Universitas Sumatera Utara
4.2 Karakteristik Informan
Pemilihan informan berdasarkan teknik purposif, yaitu menentukan informan dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data
secara maksimal. Penelitian ini dapat terwujud oleh karena kesediaan informan dalam memberi keterangan melalui wawancara.
4.2.1 Karakteristik Informan Di SMA Negeri 1 Medan
Adapun informan pada SMA Negeri 1 Medan dalam penelitian ini sebanyak 6 orang yaitu Wakil Kepala Sekolah, Guru Fisika, dua orang Siswa,
Penjaga Sekolah dan Penjual di Kantin. Adapun karakteristik informan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Karakteristik Informan Di SMA Negeri 1 Medan
No Nama Informan
Jenis Kelamin
Umur Pendidikan
Jabatan
1. Sabar, S.Pd., Msi.
Laki-laki 52 thn
S2 Sains Wakil
Kepala Sekolah
2. Remedi
Sagala, S.Pd.
Perempuan 57 thn
S1 Pendidikan Guru Fisika
3. Jihan
Perempuan 15 thn
SMA Siswa
4. Donu Tirtaharyadi
Laki-laki 16 thn
SMA Siswa
5. Rudy
Laki-laki 45 thn
- Penjaga Sekolah
6. Oza
Laki-laki 29 thn
- Penjual
di Kantin
4.2.2 Karakteristik Informan Di SMP Negeri 7 Medan
Adapun informan pada SMP Negeri 7 Medan dalam penelitian ini sebanyak 6 orang yaitu Kepala Sekolah, Guru BK, dua orang Siswa, Penjaga
Sekolah dan Penjual di Kantin. Adapun karakteristik informan tersebut adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Karakteristik Informan Di SMP Negeri 7 Medan
No Nama
Informan Jenis
Kelamin
Umur Pendidikan
Jabatan
1. Mahmud, S.Pd.
Laki-laki 53 thn
S1 Pendidikan Kepala Sekolah
2. Marintan
Manurung, S.Pd. Perempuan
50 thn S1 Pendidikan
Guru BK 3.
Ahmad Permana Laki-laki
14 thn SMP
Siswa 4.
M. Dennis Laki-laki
14 thn SMP
Siswa 5.
Dedi Irawan Laki-laki
36 thn -
Penjaga Sekolah 6.
Burhanudin Laki-laki
53 thn -
Penjual di Kantin
4.2.3 Karakteristik Informan Di SD Negeri 060919 Medan
Adapun informan pada SD Negeri 060919 Medan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang yaitu Kepala Sekolah, Guru Kelas, dua orang Siswa, Penjaga
SekolahKantin. Adapun karakteristik informan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Karakteristik Informan Di SD Negeri 060919 Medan
No Nama
Informan Jenis
Kelamin
Umur Pendidikan
Jabatan
1. Orni, S.Pd
Perempuan 54 thn
S1 Pendidikan Kepala Sekolah
2. Dame
Siregar, S.Pd
Perempuan 46 thn
S1 Pendidikan Guru Kelas
3. Feira Lovia
Perempuan 11 thn
SD Siswa
4. Kezia
Perempuan 11 thn
SD Siswa
5. Nurman
Laki-laki 50 thn
- Penjaga
SekolahKantin
Universitas Sumatera Utara
4.3 Verbatim Wawancara Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada
Sekolah Di SMA Negeri 1 Medan 4.3.1 Pernyataan Informan Tentang Faktor Komunikasi Terhadap Analisis
Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMA Negeri 1
Medan Tabel 4.4 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Komunikasi
Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada
Sekolah Di SMA Negeri 1 Medan
Informan Pernyataan
Informan 1 SMA Negeri 1 Medan belum mendapatkan sosialisasi dari
Pemerintah Daerah tentang Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2014 tentang kawasan tanpa rokok hanya mendapatkan surat edaran,
tetapi Dinas Kesehatan sering mensosialisasikan tentang bahaya- bahaya rokok. Sosialisasi kepada pelaksana kebijakan dilakukan
oleh kepala sekolah di rapat kerja guru dan staf sebelum menerapkan kawasan tanpa rokok di sekolah ini.
Informan 2 Saya mengetahui ada peraturan yang membahas tentang kawasan
tanpa rokok di Kota Medan, namun di SMA Negeri 1 Medan sudah lama diterapkan kawasan bebas rokok sekitar 10 tahun.
Saya pernah mendapatkan sosialisasi kawasan tanpa rokok dari kepala sekolah dan semua terlibat di rapat guru. Kawasan tanpa
rokok adalah kawasan bebas asap rokok. Tujuannya untuk mendapatkan udara yang bersih sehingga paru-paru sehat dan
untuk mencegah perokok pasif. Manfaatnya untuk mewujudkan go green. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok itu sekolah,
angkutan umum, terminal, rumah makan.
