno, 2012. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa sosialisasi Perda Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok dari Pemerintah Daerah ke SMA Negeri 1 Medan, SMP Negeri 7 Medan dan SD Negeri 060919 Medan, belum berjalan sebagaimana mestinya, hanya ada surat edaran dari Pemerintah daerah. Pada sekolah-sekolah ini telah diterapkan kawasan tanpa Universitas Sumatera Utara rokok sebelum diterapkannya Perda Kota Medan tentang KTR dan masih belum ada dilakukan sosialisasi khusus tentang penerapan kawasan tanpa rokok dari sekolah. Dapat dilihat juga bahwa pengertian tentang kawasan tanpa rokok sudah dimengerti oleh informan dan hanya beberapa dari tempat-tempat kawasan tanpa rokok yang ditetapkan dalam perda yang dapat disebutkan oleh informan. Pada SMA Negeri 1 Medan, SMP Negeri 7 Medan dan SD Negeri 060919 Medan telah terselenggara KTR sejak sebelum penerapan Perda KTR di Kota Medan. Sekolah tersebut tidak mendapatkan sosialisasi dari Pemerintah Daerah hanya mendapatkan surat edaran dari Pemerintah Daerah. Hal tersebut kurang efektif dikarenakan dalam Pedoman Pengembangan KTR disebutkan bahwa seharusnya dilakukan sosialisasi dari Pemerintah Daerah kepada pimpinan sekolah sehingga mendapatkan informasi yang jelas mengenai apa pengertian KTR, tujuan serta manfaat penerapan KTR, bagaimana langkah-langkah penerapan KTR dilakukan di sekolah, sumber daya yang diperlukan oleh sekolah yang akan menerapkan KTR dan sebagainya. Maka pihak pimpinan sekolah dapat mengerti bagaimana merumuskan penetapan hingga penerapan KTR di sekolah agar dapat melakukan sosialisasi kepada sasaranpelaksana kebijakan di sekolah tersebut.

5.2 Faktor Sumber Daya