Informan 3 Saya mengetahui peraturan yang membahas tentang kawasan
tanpa rokok di Kota Medan. Saya belum pernah mendapatkan sosialisasi kawasan tanpa rokok dari sekolah ini. Kawasan tanpa
rokok adalah kawasan tidak boleh merokok. Tujuannya tidak ada barang atau asap rokok di sekolah ini. Manfaatnya menghindari
bahaya rokok. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok itu adalah sekolah rumah sakit, SPBU, angkutan umum.
Informan 4 Saya mengetahui peraturan yang membahas tentang kawasan
tanpa rokok di Kota Medan dari pamflet depan sekolah. Saya tidak pernah mendapatkan sosialisasi kawasan tanpa rokok dari
Universitas Sumatera Utara
sekolah ini tapi waktu MOS dapat sosialisasi narkoba mencakup bahaya rokok dari POLRI. Kawasan tanpa rokok adalah tempat
untuk larangan merokok. Tujuannya meningkatkan kesadaran sejak dini untuk tidak merokok. Manfaatnya menciptakan murid-
murid bebas rokok. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok itu adalah rumah sakit, ruangan ber-AC.
Informan 5 Saya belum mengetahui peraturan yang membahas tentang
kawasan tanpa rokok di Kota Medan. Saya pernah mendapatkan sosialisasi kawasan tanpa rokok langsung dari kepala sekolah.
Kawasan tanpa rokok adalah bebas asap tidak boleh merokok. Tujuannya supaya bersih dari polusi asap. Manfaatnya motivasi
ke siswa tidak mencontoh. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok itu adalah sekolah, rumah sakit, plaza, kantor-kantor.
Informan 6 Saya belum mengetahui peraturan yang membahas tentang
kawasan tanpa rokok di Kota Medan. Saya pernah mendapatkan sosialisasi tentang kawasan tanpa rokok dari sekolah ini sudah
lama. Kawasan tanpa rokok adalah daerah yang tidak bisa merokok. Tujuannya biar lingkungan bersih. Manfaatnya agar
jadi teguran untuk yang merokok. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok itu adalah mall, lingkungan sekolah, kereta api.
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa sosialisasi Perda Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok dari Pemerintah
Daerah ke SMA Negeri 1 Medan belum berjalan sebagaimana mestinya. Pada sekolah ini telah diterapkan kawasan tanpa rokok sejak lama sebelum
diterapkannya Perda Kota Medan tentang KTR, dan masih ada informan yang belum pernah mendapatkan sosialisasi kawasan tanpa rokok dari sekolah. Dapat
dilihat juga bahwa pengertian tentang kawasan tanpa rokok sudah dimengerti oleh informan dan hanya beberapa dari tempat-tempat kawasan tanpa rokok yang
ditetapkan dalam perda yang dapat disebutkan oleh informan.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Pernyataan Informan Tentang Faktor Sumber Daya Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3
Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMA Negeri 1 Medan
Tabel 4.5 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Sumber Daya Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan
Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMA Negeri 1 Medan
Informan Pernyataan
Informan 1 Sasaranpelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok adalah semua
warga di lingkungan sekolah. Tidak ada pedoman tentang kawasan tanpa rokok karena itu peraturan di sekolah ini.
Infrastruktur kawasan tanpa rokok misalnya ruang khusus untuk merokok tidak ada, guru yang merokok biasanya di ruang kerja
masing-masing.
Informan 2 Di sekolah ini tidak tersedia tempat khusus untuk merokok,
guru biasanya merokok di dekat dapur umum. Tapi sudah jarang merokok di situ. Infrastruktur kawasan tanpa rokok ada
tulisan dilarang merokok di ruangan-ruangan dan toilet. Semua warga sekolah menjadi sasaranpelaksana kebijakan KTR di
sekolah ini. Tidak ada pedoman bagi pelaksana kebijakan.
Informan 3 Di sekolah ini tidak ada tempat khusus untuk merokok.
Infrastruktur kawasan tanpa rokok ada tulisan-tulisan dilarang merokok di dinding tapi kurang menonjol. Semua warga sekolah
menjadi sasaranpelaksana kebijakan KTR di sekolah ini. Tidak ada pedoman bagi pelaksana kebijakan.
Informan 4 Sepengetahuan saya, di sekolah ini tidak ada tempat khusus
untuk merokok. Infrastruktur kawasan tanpa rokok ada tulisan larangan
merokok. Semua
warga sekolah
menjadi sasaranpelaksana kebijakan KTR di sekolah ini. Tidak ada
pedoman bagi pelaksana kebijakan.
Informan 5 Sekarang ini sudah tidak ada tempat khusus untuk merokok.
Banyak infrastruktur kawasan tanpa rokok misalnya spanduk bebas rokok. Semua warga sekolah menjadi sasaranpelaksana
kebijakan KTR di sekolah ini. Tidak ada pedoman bagi pelaksana kebijakan.
Informan 6 Di sekolah ini tidak tersedia tempat khusus untuk merokok.
Infrastruktur kawasan tanpa rokok ada poster larangan merokok. Semua warga sekolah menjadi sasaranpelaksana kebijakan KTR
di sekolah ini. Tidak ada pedoman bagi pelaksana kebijakan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa yang menjadi sasaranpelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok adalah semua warga di
lingkungan SMA Negeri 1 Medan, dan tidak ada pedoman khusus bagi pelaksana kebijakan. Sarana dan prasarana atau infrastruktur kawasan tanpa rokok di sekolah
ini ada tulisan, poster, spanduk larangan merokok pada dinding-dinding sekolah, namun tidak ada tempat khusus untuk merokok.
4.3.3 Pernyataan Informan Tentang Faktor Disposisi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014
Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMA Negeri 1 Medan
Tabel 4.6 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Disposisi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan
Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMA Negeri 1 Medan
Informan Pernyataan
Informan 1 Menurut saya, penerapan kawasan tanpa rokok di sekolah ini
sudah baik selama ini. Saya pernah memergoki siswa merokok di toilet. Sanksi telah diterapkan di sekolah ini terhadap pelanggar
yaitu teguran sampai mutasi.
Informan 2 Tanggapan saya terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di
sekolah ini adalah menerimanya karena baik untuk kesehatan warga sekolah. Pernah ada pelanggaran dalam penerapan
kawasan tanpa rokok yaitu guru dan siswa tapi jarang terjadi. Pelanggaran tersebut yaitu merokok di lingkungan sekolah.
Terhadap pelanggaran tersebut tindakan yang diberikan adalah sanksi strap sampai surat panggilan orangtua.
Informan 3 Tanggapan saya terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di
sekolah ini adalah tidak ada yang menolak penetapan KTR tersebut. Pernah ada pelanggaran dalam penerapan kawasan
tanpa rokok yaitu guru, siswa dan penjual di kantin. Pelanggaran tersebut yaitu merokok di lingkungan sekolah dan juga terdapat
membuang puntung rokok. Terhadap pelanggaran tersebut tindakan yang diberikan adalah melaporkan, dihukum di tengah
lapangan disuruh merokok.
Informan 4 Tanggapan saya terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di
sekolah ini adalah mematuhi penetapan KTR tersebut. Pernah
Universitas Sumatera Utara
ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok yaitu beberapa siswa. Pelanggaran tersebut yaitu merokok di toilet
sekolah. Terhadap pelanggaran tersebut tindakan yang diberikan adalah melaporkan pada bagian kesiswaan, dipermalukan di
sekolah sampai surat panggilan orangtua.
Informan 5 Tanggapan saya terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di
sekolah ini adalah tidak menolak, menerima penetapan KTR di sekolah untuk kebaikan. Pernah ada pelanggaran dalam
penerapan kawasan tanpa rokok yaitu guru. Pelanggaran tersebut yaitu merokok di taman sekolah. Terhadap pelanggaran tersebut
tindakan yang diberikan adalah dipermalukan di sekolah sampai surat panggilan orangtua.
Informan 6 Tanggapan saya terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di
sekolah ini adalah mengganggu orang yang ingin merokok. Tidak ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok di
sekolah ini. Apabila ada, terhadap pelanggaran tersebut tindakan yang diberikan adalah panggilan terhadap orangtua.
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa penerapan kawasan tanpa rokok di SMA Negeri 1 Medan sudah cukup baik dan tanggapan pelaksana
kebijakan adalah mematuhinya dan menerima sebagai kebaikan untuk warga sekolah. Masih pernah ada pelanggaran seperti merokok di lingkungan sekolah
yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Tindakan yang biasa dilakukan terhadap pelanggaran kawasan tanpa rokok di sekolah ini adalah dihukum di lapangan
sekolah sampai dengan pemberian surat panggilan orangtua.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Pernyataan Informan Tentang Faktor Birokrasi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014
Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMA Negeri 1 Medan
Tabel 4.7 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Birokrasi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan
Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMA Negeri 1 Medan
Informan Pernyataan
Informan 1 Tidak ada dibentuk komite atau kelompok kerja penyusun
kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Pengawas kawasan tanpa rokok telah ditentukan yaitu guru yang piket
setiap harinya. Tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok, namun setiap senin ada briefing untuk
guru dan staf juga sebagai evaluasi.
Informan 2 Pengawas penerapan kawasan tanpa rokok ditentukan yaitu
pengawas lingkungan atau guru biologi ada 3 orang. Tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok.
Pengawasan dilakukan dengan memantau kegiatan para siswa.
Informan 3 Pengawas penerapan kawasan tanpa rokok yang ditentukan yaitu
ada perwakilan siswa, guru BP dan satpam. Sepengetahuan saya tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa
rokok. Pengawasan dilakukan dengan razia tas pada siswa.
Informan 4 Pengawas penerapan kawasan tanpa rokok yang ditentukan yaitu
guru bagian kesiswaan. Yang saya tahu tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Pengawasan
dilakukan dengan razia.
Informan 5 Saya tidak tahu tentang pengawas penerapan kawasan tanpa
rokok di sekolah ini. Saya kurang tau ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok, sepertinya tidak.
Pengawasan dilakukan dengan memantau siswa.
Informan 6 Pengawas penerapan kawasan tanpa rokok yang ditentukan yaitu
satpam. Menurut saya tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Pengawasan dilakukan dengan
mengawasi siswa.
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat dilihat bahwa pada SMA Negeri 1 Medan tidak ada dibentuk komite atau kelompok kerja penyusunan kebijakan
kawasan tanpa rokok. Dalam penerapannya dibentuk pengawas kawasan tanpa
Universitas Sumatera Utara
rokok, namun hanya informan 1 yang mengetahui pasti siapa yang menjadi pengawas. Bagi pengawas kawasan tanpa rokok tidak ada dilakukan pelatihan tapi
mendapatkan briefing pada rapat rutin guru dan staf. Proses pengawasan kawasan tanpa rokok juga tidak ada ditentukan secara khusus yaitu mengawasi siswa dan
juga tindakan razia pada siswa. Kegiatan evaluasi kawasan tanpa rokok dilakukan pada briefing pada rapat rutin guru dan staf.
4.4 Verbatim Wawancara Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada
Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan 4.4.1 Pernyataan Informan Tentang Faktor Komunikasi Terhadap Analisis
Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMP Negeri 7
Medan Tabel 4.8 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Komunikasi
Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada
Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan
Informan Pernyataan
Informan 1 SMP Negeri 7 Medan belum mendapatkan sosialisasi dari
Pemerintah Daerah tentang Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2014 tentang kawasan tanpa rokok hanya mendapatkan surat edaran.
Di sekolah ini ada dilakukan sosialisasi kepada pelaksana kebijakan pada upacara sekolah, dilakukan oleh dewan guru.
Informan 2 Saya tahu ada peraturan yang membahas tentang kawasan tanpa
rokok di Kota Medan, tapi di sekolah ini sudah sejak awal diterapkan kawasan bebas rokok. Pernah ada sosialisasi kawasan
tanpa rokok kepada dewan guru. Kawasan tanpa rokok adalah tempat dilarangnya merokok. Tujuannya supaya siswa bebas
rokok. Manfaatnya agar semua tidak merokok. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok itu adalah semua tempat.
Informan 3 Saya kurang tahu peraturan yang membahas tentang kawasan
tanpa rokok di Kota Medan. Pernah ada sosialisasi kawasan tanpa rokok di sekolah ini namun saat saya tidak hadir. Saya
Universitas Sumatera Utara
kurang tau apa itu kawasan tanpa rokok dan tujuannya. Manfaatnya mencegah siswa-siswa untuk tidak merokok.
Tempat-tempat kawasan tanpa rokok adalah tempat umum dan sekolah.
Informan 4 Saya tidak tahu peraturan yang membahas tentang kawasan tanpa
rokok di Kota Medan. Saya tidak tau pernah atau tidak dilakukan sosialisasi kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Saya tidak tahu
apa itu kawasan tanpa rokok, tujuan, manfaat dan tempat-tempat kawasan tanpa rokok.
Informan 5 Saya belum mengetahui peraturan yang membahas tentang
kawasan tanpa rokok di Kota Medan. Saya belum tau pernah atau tidak dilakukan sosialisasi kawasan tanpa rokok di sekolah ini.
Kawasan tanpa rokok adalah kawasan bebas asap rokok. Tujuannya supaya udara sekitar bersih dari asap rokok.
Manfaatnya untuk kesehatan. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok adalah sekolah, rumah sakit dan tempat umum.
Informan 6 Saya belum mengetahui peraturan yang membahas tentang
kawasan tanpa rokok di Kota Medan. Sepengetahuan saya tidak pernah ada sosialisasi kawasan tanpa rokok di sekolah ini.
Kawasan tanpa rokok adalah kawasan tidak ada asap rokok. Tujuannya supaya asap tidak kena ke siswa. Manfaatnya untuk
menjaga kesehatan. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok adalah sekolah, rumah sakit, mobil.
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat dilihat bahwa sosialisasi Perda Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok dari Pemerintah
Daerah ke SMP Negeri 7 Medan belum berjalan sebagaimana mestinya. Pada sekolah ini telah diterapkan kawasan tanpa rokok sejak lama sebelum
diterapkannya Perda Kota Medan tentang KTR, dan masih ada informan yang belum pernah mendapatkan sosialisasi kawasan tanpa rokok dari sekolah. Dapat
dilihat juga bahwa pengertian tentang kawasan tanpa rokok kurang dimengerti oleh informan siswa, dan hanya beberapa dari tempat-tempat kawasan tanpa
rokok yang ditetapkan dalam perda yang dapat disebutkan oleh informan.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2 Pernyataan Informan Tentang Faktor Sumber Daya Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3
Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan
Tabel 4.9 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Sumber Daya Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan
Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan
Informan Pernyataan
Informan 1 Sasaranpelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok adalah semua
warga di lingkungan sekolah. Tidak ada pedoman tentang kawasan tanpa rokok karena itu peraturan di sekolah ini.
Infrastruktur kawasan tanpa rokok misalnya ruang khusus untuk merokok tidak ada, bagi yang merokok harus di tempat-tempat
yang terhindar dari siswa atau di luar sekolah.
Informan 2 Di sekolah ini tidak ada tersedia tempat khusus untuk merokok.
Infrastruktur kawasan tanpa rokok ada tulisan-tulisan dilarang merokok. Semua warga sekolah menjadi sasaranpelaksana
kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan.
Informan 3 Di sekolah ini tidak ada tersedia tempat khusus untuk merokok.
Saya kurang tau apa saja infrastruktur kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Semua warga sekolah menjadi sasaranpelaksana
kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan.
Informan 4 Di sekolah ini tidak ada tersedia tempat khusus untuk merokok.
Infrastruktur kawasan tanpa rokok di sekolah ini pernah ada poster larangan merokok, tapi sebagian sudah lepas. Semua
warga sekolah menjadi sasaranpelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi
bagi pelaksana kebijakan.
Informan 5 Di sekolah ini belum ada tersedia tempat khusus untuk merokok.
Infrastruktur kawasan tanpa rokok di sekolah ini belum ada, hanya ada infrastruktur tentang kebersihan. Semua warga
sekolah menjadi sasaranpelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi
pelaksana kebijakan.
Informan 6 Saya tidak mengetahui apakah di sekolah ini adatidak tersedia
tempat khusus untuk merokok. Infrastruktur kawasan tanpa rokok di sekolah ini tidak ada. Semua warga sekolah menjadi
sasaranpelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat dilihat bahwa yang menjadi sasaranpelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok adalah semua warga di
lingkungan SMP Negeri 7 Medan, dan tidak ada pedoman khusus bagi pelaksana kebijakan. Sarana dan prasarana atau infrastruktur kawasan tanpa rokok di sekolah
ini ada tulisan ataupun poster larangan merokok namun sudah ada yang lepas dan tidak ada tempat khusus untuk merokok.
4.4.3 Pernyataan Informan Tentang Faktor Disposisi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014
Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan
Tabel 4.10 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Disposisi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan
Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan
Informan Pernyataan
Informan 1 Menurut saya, penerapan kawasan tanpa rokok di sekolah ini
sudah berjalan bagus. Saya pernah melihat beberapa guru masih merokok bahkan saya sendiri merokok namun tidak di
lingkungan siswa. Sanksi telah diterapkan di sekolah ini terhadap pelanggar yaitu peringatan, surat panggilan orangtua, surat
pernyataan sampai dirumahkan.
Informan 2 Tanggapan saya terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di
sekolah ini adalah menerimanya sebagai peraturan sekolah. Pernah ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok
yaitu guru tapi jarang terjadi. Pelanggaran tersebut yaitu merokok di lingkungan sekolah. Terhadap pelanggaran tersebut
belum ada tindakan yang diberikan terhadap guru yang melanggar, dan apabila terjadi pelanggaran oleh siswa, tindakan
yang diberikan adalah teguran, pembinaan, surat panggilan orangtua, namun tidak ada pemecatan.
Informan 3 Tanggapan saya terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di
sekolah ini adalah mematuhinya. Belum pernah ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok.
Informan 4 Tanggapan saya terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di
sekolah ini adalah mematuhi penetapan KTR tersebut. Pernah ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok pada
Universitas Sumatera Utara
tahun lalu yang dilakukan oleh siswa. Pelanggaran tersebut yaitu merokok di lingkungan sekolah. Terhadap pelanggaran tersebut
tindakan yang diberikan adalah penyampaian surat panggilan orangtua.
Informan 5 Tanggapan saya terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di
sekolah ini adalah menerima dengan baik. Pernah ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok yaitu guru.
Pelanggaran tersebut yaitu merokok di lingkungan sekolah. Terhadap pelanggaran tersebut tidak ada tindakan yang
diberikan.
Informan 6 Tanggapan saya terhadap penetapan kawasan tanpa rokok di
sekolah ini adalah menerima penetapan KTR tersebut. Pernah ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok yaitu
guru namun tidak di lingkungan siswa. Pelanggaran tersebut yaitu merokok di lingkungan sekolah. Terhadap pelanggaran
tersebut tidak ada tindakan yang diberikan.
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dapat dilihat bahwa penerapan kawasan tanpa rokok di SMP Negeri 7 Medan sudah bagus dan tanggapan pelaksana
kebijakan adalah mematuhinya, akan tetapi masih pernah ada pelanggaran seperti merokok di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh guru walaupun diusahakan
tidak di lingkungan siswa. Tindakan yang biasa dilakukan terhadap pelanggaran kawasan tanpa rokok di sekolah ini adalah teguran ataupun peringatan, surat
panggilan orangtua sampai dengan dirumahkan.
Universitas Sumatera Utara
4.4.4 Pernyataan Informan Tentang Faktor Birokrasi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014
Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan
Tabel 4.11 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Birokrasi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan
Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SMP Negeri 7 Medan
Informan Pernyataan
Informan 1 Ada dibentuk komite atau kelompok kerja penyusun kebijakan
kawasan tanpa rokok di sekolah ini yaitu guru dan staf. Tidak ada pengawas khusus untuk kawasan tanpa rokok telah
ditentukan, pengawasan dilakukan oleh PKS kesiswaan dan PMR siswa. Tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan
kawasan tanpa rokok.
Informan 2 Pengawas penerapan kawasan tanpa rokok yaitu semua guru.
Tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Pengawasan dilakukan dengan mengawasi aktivitas para
siswa.
Informan 3 Saya tidak mengetahui siapa yang menjadi pengawas penerapan
kawasan tanpa rokok tapi sepertinya guru. Saya tidak mengetahui adatidak pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa
rokok. Pengawasan dilakukan dengan memeriksa saat razia.
Informan 4 Saya tidak mengetahui pasti siapa saja pengawas penerapan
kawasan tanpa rokok, mungkin guru BK. Tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Pengawasan
dilakukan dengan razia.
Informan 5 Pengawas penerapan kawasan tanpa rokok adalah kepala sekolah
dan guru. Saya kurang tahu adatidak pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Saya tidak tahu bagaimana
pengawasan yang dilakukan.
Informan 6 Pengawas penerapan kawasan tanpa rokok adalah guru BP. Saya
kurang tau adatidak pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Pengawasan dilakukan dengan mengawasi
siswa tiap harinya.
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, dapat dilihat bahwa pada SMP Negeri 7 Medan tidak ada dibentuk komite atau kelompok kerja penyusunan kebijakan
kawasan tanpa rokok. Dalam penerapannya tidak ada dibentuk pengawas khusus
Universitas Sumatera Utara
kawasan tanpa rokok. Bagi pengawas kawasan tanpa rokok tidak ada dilakukan pelatihan. Proses pengawasan kawasan tanpa rokok juga tidak ada ditentukan
secara khusus yaitu mengawasi siswa sehari-hari dan juga tindakan razia pada siswa. Kegiatan evaluasi kawasan tanpa rokok dilakukan insidensial atau apabila
terjadi pelanggaran.
4.5 Verbatim Wawancara Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada
Sekolah Di SD Negeri 060919 Medan 4.5.1 Pernyataan Informan Tentang Faktor Komunikasi Terhadap Analisis
Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SD Negeri 060919
Medan Tabel 4.12 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Komunikasi
Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada
Sekolah Di SD Negeri 060919 Medan
Informan Pernyataan
Informan 1 SD Negeri 060919 Medan belum mendapatkan sosialisasi dari
Pemerintah Daerah tentang Perda Kota Medan No. 3 Tahun 2014 tentang kawasan tanpa rokok. Di sekolah ini tidak ada dilakukan
sosialisasi kepada pelaksana kebijakan sebelum menerapkan kawasan tanpa rokok, hanya dapat penyuluhan dari mahasiswa
FKM USU.
Informan 2 Saya belum mengetahui peraturan yang membahas tentang
kawasan tanpa rokok di Kota Medan. Saya belum pernah mendapatkan sosialisasi kawasan tanpa rokok dari sekolah ini.
Kawasan tanpa rokok adalah daerah yang tidak boleh merokok. Tujuannya untuk kesehatan. Manfaatnya agar tidak mencemari
lingkungan dari asap rokok. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok itu sekolah, plaza, tampat lain yang memakai AC.
Informan 3 Saya tidak mengetahui peraturan yang membahas tentang
kawasan tanpa rokok di Kota Medan. Saya tidak pernah mendapatkan sosialisasi kawasan tanpa rokok dari sekolah ini,
hanya dapat penyuluhan dari mahasiswa. Kawasan tanpa rokok
Universitas Sumatera Utara
adalah tidak boleh merokok. Tujuannya untuk menyehatkan. Manfaatnya asap rokok tidak masuk ke dalam tubuh karena akan
menyebabkan kanker. Tempat-tempat kawasan tanpa rokok itu rumah sakit, kantor, SPBU.
Informan 4 Saya tidak mengetahui peraturan yang membahas tentang
kawasan tanpa rokok di Kota Medan. Saya tidak pernah mendapatkan sosialisasi kawasan tanpa rokok dari sekolah ini,
hanya dapat penyuluhan dari mahasiswa. Kawasan tanpa rokok adalah dilarang merokok. Tujuannya karena asap rokok tidak
bagus untuk tubuh. Manfaatnya agar tubuh tetap sehat. Tempat- tempat kawasan tanpa rokok itu rumah sakit, medan mall,
kampus, kantor, SPBU.
Informan 5 Saya mengetahui peraturan yang membahas tentang kawasan
tanpa rokok di Kota Medan. Saya belum pernah mendapatkan sosialisasi kawasan tanpa rokok dari sekolah ini. Kawasan tanpa
rokok adalah kawasan bebas asap rokok. Tujuannya saya kurang tau. Manfaatnya agar tidak tercemar asap rokok. Tempat-tempat
kawasan tanpa rokok itu rumah sakit, sekolah.
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, dapat dilihat bahwa sosialisasi Perda Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok dari Pemerintah
Daerah ke SD Negeri 060919 Medan belum berjalan sebagaimana mestinya. Pada sekolah ini telah diterapkan kawasan tanpa rokok sejak lama sebelum
diterapkannya Perda Kota Medan tentang KTR, dan menurut keterangan dari informan masih belum ada sosialisasi juga dari pihak sekolah terhadap kawasan
tanpa rokok di sekolah tersebut. Dapat dilihat juga bahwa pengertian tentang kawasan tanpa rokok belum sepenuhnya dimengerti oleh informan, dan hanya
beberapa dari tempat-tempat kawasan tanpa rokok yang ditetapkan dalam perda yang dapat disebutkan oleh informan.
Universitas Sumatera Utara
4.5.2 Pernyataan Informan Tentang Faktor Sumber Daya Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3
Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SD Negeri 060919 Medan
Tabel 4.13 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Sumber Daya Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan
Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SD Negeri 060919 Medan
Informan Pernyataan
Informan 1 Sasaran kawasan tanpa rokokpelaksana kebijakan adalah semua
warga di lingkungan sekolah. Tidak ada pedoman tentang kawasan tanpa rokok karena itu peraturan di sekolah ini. Tidak
ada infrastruktur kawasan tanpa di sekolah ini, termasuk tidak ada tempat khusus untuk merokok.
Informan 2 Di sekolah ini tidak ada tersedia tempat khusus untuk merokok.
Tidak ada infrastruktur kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Semua warga sekolah sekolah menjadi sasaranpelaksana
kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan.
Informan 3 Di sekolah ini tidak ada tersedia tempat khusus untuk merokok.
Infrastruktur kawasan tanpa rokok ada spanduk dari mahasiswa. Semua warga sekolah sekolah menjadi sasaranpelaksana
kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan.
Informan 4 Di sekolah ini tidak ada tersedia tempat khusus untuk merokok.
Infrastruktur kawasan tanpa rokok ada spanduk dari mahasiswa. Semua warga sekolah sekolah menjadi sasaranpelaksana
kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan.
Informan 5 Di sekolah ini tidak ada tersedia tempat khusus untuk merokok.
Tidak ada infrastruktur kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Semua warga sekolah sekolah menjadi sasaranpelaksana
kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pedoman sebagai informasi bagi pelaksana kebijakan.
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, dapat dilihat bahwa yang menjadi sasaranpelaksana kebijakan kawasan tanpa rokok adalah semua warga di
lingkungan SD Negeri 060919 Medan, dan tidak ada pedoman khusus bagi pelaksana kebijakan. Sarana dan prasarana atau infrastruktur kawasan tanpa rokok
Universitas Sumatera Utara
di sekolah ini ada spanduk kawasan tanpa rokok tapi tidak ada tempat khusus untuk merokok.
4.5.3 Pernyataan Informan Tentang Faktor Disposisi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014
Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SD Negeri 060919 Medan
Tabel 4.14 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Disposisi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan
Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SD Negeri 060919 Medan
Informan Pernyataan
Informan 1 Menurut saya, penerapan kawasan tanpa rokok di sekolah ini
sudah baik, tidak ada yang merokok selama ini. Saya tidak pernah melihat warga sekolah merokok di lingkungan sekolah.
Sanksi diterapkan di sekolah ini terhadap pelanggar yaitu peringatan, surat panggilan orangtua.
Informan 2 Tanggapan pelaksana kebijakan terhadap penetapan kawasan
tanpa rokok di sekolah ini adalah baik, karena akan menghindarkan asap terhadap orang lain di lingkungan sekolah.
Sepengetahuan saya jarang ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok. Terhadap pelanggaran tersebut tindakan
yang diberikan adalah teguran, dan dilarang untuk dilakukan lagi.
Informan 3 Tanggapan pelaksana kebijakan terhadap penetapan kawasan
tanpa rokok di sekolah ini adalah bagus. Pernah ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok yaitu orangtuawali
murid. Pelanggaran tersebut yaitu merokok dan membuang puntung rokok di lingkungan sekolah. Terhadap pelanggaran
tersebut tindakan yang diberikan adalah teguran.
Informan 4 Tanggapan pelaksana kebijakan terhadap penetapan kawasan
tanpa rokok di sekolah ini adalah bagus, karena dapat mencegah anak laki-laki merokok sejak kecil. Pernah ada pelanggaran
dalam penerapan kawasan tanpa rokok yaitu orangtuawali murid. Pelanggaran tersebut yaitu merokok dan membuang
bungkus rokok di lingkungan sekolah. Terhadap pelanggaran tersebut tindakan yang diberikan adalah teguran.
Informan 5 Tanggapan pelaksana kebijakan terhadap penetapan kawasan
tanpa rokok di sekolah ini adalah bagus, menerima. Pernah ada pelanggaran dalam penerapan kawasan tanpa rokok yaitu
orangtua murid. Pelanggaran tersebut yaitu merokok dan
Universitas Sumatera Utara
membuang sampah rokok di lingkungan sekolah. Terhadap pelanggaran tersebut belum ada tindakan yang diberikan.
Berdasarkan tabel 4.14 di atas, dapat dilihat bahwa penerapan kawasan tanpa rokok di SD Negeri 060919 Medan sudah berjalan baik dan tanggapan
pelaksana kebijakan adalah menerima dengan baik, akan tetapi masih pernah ada pelanggaran seperti merokok di lingkungan sekolah yang dilakukan oleh
orangtuawali murid. Tindakan yang biasa dilakukan terhadap pelanggaran kawasan tanpa rokok di sekolah ini adalah diberi teguran.
4.5.4 Pernyataan Informan Tentang Faktor Birokrasi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014
Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SD Negeri 060919 Medan
Tabel 4.15 Matriks Pernyataan Informan Tentang Faktor Birokrasi Terhadap Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan
Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah Di SD Negeri 060919 Medan
Informan Pernyataan
Informan 1 Tidak ada dibentuk komite atau kelompok kerja penyusun
kebijakan kawasan tanpa rokok di sekolah ini. Tidak ada pengawas khusus untuk kawasan tanpa rokok telah ditentukan,
pengawasan dilakukan oleh semua guru. Tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok
Informan 2 Pengawas penerapan kawasan tanpa rokok yaitu semua guru.
Tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Pengawasan dilakukan dengan penyampaian pada
pelajaran di kelas.
Informan 3 Saya tidak mengetahui adatidak pengawas penerapan kawasan
tanpa rokok di sekolah ini. Saya tidak mengetahui adatidak pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Saya
tidak mengetahui bagaimana dilakukan pengawasan penerapan kawasan tanpa rokok.
Informan 4 Saya tidak mengetahui adatidak pengawas penerapan kawasan
tanpa rokok di sekolah ini. Saya tidak mengetahui adatidak pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok. Saya
tidak mengetahui bagaimana dilakukan pengawasan penerapan
Universitas Sumatera Utara
kawasan tanpa rokok.
Informan 5 Sepengetahuan saya belum ada pengawas penerapan kawasan
tanpa rokok di sekolah ini. Sepengetahuan saya tidak ada pelatihan bagi pengawas penerapan kawasan tanpa rokok.
Pengawasan penerapan kawasan tanpa rokok dilakukan dengan razia di kelas.
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, dapat dilihat bahwa pada SD Negeri 060919 Medan tidak ada dibentuk komite atau kelompok kerja penyusunan
kebijakan kawasan tanpa rokok. Dalam penerapannya tidak ada dibentuk pengawas khusus kawasan tanpa rokok, pengawasan dilakukan oleh semua guru.
Bagi pengawas kawasan tanpa rokok tidak ada dilakukan pelatihan. Proses pengawasan kawasan tanpa rokok juga tidak ada ditentukan secara khusus yaitu
mengawasi siswa sehari-hari dan juga tindakan razia pada siswa. Tidak ada evaluasi kawasan tanpa rokok di sekolah ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Faktor Komunikasi